thirty nine

211 16 1
                                    

don't forget to vote and comment! 'cause i need more vote and comment to write the next chapter! hope you enjoy it💕

•••

Luke POV — sebelum pergi ke farewell party.

"VIYA! VIYA!" Teriak gue ketika Viya baru aja keluar dari kitchen.

"What's wrong Luke? I wanna go to the our junior farewell party. I should prepare myself." Katanya.

"I know, I know that you will attending that Specta Student Show. But can you help me?" Pinta gue.

"Uhm—"

"Vi, c'mon. Please." Pinta gue melas.

"Okay then. What should I do?" Tanya dia. Gue lalu ngeluarin hp ber-case biru muda— warna kesukaan gue.

"Ini pegang." Kata gue sambil nyodorin hp gue. "Lah, gue punya hp kali. Buat apa lagi?" Tanya dia.

"Gue belum selse ngomong njir." Kata gue kesel. "Yaudah iya? Cepet ngomong!"

"Lo kan bakal dateng ke SSS, nanti videoin/fotoin Kamia waktu dia perform sebanyak mugkin. Setidaknya– kalo emang gue gak bisa dateng dan nemuin dia. Gue bisa lihat dia dari hp gue sendiri." Kata gue.

"Dateng aja kenapa si. Susah amat." Kata Viya. "Kalo gue bisa dateng ya gue dateng pea."

"Selo dong, gasah nge-gas babi." Katanya gak mau kalah.

"Kelarin cepet morning conversationnya, biar bisa ketemu Kamia. Meskipun nanti kalo lu bakal dateng telat, dan gak bisa lihat Kamia perform– setidaknya lo bisa ketemu dan ngobrol sama dia beberapa saat sebelum dia balik ke Bali." Kata Viya.

"Dan kalo bisa, lo harus berani ungkapin rasa lo sama dia— sebelum semua terlambat." Sambungnya.

"Untuk itu gue susah ngelakuinnya. Gue– gue ngerasa takut yang ada Kamia bakal menjauh." Ucap gue.

"Lo sayang sama dia. Dan itu juga sebaliknya bodoh!" Kata Viya.

"Gue serius sama dia. Gue– gue gak akan nyia-nyiain dia. Gue bakal berusaha jadi seorang yang ada untuk dia meskipun gue bakal jauh sama dia. Gue sayang sama dia, gue suka. Dan gue pengen nikahin dia— suatu saat nanti." Kata gue lancar dan mantap.

Viya diem natap gue. Gue pun melambaikan tangan gue. "Vi, lo kenapa?" Tanya gue. Lalu Viya pun tersadar.

"Selama gue kenal sama lo. Gue belum pernah lo ngomog selancar ini, se mantep ini dan se-serius ini. Lo ngebet nikah Luke? Please, ktp lo aja belum ada setahun udah ngebet kawin. Masi bau kencur kali lu." Lata Viya.

"Untuk apa gue emang sayang sama dia tapi gue gak serius? Dia itu beda— dia itu segalanya." Kata gue.

"Nah gini dong. akhirnya lo bisa nemu cewek baru yang lebih baik dari Miss Arzaylea. Jangan coba-coba sakitin hati Kamia, Luke. Kalo lo sakitin. Lo bakal habis sama gue sama Harry juga— secara Kamia adik kita berdua." Kata Viya ngancem.

"Gue bakal terus berusaha untuk jaga perasaannya." Kata gue mantap— lebih mantap dari mancing mania.

"Gue bawa hp lo. Bawa enjoy aja Conversation sama junior dari Balikpapan. Lo bakal lihat Kamia kok— di hp lu tapi." Katanya.

English Camp • l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang