Tak henti-hentinya Kara menangis di hadapan Azka dan Defan
Tidak peduli berapa banyak orang berlalu-lalang di sekitar bandara, itu tidak menjadi penghalang untuk Kara meluangkan rasa sedihnya karna, Azka akan pergi jauh darinya"Sudah dong sayang jangan nangis" ucap Defan sembari menghapus air mata Kara
"Iya my princess jangan nangis dong, kan aku juga perginya gak tenang nanti" bujuk Azka
Kara tidak peduli omongan dua pria ini dirinya terus menangis tersedu-sedu lalu, memeluk Azka dengan erat
"Kalau kamu tidak mau melihat aku nangis terus, cepatlah pergi dari hadapan aku karna, aku tidak akan sanggup kalau terus melihat kamu" ucap Kara didalam pelukan Azka
Azka melepas pelukan Kara
"Sekarangkan ada Defan yang temani kamu disini jadi, jangan sedih my princess" ucap Azka
Kara mengangguk saja
Lalu, Defan merangkul Kara sembari mengelus rambut Kara layaknya anak kecil yang di tinggal ibunya pergi jauh
"Bro gue titip Kara yah, jangan sakiti dia dengan alasan apapun" jeda "karna, kalau lo sampai nyakitin Kara lagi gue bakal kembali ke Jakarta dan bawa dia ke Belanda bersama gue" ucap Azka becanda namun, dari hati
"Enak aja lo maen bawa-bawa pacar gue" jeda "iya gue jagain dia kok itu sudah pasti" tukas Defan seraya melirik ke arah Kara yang masih terlihat sedih
"Ok gue pergi yah" jeda "dah my princess" ucap Azka sembari ingin memeluk Kara lagi
Namun, dengan sigap Defan maju dan menyerahkan badannya untuk dipeluk oleh Azka
"Gue mewakili Kara bro" ucap Defan santai dalam pelukan Azka
Lalu, Azka sedikit mendorong badan Defan agar berjarak
"Apaan sih lo" ucap Azka kesal
Melihat adegan barusan membuat Kara terbahak-bahak
Kedua pria itu menatap Kara geram karna, menertawai mereka
Lalu, Kara berhenti tertawa"Udah sana pergi, ngapain masih disini" tegas Defan
"Iya ini baru mau pergi" jeda "jaga princess gue yah awas lo!" Timpal Azka sembari pergi meninggalkan Kara dan Defan
"Iyaiya, jangan teriak terus entar pesawatnya keburu pergi baru tau rasa lo" cibir Defan
Kara melambaikan tangannya pada Azka namun, diturunkan oleh Defan
"Udah ayo pulang" ketus Defan cemburu
Kara mengerucutkan bibirnya dan memukul lengan Defan pelan
Lalu, Defan merangkul Kara sembari berjalan keluar BandaraDi dalam mobil tidak pembicaraan pasalnya Kara masih terlihat sedih dan terus menatap keluar jendela mobil
Daripada hening Defan menyalakan radio mobilnya
Tiba-tiba dari radio itu menyiarkan lagu favorit mereka
🎤aku pernah berpikir tentang hidup ku tanpa ada dirimu..
Dapatkah lebih indah dari yang kujalani sampai kini..
Aku selalu bermimpi tentang indah hari tua bersama mu.. tetap cantik rambut panjang mu meski pun nanti tak hitam lagi..Lagu itu rupanya mencuri perhatian Kara kemudian, menyenderkan kepalanya dibahu Defan yang sibuk menyetir
Defan hanya tersenyum simpul
🎤telah habis sudah cinta ini tak lagi tersisa untuk dunia karna telah ku habiskan sisa cinta ku hanya untuk mu.. ohh dan bila habis sudah waktu ini tak lagi berpijak pada dunia karna telah kuhabiskan sisa hidup ku hanya untukmu... karna telah ku habiskan sisanya hidupku hanya untukmu
Kara menengok ke Defan sembari tersenyum manis
🎤bila musim berganti.. sampai waktu terhenti.. walau dunia membenci.. ku kan tetap disini ouhhh.. bila habis sudah waktu ini tak lagi berpijak pada dunia karna telah kuhabiskan sisa hidup ku hanya untukmu... karna telah ku habiskan sisanya hidupku hanya untukmu
Defan mengelus rambut Kara dengan tulus
Sudah lama sekali mereka tidak menghabiskan waktu berdua
"Sekali lagi aku minta maaf karna, tidak mau mendengarkan kamu def" ucap Kara tiba-tiba
"Aku juga minta maaf karna, sudah menutupi hubungan aku sama Kinara dulu" balas Defan yang sedang menyetir
Kara tersenyum manis saat mendengar Defan mengatakan itu
"Ohiya kenapa pacar aku ini bisa jadi tuan putri dari orang lain?" Tanya Defan cemburu
Kara Terkekeh "Sudah 10 tahun lebih aku sama Azka bersahabat dan dulu aku ingin sekali menjadi princess yang cantik dan baik hati, serta punya istana yang mewah" jeda "saat Azka mendengar impian aku akhirnya dia memutuskan untuk menjadikan aku princess kecilnya dulu namun, mungkin karna keseringan Azka memanggil aku seperti itu sampai sekarang pun itu menjadi kebiasaanya" jelas Kara pada Defan
"Oh" balas Defan singkat
Kara kembali bersender di bahu Defan sambil terkekeh
"Kamu cemburu yah?" Tanya Kara jahil
"Gak" jawab Defan acuh
"Azka itu sudah seperti kakak aku sendiri def, begitu juga sebaliknya" jeda "kalaupun aku ini jadi princess sungguhan yang jadi pangerannya pasti kamu" goda Kara
"Iya aku tau" tukas Defan
"Jangan marah yah" ucap Kara memohon
Lalu, Defan menatap Kara sambil tersenyum
"Berhubung kita baru baikan dan jujur aku masih rindu sama kamu jadi, marahnya di tunda saja dulu" jeda "tapi, kalau besok-besok kamu buat aku kesal lagi jangan harap marahnya di tunda lagi" ucap Defan
"Iyaiya def, baiklah aku janji" balas Kara sambil berdecak
Sedang Defan terkekeh
Tentu saja Defan tidak akan marah karna hal seperti itu karna, dirinya bukan lagi anak kecil
Setelah perjalanan yang cukup jauh akhirnya mereka tiba di Arabakery
Kara tidak minta diantar kerumah pasalnya, masih banyak urusan di tokonyaDengan rasa kasih sayang Defan membukakan pintu untuk Kara
"Makasih" ucap Kara
Defan tersenyum sebagai jawaban
Kara melangkahkan kakinya untuk masuk ke toko roti dan diikuti oleh Defan dibelakang
Tiba-tiba saja Defan menggenggam tangan Kara dan langkah Kara terhenti lalu, menoleh
"Apa sebaiknya kamu istirahat saja dulu?" Saran Defan khawatir
"Tapi, aku tidak sakit def" jawab Kara
"Iya aku tau tapi, dari raut wajah kamu ini menunjukkan kalau kamu capek" jeda "ayolah dengarkan aku sekali ini saja" mohon Defan pada Kara
Kara menarik kedua pipi Defan gemas
"Aku tidak apa-apa def, percayalah" ujar Kara yakin
"Kamu masih saja seperti batu tidak pernah berubah" cibir Defan
"Apa? Kamu ngomong apa?" Timpal Kara saat mendengar cibiran Defan
Defan tersenyum kikuk "gak kok, gak ngomong apa-apa" jeda "kalau kamu tidak mau istirahat aku akan temani kamu sampai pekerjaan kamu selesai, ok?"
"Yah silahkan saja" jawab Kara lalu, masuk ke dalam toko dan diikuti oleh Defan
**
Jangan lupa vote+komen yah💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Did My Heart Love?
Teen FictionKamu hanya perlu sedikit memahami apa itu definisi cinta maka, kamu tidak akan pernah merasakan yang namanya "Patah Hati" Karna, kebanyakan manusia hanya bisa merasakan cinta namun, tidak bisa memahami👌🏻