Don't forget to vote before you read this chapter. Vote is very important for me to continue this story. Ty💞
•••
Kamia mencari gelang kesayangannya yang lepas. "Kamia, nyari apa. Jangan banyak gerak dulu." Kata Ms. Lea.
"Miss, miss ini miss kasih ke Kamia. Dia pasti nyari ini." Aneta— teman sekamar Kamia memberikan gelang kesayangannya yang diambilnya di nakas dekat kamar mandi.
Ms. Vit yang tadi menerima gelang dari Kamia segera memberikannya kepada Kamia. "T-thank y-you Miss." Ucap Kamia terbata-bata karena nafasnya belum bisa berjalan normal.
"Miss." Lea, Reya, Sita, dan Vit-pun menoleh disaat Kamia memanggilnya. "Kenapa sayang?" Tanya Ms. Vit.
"M-maafin Kamia ya. C-cuma bisa ngerepotin kalian terus." Ucap Kamia. Vit, Reya, Sita, dan Lea pun saling memandang satu sama lain. Lalu kembali menghadap ke wajah pucat Kamia. "It's our pleasure my honey." Kata mereka.
Kamia yang lemah. cuma bisa belajar bernafas kembali sambil menggenggam gelangnya. Gelang yang sangat-sangat berarti buat Kamia.
"Let's pray guys. Let's pray." Ucap Miss Lea pada penghuni asrama. Iya benar– sekarang udah waktunya maghrib dan mereka harus sholat.
"Kamia sholat?" Tanya Miss Vit. Kamia cuma menggeleng karena kebetulan hari ini tamu bulanannya datang. "Miss sholat dulu ya. Tidur aja, nanti kelas terakhir gak usah ikut. Ashton pasti ngerti kok." Kata Miss Vit.
Kamia menyiritkan dahinya. Ia bingung dengan kalimat 'Ashton pasti ngerti kok'
yang di lontarkan Miss Vit."T-tapi Miss, Kamia nanti ketinggalan materi." Kata Kamia. "It's okay. Nanti Kamia langsung tanya-tanya aja ke temen-temen. Materi malam nanti itu oral translation. Jadi cuma listening and writing aja kok." Ucap Lea yang menempelkan kain yang habis dicelupkan air ke dahi Kamia.
Mau tak mau Kamia harus nurut apa kata tutornya. Ia harus istirahat dan tak boleh mengikuti kelas terakhir hari ini.
Kini di asrama tinggal Lea dan Kamia. Kamia yang daritadi cuma bisa ngatur nafasnya sambil seaenggukan. "Miss, just take a rest. I'm okay. Look, you're so tired." Kata Kamia yang melihat letihnya raut wajah Lea.
"It's okay Kam. I'm not tired. I will take a rest don't worry. Okay, now you must sleep okay?" Kata Lea sambil mengusap rambut Kamia. Dan Kamia mengangguk menanggapi perkataan Lea.
Karena Kamia berfikir, mungkin dengan cara ia menuruti perkataan Lea untuk tidur, itu bisa membuat Lea lebih tenang dan lega.
In the name of Allah. The most gracious, the most merciful. O Allah, with your name. I die and live. Amen– setelah itu Kamia menutup matanya dan berjelajah ke alam mimpi.
•••
Kamia udah menjelajahi alam mimpinya. Sementara Lea masih menunggu Kamia sambil membelai rambut Kamia penuh dengan kasih sayang bak anaknya sendiri dan sesekali mengganti kompres yang ada di dahi Kamia.
Terdengar suara trainees yang bertanda sholat dan mengaji rutinan setelah sholat mereka selesai. Lalu anak asrama batara tiga serta Vit memasuki asrama.
KAMU SEDANG MEMBACA
English Camp • l.h
Jugendliteratur[FINISHED] berawal dari kegiatan wajib sekolah- English Camp di Kampung Inggris. dimana Kamia dipertemukan sosok senior yang membuatnya merasa diperlakukan sebagai sosok perempuan yang sesungguhnya hingga akhirnya ia benar-benar jatuh hati, tetapi...