35. Receh

6.4K 481 60
                                    

Sebelum baca, nonton trailernya dulu ya ehehe. Tau kok trailernya telat bgt. Tapi lebih baik telat drpd enggak kan? Trailernya juga masih biasa aja, maklum masih pemula ehehe:')

Jangan lupa like, komen dan subscribe ya! Terimakasih💕

Happy reading!

...

[35- Receh]

"OH SENANGNYA DALAM HATI, MILO BERISTRI DUA!"

Aku dan Marsha tertawa mendengar suara Indra. Milo yang duduk di antara Amel dan Febi hanya menatap Indra jengah.

"Oh lupa! Istri Milo tiga, deng!" celetuk Indra.

Seisi kelas sontak tertawa mendengar celotehan Indra.

"Istri gue cuma satu! Gini-gini gue nggak mau poligami kali, Ndra!" protes Milo.

"Iya, iya ... calon BRTI ya?"

"BRTI apaan?" tanya Beni yang sedang asyik memainkan ponselnya.

"Bapak Rumah Tangga Idaman," jawab Indra.

Milo berdecak mendengarkan celotehan sahabatnya yang sangat tidak jelas itu.

"WOI MILO?! JADI IKUT GAK?"

Milo mengangguk lalu segera berdiri.

Saat melewatiku, Milo mengedipkan sebelah matanya dan membuatku bergidik.

"Mau ngapain sih dia?" tanya Marsha.

Aku mengangkat bahuku tanda tak tahu. "Bolos kali."

Marsha hanya menganggukkan kepalanya.

"Eh anjir barusan Milo pergi sama siapa?!" Indra menjerit membuat beberapa anak dikelas kaget.

"Sama Kak Theo," tukas Febi.

"ANJIR!" Indra melebarkan matanya mendengar jawaban Febi.

"Lo kenapa sih?" tanya Dani.

"Milo tawuran!"

Aku langsung menatap Indra dengan tatapan minta kejelasan.

"Kemarin dia bilang mau tawuran, tapi katanya nggak jadi. Lah tapi barusan..."

"Lova, lo harus samperin Milo sekarang!" serunya sambil menggebrak mejaku.

Aku terkesiap. "Kenapa gue? Lo aja ah, gue takut."

"Oke. Gue sama Beni bakal kesana, lo diem disini ya! Jangan pulang dulu!"

"Lah? Siapa yang mau pergi emangnya? Jam pulang juga masih lima belas menit lagi," gumamku bingung.

Marsha menatapku lalu tawanya pecah.

"Ngapain lagi tu anak tawuran segala, sok-sokan jadi anak nakal," gumamku sebal.

"Samperin dong, terus disuruh berhenti."

"Mabang."

"Apaan?" tanya Marsha.

"Mabang. Males banget."

Tok ... tok ... tok...

"Iya bentar!"

Aku berjalan ke arah pintu. Karena tidak ada orang di rumah, otomatis hanya aku yang bisa membuka pintu.

Tok ... tok ... tok...

"Iya sebentar!" sahutku kesal. Aku cepat-cepat berjalan menuju pintu.

MilovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang