Don't forget to vote before you read this chapter. Vote is very important for me to continue this story. Ty💞
•••
Kamia.
Gue berhenti. Dan gue buka tas gue ngambil fitbar yang kemarin-kemarin di beliin papi Michael. Daripada gue buat orang repot kalo gue sakit, meski gak sarapan setidaknya yang di beliin papi Michael ini bisa ganjel perut gue.
Gue lihat sekeliling gue. Kejadian beberapa hari lalu ke putar sempurna di otak gue. Ini tempat dimana gue sama Ashton pisah– tempat di mana kita ungkapin perasaan kita satu sama lain.
Gue gak bisa lama-lama disini. Langsung aja gue cabut lagi ke kampus. Sepuluh menit lamanya akhirnya gue tiba di kampus. Udah ada tiga kereta mini yang terparkir rapi dimana udah di tumpangin junior-junior gue dari Balikpapan.
"Hai, good morning guys!" Teriak gue ke junior-junior gue. Respon mereka berbeda-beda ada yang canggung, acuh, dan gak sedikit juga yang balas sapaan gue.
"Morning Kamia!" Gue berhentiin sebentar sepedah gue dan ternyata itu Mr. Louis. "Hai good morning sir!" Kata gue.
"Are you ready for today?" Tanya Mr. Louis. "Of course I'm ready sir hehe." Jawab gue. "Okay then, have a nice day Kamia!" Katanya lalu gue kayuh sepedah gue ke parkiran selatan.
"KAMIA!" Gue nengok sebentar dan ternyata itu yang teriak Mr. Luke dia ada di kereta mini dan ngelambain tangan ke gue.
Awalnya gue hampir gak bisa jaga keseimbangan. Tapi akhirnya gue bisa ngandelin sepedah gue. Kalo nyungsep kan ga lucu nanti. Sakit iya, di ketawain juga iya hdue.
Gue cuma senyum dan lambain tangan ke dia. "Good morning!" Serunya. Gue bales ucapannya, tapi dalam hati ehe.
Langsung gue parkir sepedah gue dan jalan ke tempat serbaguna kayak gazebo yang terletak di parkiran selatan. Setelah gue ngunci sepeda gue, gue jalan ke gazebonya. Gak lama kemudian temen-temen gue dateng. Termasuk si Velyn.
Si Velyn yang udah ngunci sepedahnya lansung nyamperin gue. "Kam, Mr. Alex astaga tamvan sekali anjir. Tadi gue di sapa tau gak! Dan parahnya gue hampir nyungsep got depan asrama untung aja ada Mr. Calum. Malu abis gue sumpah." Kata Velyn.
"Si anying kumat. Ngeliat cogan sampek gak hati-hati. Kebiasaan lu nyet." Kata gue. "Ya kan kapan lagi Kam gue di sapa duluan sama cogan seganteng Mr. Alex?" Katanya.
"Kamia, tuh Mr. Luke nyariin lo. Samperin sana, keburu dia pergi." Velyn dorong-dorong gue buat pergi ke kereta mini yang di tumpangin Mr. Luke. Dan akhirnya gue oun jalan ke sana.
"Hi guys!" Sapa gue ke mereka– Actually, junior from Balikpapan. Mereka yang awalnya ketawa gara-gara jokes dari Luke. Mereka noleh ke gue dan diem.
"Eh Kamia, Hi!" Kata Mr. Luke. "Why you're silent guys? Say hello to her!" Ucap Mr. Luke sama junior-juniornya.
"Hi Miss!" Gue pun tersenyum. "Are you ready for adventure?" Tanya Mr. Luke. "Of course. I can't wait hehe." Jawab gue.
"By the way, I'm sorry. I can't join adventure with you because I should join toki." Kata Mr. Luke. Gue cuma tersenyum miris. "Hey, It's okay. Don't worry, we can meet again 'cause this afternoon we have sunset conversation right?" Kata gue.
"Ah ya, I forgot. Okay, don't worry I promise I will join that sunset conversation today." Jawabnya.
"Awe! So sweet." Kata junior-junior. Gue dan Mr. Luke cuma terkekeh menanggapinya. "Guys, don't you want to talk something with her?" Ucap Mr. Luke.
"Miss, I wanna ask something. Can I?" Kata seorang junior. "Of course. What do you want? Chocolate?" Tanya gue.
"No, I didn't want chocolate or anything I just wanna give you question." Katanya. Gue pun ngangguk-ngangguk. "What's the question?" Gue pun naikin satu alis gue.
"Are you dating with Mr. Luke?" Sontak gue dan Mr. Luke kaget denger pertanyaan salah satu junior kita. Gue pun mendadak menjadi bisu, keringat dingin gue mulai bercucuran dan gugup menghantui gue kembali.
"Kamia, I think you should go because you will adventure right? Your friends are waiting for you." Kata Luke mencairkan suasana.
"A-ah ya! You're right. So guys, I'm sorry butI should go right now. Enjoiy your trip!" Gue lalu pergi sambil lambaiin tangan. Untung aja ada Luke, kalo gak gue bakal bingung jawab apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
English Camp • l.h
Teen Fiction[FINISHED] berawal dari kegiatan wajib sekolah- English Camp di Kampung Inggris. dimana Kamia dipertemukan sosok senior yang membuatnya merasa diperlakukan sebagai sosok perempuan yang sesungguhnya hingga akhirnya ia benar-benar jatuh hati, tetapi...