thirty eight

205 21 3
                                    

don't forget to vote and comment! 'cause i need more vote and comment to write the next chapter! hope you enjoy it💕

•••

"Jangan merasa bersalah. Kamu gak salah– ini udah keputusan Louis dek. Ini udah takdir, gak bisa berubah gitu aja." Kata Miss Viya yang coba meyakinkan gue.

"Miss, sama aja dong Kamia nyakitin perasaan orang. Dimana Mister Louis selalu baik sama Kamia, tapi balesan kebaikannya dia malah tak sebanding sama yang dia lakukan." Kata gue lirih.

Gue ngerasa kayak ada berlian yang ada di depan mata gue tapi gue biarin aja.

"Stop. Don't blame yourself."

"I hope, someday he will meet with someeone better than me. He's so gentleman, kind. He's boyfriend materials." Kata gue.

"Miss Viya juga berharap gitu. Ayo kita balik ke pendopo. Acara bakal dimulai bentar lagi kan?" Ucap Miss Viya yang disusul anggukan gue.

"Tenang, lupain sementara kejadian tadi, dan fokus okay? I know you cand do the best." Katanya. Lalu gue sama Miss Viya keluar dari dorm dan pisah. Miss Viya duduk di tempat audience yang udah disediain sementara gue di backstage sama Raffi dan Vela— partner gue nanti.

•••

"Welcome to Specta Student Show of MA Tawakkal 2017!" Ucap gue, Raffi, dan Vela kompak— selaku informal mc yang diiringi tepuk tangan meriah dari audience.

"I'm Vela Zhafira."

"I'm Kamia Farissa."

"I'm Sultan Raffi."

"And, we are the host!" Ucap kita bertiga serentak.

Gue, Raffi, dan Vela terus memandu acara performances dari angkatan gue.

Mulai dari drama blue giant and red giant, nyanyi mash up flashlight x price tag, iklan obat diare, story telling Annabele. musikalisasi puisi dimana lagunya itu lagunya Adele yang All I Ask. Dan masih banyak lagi.

Dan selama gue jadi informal mc. Terkadang gue halusinasi ada sosok Luke nyemangatin gue. Tapi, itu hanya halusinasi gue. Bukan kenyataan.

"Guys, do tou know? i'm so sad. Because, today it's our last day in here." Kata Vela berakting.

"Me too, you know. I didn't want to comeback to Bali." Sambung Raffi.

Gue diem sejenak. Gak lama tangan Vela nyenggol lengan gue.

"Ugh— me too guys. But we cannot stay in here. Someday, we can meet again. This is mot about good bye. Remember, this is not about goodbye but it's about See you later. We can meet again, Someday." Kata gue lancar.

Sementara itu dialog terus dilanjutkan sama Vela dan Raffi. Tiba-tiba pandangan gue tertuju sama tiga cowok bercelana hitam dan berkeja putih berlari-lari dari gerbang menuju tempat acara.

Yang lebih menarik perhatian gue— gue fokus melihat salah satu diantara mereka.

Itu Luke— iya itu dia. Dan dia dateng?

Gue gak halusinasi lagi kan?

"And we gotta go, 'cause we should see the last performance from Wrong Direction!" Kata Vela menutup bagian informal mc.

English Camp • l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang