Karamel Alexandria, sebut saja dia Kara yang terlahir dari keluarga yang sederhana.
Andritama adalah ayah Karamel yang hanya memiliki toko roti yang lumayan besar.
Alexatavia adalah ibu Karamel yang memiliki toko bunga.
Meskipun Karamel tidak bergelimang harta layaknya teman-teman sekolahnya. Tapi, Karamel bersyukur mempunyai orang tua yang lengkap dan terus memberi kehangatan di dalam rumah.
Sekarang Karamel sudah menginjak kelas 12 ipa 1 di SMAN 8 Jakarta. Bisa di bilang SMAN 8 merupakan sekolah yang unggul di Jakarta. Namun, Karamel tidak perlu bersusah-susah untuk membayar uang masuk sekolah karna, Karamel mendapat beasiswa untuk masuk ke SMAN 8. Namun, Karamel harus tetap membayar uang spp.
***
Karamel amat sangat serius membaca buku di perpustakan saat ini.
Bisa dibilang tempat pelarian Karamel saat istirahat memang di perpustakaan."Duh Ra kamu yah di cari-cari taunya ada di sini" suara itu membuyarkan konsentrasi Kara.
Kara yang mendengar celotehnya langsung menurunkan buku yang tadi di bacanya.
Kara menghela napas "Ataya ku sayang, bisakan bicaranya jangan tepat di telinga aku?" lalu memanyunkan bibirnya.
Ataya hanya cengengesan.
"Ehhh ehhh gengss kenapa masih ngumpul di sini sih, bentar lagi kan bu Ani masuk" kini yang berbicara adalah Kinara yang tiba-tiba muncul dari belakang.
Karamel hanya tersenyum lalu membawa beberapa buku di tangannya. Kemudian beranjak pergi dari perpustakaan.
Ataya dan Kinara adalah sahabat Karamel. Meskipun mereka baru kenal setahun yang lalu, Karamel sudah menganggap mereka seperti saudara sendiri.
Saat tiba di kelas.
Ataya memang duduk bersama Karamel sementara Kinara duduk di depan mereka.
Tidak lama bu Ani guru fisika pun masuk sambil membawa beberapa buku cetak.
Belajar mengajar berlangsung dengan tenang.
Tiba-tiba..
Cowok dengan tampilan yang urakan seenak jidat masuk begitu saja tanpa ada rasa takut dan sopan santun sama sekali.
Bu Ani yang menyadari keberadaan cowok itu pun dengan spontan melemparkan penghapus ke arahnya.
"Siapa yang suruh kamu masuk?" ucap Bu Ani tenang. Namun, sedikit mengerikan.
Jangan panggil dia DEFANO WINATA kalau dia tidak pernah bolos atau berurusan dengan bk.
Karamel?" panggil bu Ani.
"Iy-iyaa bu" jawab Karamel. Tentu saja jika Defan membuat masalah lagi namanya akan dipanggil karna itu sudah menjadi tanggung jawab sebagai ketua kelas.
"Saat pelajaran jam ke 3 apa Defan masuk?" tanya bu Ani.
Sebelum menjawab Karamel melihat sekilas Defan yang dengan santainya berdiri di depan.
"Tidak bu" jawab Caramel
"Kamu pasti bolos lagi kan?" kini bu Ani menatap tajam ke arah Defan.
"Bu saya bukan bolos" jawabnya.
"Lalu?"
"Saya cuman keluar sebentar"
"Iya keluar sebentar lalu membuat onar di luar sekolah, iyakan?" jeda "ibu bisa mencium bau rokok dari kamu" sambungnya.
"Bu jangan marah-marah napa? Saya minta maaf deh bu" jeda "lagian bu kalau misalkan niat saya untuk bolos tidak mungkin saya kembali lagi, iyakan bu?" lalu tersenyum.
"Ibu tidak mau menerima alasan, sekarang kamu keluar!" kali ini bu Ani meninggikan suaranya.
Tanpa ba-bi-bu Defan keluar dengan entengnya.
Ataya menyikut Karamel hingga membuat Karamel menatapnya.
"Kenapa?" tanya Karamel
"Siap-siap kamu pasti di panggil pak Rudi" jawab Ataya.
Karamel hanya menghela napas pelan.
***
Saat bel pulang sekolah Karamel and the geng berjalan menuju parkiran sekolah.Ataya yang biasa di jemput oleh supirnya akhirnya pulang lebih dulu dari Kinara dan Caramel.
Tidak lama supir Kinara juga sudah menjemputnya dan tinggal lah Karamel di parkiran.
karamel mengeluarkan sepedanya dari tempat parkir lalu, mulai menaiki dan menggayuh sepedanya itu.
Jika Ataya dan Kinara memakai mobil ke sekolah, Karamel hanya memakai sepeda pemberian Ayahnya.
Di perjalanan Karamel sangat menikmati angin yang berhembus.
Saat ini Karamel terjebak kemacetan di dekat halte bus. Sambil terus menunggu mata Karamel menangkap sosok laki-laki sedang merokok santai di halte bus.
Yah, dia Defan. Laki-laki yang kena marah oleh bu Ani.
Karamel menatap Defan dari jauh.
Defan yang tidak sengaja menangkap basah Karamel yang sedang menatapnya.
Karamel yang menyadari itu langsung memalingkan wajahnya.Tidak lama akhirnya Karamel bisa keluar dari kemacetan.
Hari ini Karamel tidak langsung pulang ke rumah karna saat pulang sekolah Karamel akan membantu ibunya mengantar bunga-bunga.
Saat sampai di Alexa Florist. Toko bunga milik ibunya.
"Assalamualaikum ma" ucap Kara saat mendapati Alexa sedang merapikan beberapa bunga.
"Walaikumsalam sayang" jawabnya sambil tersenyum kepada Kara.
Karamel lalu duduk sambil membuka sepatunya.
"Ohiya Ara ada pesanan yang belum di antar, bisakan kamu yang antar?" kata Alexa.
"Iya ma bisa"
"Yaudah kamu makan dulu baru antar bunganya, mama sudah bawa bekal untuk kamu makan siang" jelasnya lalu pergi ke belakang toko.
Karamel hanya mengangguk paham.
Karamel sangat suka berada di toko bunga ibunya sebab, bunga-bunga milik ibunya selalu terlihat segar untuk di pandang.
***
"Permisi dari Alexa florist" teriak Karamel yang kini berada tepat di depan pintu rumah mewah ini.Karamel memencet beberapa kali bell rumah itu.
Pintu itu terbuka dan nampaklah sosok paruh baya tapi sangat cantik untuk seusia paruh baya.
"Dari Alexa Florist" kata Karamel sambil memberikan buket bunga mawar merah.
Wanita itu tersenyum dan mengambil pesanannya.
"Tolong tanda tangan disini" kata Karamel.
"Jadi berapa semuanya?" tanyanya.
"350 ribu" jawab Karamel sopan.
"Oh tunggu sebentar saya lupa ambil dompet" katanya lalu masuk kembali.
Tiba-tiba..
Indra pendengaran Kara menangkap suara seorang ayah yang sepertinya sedang memarahi anaknya"Kamu harusnya mengubah sikap kamu! Kamu itu hanya bisa mempermalukan papa!" jeda "kamu harusnya sebagai kakak yang baik memberikan contoh perilaku yang baik terhadap adik mu, ini malah adik kamu yang memberikan contoh kepada kamu!"
Setidaknya seperti itulah yang Karamel dengar dari luar.
"Ini uangnya" kata wanita itu.
"Terima kasih" jawab Karamel dengan sopan. Lalu pergi kembali mengantar pesanan berikutnya.
****
Syududu ini karya ke 2 saya😂
Saya tidak tau ini bagus atau tidak. Tapi, tetap ikuti ceritanya yah.Jangan lupa vote+komen
Makasih umwahhh😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Did My Heart Love?
Teen FictionKamu hanya perlu sedikit memahami apa itu definisi cinta maka, kamu tidak akan pernah merasakan yang namanya "Patah Hati" Karna, kebanyakan manusia hanya bisa merasakan cinta namun, tidak bisa memahami👌🏻