Bagian 23

63 2 0
                                    

Sore ini Kara menghabiskan waktunya di toko bunga milik Alexa, pasalnya belakangan ini Alexa kerap kali mengeluh kesakitan karna, Kara khawatir pada Alexa makanya dirinya lebih memilih untuk menemaninya di toko.

"Nak, ibu harus pulang, anak ibu di rumah nangis terus. Gak papakan?" pamit Bu Titin pada Kara yang kebetulan berada di meja kerja Alexa

Dapat Kara lihat kekhawatiran seorang ibu pada anaknya.

"Oh iya bu gak papa kok pulang aja" jawab Kara sedikit cemas karna, melihat raut wajah bu Titin yang panik.

"Makasih banyak yah" jeda "kalau gitu sampaikan juga sama mbak Alexa yah" tukas Bu Titin.

"Iya bu pasti"

"Saya pulang dulu nak, assalamualaikum" kata Bu Titin sedikit tergesah-gesah keluar dari toko

"Walaikumsalam, hati-hati bu" jawab Kara

Tidak lama bu Titin pergi , muncul lah Alexa dari halaman belakang toko.

"Kamu bicara sama siapa?" tanya Alexa

"Oh itu ma, bu Titin pamit pulang" jeda "anaknya nangis terus di rumah" jawab Kara sembari beranjak dari meja kerja Alexa.

"Kasihan anaknya Bu Titin, mungkin dia rindu sama ibunya kemarin kan bu Titin nginep di toko" curcol Alexa

Kara hanya mengangguk paham.

Setelah itu Alexa dan Kara di sibukkan lagi dengan orderan yang banyak.

Kara mengantarkan sisa orderan, sementara Alexa pulang lebih dulu. Itu karna, perintah Kara tadi pasalnya Alexa mendadak pusing lagi.

Kara menikmati setiap langkahnya menyusuri kompleks-kompleks mewah sembari bernyanyi kecil.

Jangan tanya kenapa Kara tidak naik sepeda mengantar orderan itu karna, orderan kali ini dekat dari toko.

🎶 your my love, your my life... Your my everything i need.. Hmm i give you my Heart, i give you my soul..🎶

Kara menyanyikan lagu favnya bersama Azka pas jaman-jaman Azka SMA dulu.

Dan itu berhasil membuat Kara tersenyum simpul.

Setelah semua orderan kelar Kara kembali ke toko, mengingat tasnya masih tertinggal disana.

Tiba-tiba langkah Kara terhenti saat mendapati sahabatnya sedang berdiri di depan toko.

Kara menghampiri sahabatnya "kamu sudah lama Ka?" jeda "maaf yah, abis antar orderan soalnya" Kara merasa tidak enak sudah membuat Azka menunggu lama

"Gak papa kok, aku juga baru nyampe"

"Yaudah masuk yuk"

Kini Kara dan Azka duduk di sofa toko.

Hening.
Tidak ada yang memulai pembicaraan, hanya suara cicak saja yang terdengar.

"Ra?" Azka pembuka pembicaraan.

"Kenapa Ka?" jawab Kara

"Jadi gini malam ini tuh ada tawaran nyanyi buat kamu di kafe" jeda "sebagai manager aku terima dong, kamu kan juga sudah lama gak nyanyi lagi, gimana maukan?" tukas Azka begitu semangat.

Tanpa berpikir panjang Kara mengiyakan tawaran Azka.
Kapan lagi ada tawaran nyanyi, sudah lama juga Kara tidak dapat tawaran dari kafe-kafe.

Kan lumayan uangnya bisa buat Kara beli buku.

"Ok aku tunggu kamu jam 7 yah, di kafe yang biasa"

"Okok" seru Kara semangat.

"Kamu sudah selesai nih di toko?"

"Iya, ini aku baru mau ambil tas terus pulang"

"Kalau gitu aku antar kamu pulang"

"Aku harap juga begitu hahaha" timpal Kara dengan nada yang dibuat-buat.

Azka tertawa mendengar jawaban Kara.

Hanya 15 menit saja akhirnya mereka sampai di rumah Kara.

"Semuanya berapa bang?" kata Kara mengejek Azka.

"Enak aja kamu yah, ngatain aku tukang ojek" timpal Azka sambil mencubit pipi Kara.

"Duhh" Kara meringis kesakitan "aku gak bilang loh, kamu sendiri yang bilang wlee" sambungnya lalu berlari masuk ke rumah

"Awas kamu yah!" teriak Azka seraya tertawa kecil.

Di depan pintu rumah Kara menerima telpon dari MR.Dnya.

"Halo def?" jawab Kara.

"Kita jalan yuk, ngedate gitu"

Bagaimana bisa Kara lupa soal Defan yang sekarang jadi pacarnya.

"Hah?ngedate? Kapan?" ucap Kara sedikit gagu

"Malam inilah beb" jeda "yah kali malam jumat"

Jantung Kara mulai tidak stabil lagi, padahal ini hanya ajakan saja.

"Halo beb?" kata Defan saat Kara tidak merespon ajakannya

"Ah iya"

"Yes! Aku jemput kamu jam7 yah dandan yang cantik dah love you"

Kara diam, bagaimana bisa dirinya mengiyakan dua ajakan di jam yang sama.

"LOVE YOU! Hei" Defan menekan kata love you dan itu membuat Kara terlonjak dari lamunannya

"Love you more def" balas Kara sedikit berbisik.

"Dah" itu kata terakhir yang Defan ucapkan sebelum menutup telponnya.

Dengan sigap Kara berjalan menuju kamarnya.

"Aku gak mungkin menolak ajakan Azka, begitu juga dengan ajakan Defan" Kara bermonolog.

Kara melirik jam dinding
sudah menunjukkan pukul 17:35 itu artinya Kara tidak punya banyak waktu untuk memikirkan semua ini.

Kara sudah siap tapi, dirinya hanya mondar-mandir di dalam kamar.

Tok..tok..tok
"Sayang ada Defan diluar, kamu keluar gih" teriak Alexa dari balik pintu

"Ah? Iyaiya ma"

Kara keluar dan menemui Defan yang duduk menunggu di ruang tamu

Mereka berdua pamit kepada Alexa lalu beranjak pergi.

-Did My Heart Love?"

Tak henti-hantinya pria itu melirik jam yang menempel di pergelangan tangannya.

Sesekali dirinya berdebat dengan regis band kafe agar mau menunggu lebih lama lagi.

19:13
Pria itu berusaha menghubungi seseorang yang di tunggu nya sedari tadi tapi, hasilnya hanya suara operator saja.

19:45
Pria itu mengirim pesan sebanyak 5 pesan dengan isi yang sama.

20:22
Pria itu akhirnya memutuskan mengcancel perjanjiannya dengan regis band tersebut dan memutuskan untuk menemui seseorang yang di tunggunya.

Motornya melaju dengan kecepatan tinggi, bisa dibilang sekarang pria itu merasa kecewa untuk yang pertama kalinya pasalnya orang yang ditunggunya itu tidak pernah dan bahkan tidak ingin membuat pria itu menunggu.

Pria itu akhirnya sampai di rumah orang itu dan hasilnya orang yang di tunggu itu sedang berpelukan tepat di hadapannya.

Mau dibilang marah? Ini lebih dari itu, kecewa? Mungkin diatasnya.

"Kamu hati-hati def" ucap Kara setelah melepaskan pelukannya dengan Defan.

"Iya, love you"

"Love you more"

Defan akhirnya pulang dan kini motor Defan lepas dari pandangan Kara.

Seketika Kara menyadari kalau saja ada seseorang yang sedang berdiri tepat di samping halaman rumahnya.

"Azka?" Kara sadar kalau orang itu adalah Azka.

Kara berlari kearah Azka namun, Azka lebih cepat dan akhirnya pergi dengan rasa kecewa.
***
Jangan lupa vote+komen😽💜

🎶🎶🎶 makasih

Did My Heart Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang