Bagian 40

42 3 0
                                    

"Dia orang yang baik dan ramah pada semua orang termasuk aku" jeda "aku kenal dia saat ingin membeli pie berry, dia wanita yang hebat dan mandiri" jawab Tamara
"Dan aku rasa sekarang aku mengerti kenapa kamu begitu mencintai dia def, itu karna dia adalah wanita yang paham cara untuk membuat orang begitu nyaman ketika berada di dekatnya" sambung Tamara sembari tertawa miris

Bulir air mata yang sejak tadi Tamara tahan kini lolos dan jatuh bertubi-tubi namun, dengan sigap Tamara menepisnya

Sedang Defan hanya terdiam

"Apa sampai saat ini kalian masih pacaran?" Tanya Tamara dengan hati yang rapuh

"Iya kami masih pacaran" jawab Defan

Mengingat obrolannya bersama Kara tempo hari, Tamara akhirnya membantah dan mengatakan

"Tapi, Kara bilang dia tidak punya pacar itu artinya kalian sudah tidak punya hubungan lagi"

"Tidak, hubungan kita memang sudah tidak ada lagi tapi, perasaan kami berdua masih ada dan masih tetap sama Tamara"

"Kenapa kamu begitu yakin?" Tanya Tamara pada Defan

"Karna, dia satu-satunya orang yang bersama gue di mana orang-orang yang gue sayang tidak ada bersama gue saat itu"

"Iya aku mengerti def" lirih Tamara

Detik selanjutnya, teriakan suster dari dalam terdengar

"Dokter! Dokter!"

"Ada apa suster?" Tanya Tamara pada suster yang baru saja keluar dari ruang UGD

"Pasiennya sudah sadar" ucap suster itu

Tamara menarik napas legah kemudian, melirik Defan yang berada di sampingnya

Mendengar hal itu Defan sangat bersyukur karna Kara sudah sadar namun, entah kenapa Defan belum siap untuk menemui Kara dan akhirnya pergi meninggalkan Tamara

"Def! Def!" Teriak Tamara namun, Defan semakin jauh dari pandangannya

"Apa anda keluarganya? Silahkan menjenguk pasien" ujar suster kemudian, pergi

Tamara pun menuruti kata suster tadi dan segera masuk menemui Kara

"Hai" ucap Tamara saat melihat Kara terbangun

"Tamara? Kamu tidak apa-apa kan?" Lirih Kara berusaha memastikan keadaan Tamara

Tamara menggenggam tangan Kara "bagaimana bisa kamu menanyakan hal itu kepada aku? Yang sudah jelas akulah yang harusnya menanyakan itu padamu" tukas Tamara seraya tersenyum hambar

Ada kesedihan di mata Tamara dan Kara menyadari itu

"Apa kamu menangis?" Tanya Kara pada Tamara

Tamara merasa malu langsung saja tertawa garing "aku menangis karna, kamu sakit dan itu artinya aku tidak bisa makan pie berry buatan kamu lagi" canda Tamara

Kara ikut tertawa walau seadanya saja

"Maaf karna aku kamu jadi masuk rumah sakit" ucap Tamara tidak enak hati

Did My Heart Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang