QUINZE

103 17 14
                                    

Mulmed: Anya lagi nanya Tami obat bau ketek apa yang bagus untuk hadiah Adit bulan depan.

Enjoy!❤

Tami kembali pulang ke kost-annya karena kejadian kemarin benar-benar mengganggu pikirannya.

LINE: You have a new message.

Zefanya : Eh, lo dimana? Gue sama Erin lagi di Tèase Coffee nih. Deket kampus, yang baru buka itu loh. Mumpung baru buka masih banyak promo. Sini merapat.

Tami sempat ragu karena badannya sangat lelah dan ia-pun kurang tidur.
Tetapi, di kost-kostan pun, apa lagi ini adalah weekend, ia pasti kembali memikirkan kejadian tersebut.

Tamara Shea : Y x g kuy

Tami segera pergi menuju tempat yang ditujukan oleh Anya.

--------------------

Dimi diam, ia masih mengingat perkataan Ivana se-jam yang lalu ketika Ivana hendak pulang.

"Abel bukan ilang, tapi dia mau menjauh dari kamu. Kamu udah gak penting, makanya dia pergi tiba-tiba tanpa ngomong ke kamu. Dan menurut cerita kamu, aku simpulin cewek tadi yang siapa tadi namanya? Tami? Ngebantu Abel buat pergi dari kamu. Itu keterlaluan sih menurut aku, pergi gitu aja gak ngomong apa-apa. Dia pikir kamu apa?"

Dimi mengeratkan tangannya, tanda ia kesal dan ia mulai menonjok tembok yang ada di depannya.

'Apa maksud perkataan Ivana?'

Dimi bingung siapa yang harus ia percaya.

Karena Abel-pun tidak pernah mengatakan apapun.

--------------------

"Hahahaha. Goblok lo!" suara Tami begitu menggelegar, sedetik setelah Anya bercerita bahwa tadi waktu ia menuju ke tempat ini, ia sempat debat besar dengan pacarnya.

Kira-kira begini:

Adit: kamu keluar jam berapa? Mo aku jmpt?

Anya: G

Adit: marah?

Anya: Ga

Adit: bohong, knp balesnya gt?

Anya: gua blg g mrh y g mrh, gbs bca?

Adit: iya2 deh, kamu dah mkn?

Anya: blm elah byk nanya

Adit: ya kan aku cm gamau km sakit, knp sih sensi? marah2 mulu dr kmrn, aku salah apa yang?

Anya: gua lg mens

Anya: jgn bkin ksel

Anya: goblok lu

Adit: iya, yaudah maaf ya anya. aku gamau km sakit

Anya: bacot.

Anya blocked Adit.

"Lo jahat banget sih parah, kasian gila!" Erin kembali tertawa.

"Ya abis. Ngeselin, pertanyaannya gak penting banget. Masa masih nanya mau dijemput apa ga? Udah tau perut gue sakit banget."

"Ah tapi sekarang lo ketawa-ketawa aja, nyet!"

"Ih! Gue tuh selalu kesel kalo keinget muka Adit, jadi gue bawaan-nya kesel mulu."

"Jahat lo gila. Adit sabar banget ya ampun, kasian gue."

Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, tidak sia-sia Tami pergi bersama teman-temannya, ia dapat tertawa hingga susah berhenti.

Ngomong-ngomong soal Abel, kini ia sedang dalam perjalanannya berobat, dan akhirnya Abel memberitahu tentang siapa Ivana, dan Tami sempat terkejut mendengar cerita tersebut.

IMPRÉVUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang