Tidak perlu diingat kembali. Bukankah terlihat sangat memalukan? Mengganggu seseorang yang bahkan tidak menganggap kehadiranku dalam hidupnya. Memalukan bukan aka lebih kepada bodoh bukan? Tapi bukankah cinta itu memang bisa membuat orang menjadi bodoh?
-Thalia Cyntia Kencana
Pelajaran kosong di kelas X-2, suasana kelas menjadi sangat ribut. Tentu saja itu disebabkan oleh seorang siswi bernama Thalia. Dengan nyanyiannya yang sangat melengking, semua siswa tidak ada yang tidak tertawa, kecuali Axal tentu saja yang tidak pernah peduli dengan keadaan sekitar apalagi berhubungan dengan Thalia.
Sekarang Thalia membentuk sebuah band dengan 4 orang cowok yang sama gilanya dengan dia. Dia menyanyikan lagu "So Far Away" milik Avenged Sevenfold dengan lantang. Suaranya sih lumayan, tidak bisa dibilang jelek dan tidak bisa juga dibilang bagus, namun karena dia bernyanyi dengan asal, maka nyanyiannya tidak bisa dibilang bagus.
Gelak tawa seisi kelas membuat Axal tidak tahan lagi, ia benci keributan. Daripada pusing sendiri, Axal menyumpal kedua telinganya dengan earphone dan menyetel lagu Cool Out milik Imagine Dragon. Tanpa disadari, sepertinya selera musik mereka sama.
Suasana kelas yang sangat berisik terdengar sampai kelas sebelah, kelas X-3 yang sedang belajar dengan bu Indah. Guru Bahasa Indonesia terkiller di SMA Kencana 3. Karena sudah tidak tahan, bu Indah meninggalkan kelas X-3 lantas berjalan ke X-2.
Di ambang pintu, bu Indah hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Thalia yang semberono! Lihat saja? Thalia bernyanyi di depan kelas dengan sapu yang dijadikan microphone, dan nyanyiannya yang sangat tidak karuan.
Bu Indah masuk, seketika kelas menjadi hening, kecuali Thalia yang masih tidak menyadari kehadiran bu Indah. Saking menghayatinya. Nyanyiannya baru terhenti ketika dia merasa telinganya panas dan sakit.
"Aduh! Ta—" baru saja Thalia akan menyumpah serapah pada orang yang menjewernya seenak jidat, namun semua sumpah serapahnya langsung terhenti ketika dilihatnya bu Indah yang menjewer telinganya dengan pelototan yang ampun... membuat Thalia bergidik ngeri.
"Gimana kalau tuh mata keluar ya?" Pertanyaan konyol yang pernah terlontar dari mulut Thalia itu pernah membuat bu Indah begitu marah padanya dan langsung memberinya hukuman membersihkan toilet wanita yang berada di lantai dasar yang astagfirullah baunya sangat sedap. Jadinya, Thalia tidak berani lagi untuk melontarkan pertanyaan itu, ia hanya bisa bergumam dalam hati seperti sekarang.
"Eh... ibu. Kenapa ke sini bu? Hari ini kan gak ada jadwal Bahasa Indonesia bu, jadi ibu gak ada pelajaran di sini."
"Saya ke sini karena kamu berisik! Saya lagi ngajar di kelas sebelah, karena kamu berisik saya jadi tidak bisa mengajar dengan fokus!"
Langsung saja Thalia menangkupkan kedua tangan di depan wajah, memohon ampun kepada bu Indah, "Ampun bu, jangan suruh saya buat bersihin toilet lantai dasar lagi bu."
Bu Indah memutar kedua bola matanya sebal.
"Tidak akan. Lagian kamu waktu itu gak beres, malah nyuruh mang Udin yang beresinnya. Sekarang kamu berdiri di depan tiang bendera sampai jam istirahat!"
"Aduh! Diskonlah bu, sampai jam ke 2 aja ya bu? Plisss." Thalia mengeluarkan puppy eyes andalannya. Tapi bukannya terlihat lucu, tapi lebih terlihat memuakan untuk bu Indah.
"Tidak mempan Thalia! Cepat!"
"Yang lainnya jangan berisik!"
"Iyaa bu."
Thalia berdecak, ingin sekali rasanya ia nyolok mata bu Indah yang lagi melotot, terus ia bakar dan dibumbui sate! Oke berlebihan.
Thalia akhirnya pasrah dan keluar. Tapi, sebelum ia keluar kelas, matanya menatap Axal yang sama sekali tidak peduli, Axal malah memalingkan mukanya ke arah kaca dengan earphone yang tersumpal ditelinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away ✔✔✔
Teen FictionMencintaimu adalah hal yang paling menyakitkan. Setiap hari aku selalu membayangkanmu dan menangis, tanpamu aku tidak bisa melakukan apapun. Aku selalu mengawasimu dari kejauhan. Seperti angin dan debu, yang tak bisa ku tangkap walau kau sedekat nad...