Jangan memulai yang baru jika yang kemarin belum usai karna, akan buang-buang waktu saja.
06:45
Kara tampak menyusun buku-buku sekolahnya untuk dimasukkan kedalam tas yang selalu ia kenakan untuk bersekolah
Dirinya juga sudah rapi dengan seragam yang ia kenakan hanya saja raut wajahnya tak seperti hari-hari sekolah biasanya, ditambah lagi mata yang lebam akibat menangis kemarin
Tiba-tiba suara pintu kamar Kara terbuka dan muncullah Azka dari balik pintu
"Kara kamu mau kemana?" ujar Azka heran saat melihat Kara yang begitu siap untuk bersekolah
Kara menoleh sambil tersenyum hambar kepada sahabatnya ini
"Aku mau ke sekolah" jawab Kara yang semakin membuat Azka kaget
"Tapi, kamu masih keadaan berduka"
"Hari ini aku ada tryout Jadi, aku harus pergi" jeda "kamu antar aku yah" ucap Kara seakan tidak ada yang terjadi pada dirinya
Lalu, Kara berlalu keluar kamar dan meninggalkan Azka sendiri dengan ekspresi tak percaya
**
Kara terus berjalan menyusuri koridor sekolah, dirinya masih bisa tersenyum dan membalas sapaan murid yang lainnyaSaat sampai di kelas Kara langsung duduk di bangku seperti biasanya
Sementara Ataya sedang menatapnya tak percaya"Ra ini kamu kan?" ucap Ataya meyakinkan
Kara menoleh "iya ini aku kok" jawabnya
"Kenapa kamu ke sekolah? Kamu kan masih berduka?" tanya Ataya
"Hari ini tryout Ataya"
"Yah terus? Kamu kan bisa nyusul nanti" ucap Ataya
"Selagi hari ini aku bisa kenapa tidak Aya"
"Hm yaudah deh" ucap Ataya sembari tersenyum kepada Kara
Tidak lama akhirnya tryout pun usai beberapa siswa di kelas Kara menarik napas legah
Kara membereskan alat tulis yang dipakainya tadi kemudian, tiba-tiba saja Defan menghampirinya
"Kara aku mau menjelaskan apa yang Rangga bilang saat itu" ucap Defan sambil menatap Kara
Kara acuh saja dan masih sibuk dengan aktivitasnya
"Kara aku minta maaf" ucap Defan tak mau menyerah
"Kara kita ke kantin yuk laper nih" jeda "eh ada Defan rupanya" celoteh Ataya
"Kar-" ucapan Defan terpotong
"Yaudah kita kantin yuk Aya" ucap Kara lalu, pergi meninggalkan Defan
"Gue pinjem pacar lo dulu yah dah" cibir Ataya seraya menggandeng Kara
Dengan spontan Kara memukul pelan lengan Ataya yang asal ceplos dan hasilnya Ataya meringis kesakitan
Saat sampai di kantin, rupanya sudah ramai saja karna, dipenuhi oleh siswa-siswi sekolah ini
Aroma khas makanan pun sudah menelusup ke hidung kedua perempuan ini dan semakin membuat keduanya lapar
Setelah memesan makan dan minum, Kara dan Ataya mengambil posisi di sudut kantin ini. Dimana di sudut ini yang selalu menjadi tempat andalan mereka bertiga dulu
Mereka sibuk dengan makanan masing-masing
Seketika Kara melirik ke bangku yang kosong dan biasanya akan diisi oleh KinaraSedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Did My Heart Love?
Teen FictionKamu hanya perlu sedikit memahami apa itu definisi cinta maka, kamu tidak akan pernah merasakan yang namanya "Patah Hati" Karna, kebanyakan manusia hanya bisa merasakan cinta namun, tidak bisa memahami👌🏻