47. Kesedihan

5.5K 447 19
                                    

...

[47- Kesedihan]

"Dadah, Papa. Makasih ya..." ucapku sambil melepas seatbelt.

"Sama-sama, cantik."

Aku tertawa lalu membuka pintu mobil dan keluar.

Mungkin hari ini Milo masih sedih karena Om Andi baru dua hari meninggal dunia, makanya aku memutuskan untuk berangkat sendiri.

Aku berjalan menuju kelas.

Saat melewati lapangan parkir, aku mencari motor Milo, tapi tidak ada. Mungkin belum datang.

"Ndra, lo tahu nggak Milo kemana?" tanyaku saat Indra masuk kelas.

Indra mengelap bibirnya yang masih berminyak lalu mendekat ke kursiku. "Tadi pagi bilangnya mager sekolah. Enggak tau deh dia berangkat atau enggak hari ini."

"Oke, makasih ya..."

Indra mengangguk.

Aku membuka ruang obrolanku dengan Milo lalu mengetikkan chat untuknya.

Lovanka : Lo dimana?
Lovanka : Bolos lagi?

Aku menghela napasku dan terpaksa memasukkan ponselku saat Bu Dwi memasuki kelas.

"Hari ini siapa yang tidak berangkat?" tanya Bu Dwi sambil menata barang-barangnya.

"Milo, Bu," jawab anak-anak serempak.

Bu Dwi mengernyit. "Dia masih berkabung ya?"

Indra mengangguk.

Selesai makan, aku kembali mengecek ponselku, tapi tetap saja tidak ada jawaban dari Milo.

"Lihat apaan sih lo?"

Aku menggeleng lalu memasukkan ponselku ke dalam saku.

"Milo nggak bilang sama lo kalo dia nggak masuk?"

"Nggak bilang apa-apa."

Marsha mengernyit. "Maksud lo hubungan Milo sama Papanya nggak baik itu, gimana? Gue bukan tanya penyebabnya kok."

"Ya, pokoknya mereka nggak akur gitu," bisikku.

"Makasih, Pak." Aku menyerahkan sejumlah uang kepada tukang ojek itu.

Aku memencet bel rumah Milo lalu menunggu.

"Eh, Teteh yang waktu itu ya?" tanya asisten rumah tangga Milo yang kutahu namanya Mbak Nini.

"Iya, Mbak."

"Mau ketemu siapa, Teh?"

"Milo ada?" tanyaku.

"Sebentar ya, Teh. Mbak lihatkan dulu. Soalnya dari pagi Mbak teh nggak lihat Den Milo. Teteh masuk aja dulu."

Aku mengangguk dan berjalan mengekori Mbak Nini.

Aku duduk di ruang tamu sambil menunggu Mbak Nini memanggil Milo.

"Lova?"

Aku menoleh lalu tersenyum dan menyalami Mama Milo.

"Milo mana?"

Aku mengernyit. "Lova kesini cari Milo, Tante."

"Milo tadi pagi dia izin mau sekolah sama Tante. Sampai sekarang belum pulang."

MilovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang