30. Moody Milo

6.1K 479 25
                                    

...

[30- Moody Milo]

TIIINN!

Seseorang menarik tanganku menjauh.

Detak jantungku kembali berdetak abnormal.

Hampir saja mobil itu mengambil nyawaku.

Aku menutup mataku rapat-rapat.

"Lo nggak kenapa-napa kan?"

Aku membuka mataku. "Ed ... gar?"

Edgar menatapku cemas. "Lova, lo nggak papa kan?" tanyanya lagi.

Aku mengangguk pelan.

"Bentar lo tunggu sini ya..." tukas Edgar sambil membantuku duduk. Lalu dia melangkah menjauh.

Aku menekan dadaku yang kaget sekaligus sakit.

Air mata kembali menetes di pipiku.

"Lo kenapa, kok nangis? Lo nggak papa kan? Ada yang sakit?"

Aku menatap Edgar dan cepat-cepat menghapus air mataku.

"Gue kaget aja kok, Gar..."

Edgar memberikan sebotol air mineral lalu ikut duduk di sebelahku.

Aku meminum air mineral itu sampai setengahnya.

"Makasih ya..." ucapku.

Edgar mengangguk.

"Lo kenapa? Lagi ada masalah ya? Sampe nggak lihat gitu ada mobil."

Aku tersenyum tipis. "Enggak. Gue lagi shock aja. Jadi nggak fokus."

"Lo darimana?"

"Rumah temen gue," jawabku.

"Yuk gue anter."

Aku berdiri. Edgar membantuku berjalan sampai ke motornya.

Aku menutup pintu lemari pendingin lalu berjalan ke kasir.

"Permisi, Pak..." Aku berkata lirih karena laki-laki di depanku sedang menelepon dan menutupi jalanku.

Laki-laki itu bergeser dan aku segera berjalan.

"Kamu?"

Aku berhenti dan berbalik menatap laki-laki itu.

"Kamu pacarnya Milo kan?"

"Iya ... Om Papanya Milo ya?"

Papa Milo mengangguk. "Saya Andi."

Aku mengangguk. "Saya Lova. Ada apa ya, Om?" tanyaku pada laki-laki yang tak lain dan tak bukan adalah Papa Milo.

"Bisa kita bicara sebentar?"

"Oh, iya bisa. Tapi saya bayar dulu ya, Om." Aku tersenyum canggung dan melangkah ke kasir.

Setelah selesai membayar belanjaanku. Papa Milo mengajakku duduk di depan minimarket.

"Kamu sudah berapa lama pacaran sama Milo?"

Kenapa rasanya seperti di interogasi begini sih? Jantungku jadi berdetak tak karuan.

"Belum ada satu bulan, Om. Tapi kalo kenal Milo sudah lebih dari satu bulan."

Papa Milo mengangguk paham. "Milo sudah cerita tentang saya ke kamu?"

Aku berucap ragu-ragu, "Milo Cuma cerita kalo Om itu ... selingkuhin Mamanya terus Om nikah sama perempuan lain. Sampe Mama Milo rapuh. Udah, Om. Cuma itu yang Milo ceritain ke Lova."

MilovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang