Bagian 48

46 3 0
                                    

Selamat! Kamu sudah berhasil menyembunyikan rasa sakit itu

Rumah Azka memang ada di Bandung tapi, Azka melanjutkan kuliahnya di Jakarta dan memutuskan untuk meninggalkan kedua orang tuanya di Bandung

Selama di Jakarta Azka tinggal di kosan dekat toko roti Andri, katanya biar waktunya tidak terbuang terlalu banyak

Kini Kara dan Defan sudah menempuh setengah jalan menuju Bandung
Selama perjalanan mereka hanya ngobrol ringan saja

Sampai akhirnya mata Kara sudah begitu lelah dan kemudian tertidur

Setelah 30 menit kemudian, akhirnya mereka sampai

Rumah Azka tidak begitu banyak mengalami perubahan buktinya ayunan yang di halaman rumah masih ada namun, terlihat sedikit rapuh

Kara dan Defan kini sudah berdiri tepat di pagar besi berwarna hitam ini

Dengan mata yang teliti Kara mengamati setiap sudut rumah Azka

Sepi

Seperti itulah suasananya namun, seketika ada sosok paruh baya yang sepertinya akan menuju halaman rumah

Dengan sigap Kara berteriak "permisi" ujarnya

Sosok paruh baya itu mendengarnya dan langsung saja menghampiri keduanya

"Maaf nona ini siapa yah?" Tanya sosok paruh baya itu

Kara mengulas senyum kepadanya

"Mbok Rati? Ini aku Kara" Ucap Kara mantap

Mbok Rati adalah pembantu Azka sejak mereka masih kecil, mbok Rati lah yang sering menjaga mereka berdua

"Non Kara siapa yah?" Tampaknya mbok Rati masih bingung pasalnya dulu Kara sering dipanggil Ara oleh ibunya Alexa

"Ini Ara mbok yang sering bobo siang disini" jelas Kara begitu semangat

"Astaga nona Ara" jeda "aduhh sekarang nona sudah menjadi perempuan dewasa yang cantik, sampai mbok tidak mengenalinya" seru mbok Rati sambil membukakan pagar untuk mereka

"Mari masuk nona, tuan muda" mbok Rati mempersilahkan

Sedang Kara tersenyum manis "mbok apa kabar?" Tanya Kara saat memasuki rumah

"Alhamdulillah baik nona, kalau nona sendiri?" Balas mbok Rati

"Alhamdulillah baik juga mbok" jeda "mami adakan dirumah?" Tanya Kara

Mami adalah sebutan Kara untuk Elina mamanya Azka karna, itu sudah jadi kebiasaannya sejak kecil

"Oh ada kok, silahkan duduk dulu nanti saya panggilkan" ujar mbok Rati sembari meninggalkan keduanya di ruang tamu

Defan mengamati setiap isi rumah Azka, dimana ada foto kecil Kara dulu bermain bersama dengan Azka

Tidak lama akhirnya orang yang ditunggunya sudah datang

Kara mengulas senyum manis pada Elina lalu, berdiri dari duduknya

"Mami apa kabar?" Seru Kara sembari memeluk Elina

Did My Heart Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang