Bagian 45

43 2 0
                                    

Celah matahari yang tadinya muncul dari balik jendela, kini menyinari sepenuhnya di ruangan serba pink ini
Karna, seorang pria yang membiarkan sinar matahari itu masuk sepenuhnya

Sedang perempuan yang terlelap di tempat tidurnya kini memicingkan matanya, sedikit terganggu dengan sinar matahari di pagi hari

Perempuan itu merenggangkan otot-ototnya seraya tersenyum manis pada pria yang masih sibuk merapikan tirainya

Seketika, pria itu berbalik kearah perempuan itu

"Morning My princess" ujar pria itu seraya tersenyum

"Morning too Azka" balas perempuan itu

Detik selanjutnya, perempuan itu melirik jam dinding miliknya

06:34

"Astaga kenapa gak bangunin dari tadi!" Gerutu perempuan itu sembari beranjak dengan buru-buru dari tempat tidurnya

"Eh Kara hati-hati" ujar Azka memperingati lalu, terkekeh

Setelah Kara bersiap lalu, keluar dari kamar mandi namun, dirinya tak mendapati Azka lagi dan rupanya Azka sedang sibuk mempersiapkan sarapan pagi untuk Kara di dapur

Kara mencium bau nasi goreng yang begitu sedap dan membuat dirinya tersenyum simpul

"Wahh nasi goreng sate" seru Kara seraya duduk di kursi makan

Sedang Azka baru saja keluar dari dapur dan membawa sepiring nasi goreng lagi untuk dirinya

"Selamat makan tuan putri" tukas Azka sembari ikut duduk bersama Kara

"Terima kasih pangeran" balas Kara gemas

Mereka sibuk dengan makanan yang ada di hadapannya
Namun, Kara terus menatap Azka yang sedang makan

"Azka, kamu sakit?" Tanya Kara khawatir pasalnya, pagi ini Azka terlihat pucat dan tidak seperti biasanya

Kemudian, Azka menatap Kara canggung

"Gak, aku gak sakit kok" elaknya

"Tapi, kenapa kamu pucat banget" jeda "jangan bohong dong" ujar Kara semakin khawatir dengan jawaban Azka

"Paling aku cuman kecapean aja" tukas Azka

Lalu, Kara bangkit dari duduknya dan menghampiri Azka yang terlihat cuek dengan keadaannya

"Hari ini kamu gak usah ke toko, kamu istirahat di rumah aja" perintah Kara sambil mengelus rambut Azka

"Bagaimana bisa? Aku akan berangkat ke Belanda jam 10 nanti" ujar Azka

Kara terkejut akan perkataan Azka
"Berangkat? Kamu perginya hari ini?" Tanya Kara bertubi-tubi

"Iya" jawab Azka enteng

Mata Kara berkaca-kaca, ada rasa sedih yang Kara rasakan saat mengetahui Azka akan pergi hari ini
Padahal mereka tidak menghabiskan waktu untuk terakhir kalinya

"Maaf yah gak kasih tau kamu" tukas Azka ikut sedih

"Iya gak papa kok, udah biasa" ketus Kara

Azka menarik Kara dalam pelukannya
Sembari mengejeknya

"Cengeng banget sih!" Ejek Azka

Kara memukul dada Azka pelan "bodo!"

Seketika, Kara mengingat sesuatu lalu menepuk jidatnya

"Astaga bagaimana aku bisa lupa" ujar Kara sembari melirik jam tangannya

"Kenapa?" Tanya Azka

"Aku harus ketemu sama Defan" jeda "kamu baik-baik yah dirumah aku mau keluar bentar dah" ucap Kara lalu, buru-buru keluar rumah

Did My Heart Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang