Bagian 30

67 2 0
                                    

Jika dia memang untukku, ku harap kembalikan dia padaku

Suasana hening sudah menjadi ciri khas perpustakaan

Di sudut ruangan terdapat perempuan yang sibuk dengan buku yang ada dihadapannya

Wajahnya terlihat cerah akibat cahaya matahari yang muncul melalui jendela besar yang terpajang rapi disampinya namun, tak mengganggu konsentrasi perempuan itu

Lalu, suara serak kini memasuki indra pendengaran perempuan itu namun, perempuan itu acuh dan terus membaca

"Hei" suara serak itu kembali mengganggunya

Perempuan itu menghela napas kemudian, menyingkirkan buku itu dari pandangannya

Pandangannya mendapati sosok pria yang sedang tersenyum lembut

"Kara aku mau minta maaf soal mama aku kemarin" jeda "maafin mama aku yah?" Kata pria itu sedikit berbisik

Kara terdiam

"Hei sayang, maafin aku yah?" pria itu mengulang kata yang sama

"Iya gak papa kok Def, aku mengerti" akhirnya Kara merespon sambil tersenyum tulus

"Makasih yah sayang" ucap Defan seraya mengelus rambut Kara "kamu baca apa tuh?" sambung Defan

"Oh ini? Buku tentang penyakit Kanker" jawab Kara

"Kenapa dibaca?" tanya Defan kepo

"Pengen tau aja"

Defan mengangguk paham
**
16:16

Sekarang Ataya berada di rumah sodara omanya, Ataya diminta mamanya untuk menemani omanya kesini

Disela-sela perbincangan keluarga besar ini tiba-tiba muncul seorang pria yang baru saja turun dari atas

Ataya tersenyum kearah pria itu, begitu juga dengan pria itu

Supaya tidak terlalu canggung akhirnya Ataya menyapa pria itu "hai"

"Oh hai, Atayakan?"

"Hehe iya"

"Apa kabar?"

"Oh baik, kamu sendiri?"

"Baik juga"

"Hmm" Ataya bergumam

"Daripada bengong disini, kita pergi makan yuk" ajak pria itu

"Hah? Makan? Oh boleh deh" jawab Ataya sedikit kaku

"Ok ayo"

"Bentar mau izin dulu sama oma"

"Oh iya aku tunggu di mobil kalau gitu"

"Ok"
**
"Tante boleh yah? Sekali ini aja saya ajak Kara makan yah? Yah?" sudah hampir 30 menit Defan memohon kepada Alexa

Alexa terkekeh namun, tetap mengatakan tidak

Sementara Kara tertawa geli melihat Defan dan Alexa

"Tante? Saya janji deh gak bakal keseringan ajak Kara keluar lagi" jeda "untuk kali ini aja yah?" Defan pantang menyerah

"Ma kasianlah ma dia digituin" Kara membela Defan sambil diiringi tawa

"Biarin aja, mama mau liat perjuangan Defan haha" Kata Alexa sambil tertawa

"Astaga tante tega banget sih sama calon mantu sendiri" jeda "tante Defan janji deh ini yang terakhir Defan ajak Kara keluar"

Alexa menghela napas "iya deh boleh"

Did My Heart Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang