thirty three

222 26 5
                                    

Don't forget to vote before you read this chapter. Vote is very important for me to continue this story. Ty💞

•••

Friday, 17th of February 2017.

Me : have u slept? [22:53]
Me : okay good night and have a nice dream [23:11]
Me : see ya later [23:11]

Gue lalu matiin hp gue dan tidur. Percuma nunggu balesan dari Mr. Luke. Jam segini mah udah tidur.

Read.

•••

Sunday, 19th of February 2017

"Lo chatan sama Mr. Luke ga kam?" Sahut Velyn. Gue unlock hp gue dan tunjukin chat terakhir gue sama Mr. Luke.

"Cuma di read aja. Gaada kabar, taudah kemana." Kata gue lesu.

Emang dari hari jumat setelah dia jengukin gue dia gak ada kabar sama sekali. Dan kali ini gue ada morning conversation dan gue juga gak tau dia bakal ada apa engga.

"Kam, buru ngumpul. Udah mau mulai."  Kata Shania, dan gue sama dia langsung merapat ke pendopo.

•••

"Just call me, Kamia."

"Nathania Zerlina." Lalu kami berdua berjabat tangan.

"So you will comeback to your hometown in monday?" Junior gue dari SMP KPS Nasional Balikpapan ini nanya gue sambil mukanya agak sedih.

"Yes, I will comeback. I can't stay in here Nath." Kata gue sambil tersenyum— palsu.

Pagi ini, gue sama angkatan gue punya moring conversation. Dan partner gue kali ini adalah junior dari Balikpapan. And they're so friendly.

"I will miss you." Gue menoleh dan mencoba untuk senyum. Aslinya gue pengen nangis. Gue juga terharu, padahal gue sama Nathania ini baru kenal, berasa udah kenal bertahun-tahun.

"I will miss you too girl. Someday, we can meet again. Don't sad okay? We can still comunication via instagram right?" Kata gue sambil ngerangkul dia.

"Hey guys, what are you talking about? Eh wait, Kamia what's wrong with your partner." Tiba-tiba Mr. Luke ada di hadapan gue sama Nath. Dimana gue sama Nath lagi duduk di pinggir kolam ikan.

"It's secret. Only girls can know it." Kata gue cetus. Ternyata dia dateng ke morning conversation. Sementara gue gak dikabarin.

"Miss Kamia is so humble. And she will go to her homtown." Jelas Nath.

Tiba-tiba raut wajah Luke— yang semua riang, mulai sayu. "I know right. But she can stay in here girl. You know, I didn't want too that she's will comeback to her hometown." Jelas Mr. Luke. Dan lagi-lagi gue kembali terselimuti dengan kesedihan.

Gue gak bisa berkata-kata lagi. Mereka berdua, buat gue berhasil terpaku diam. Mereka gak ingin gue balik ke Bali. Mereka ingin gue stay disini. But, i can't. 'Cause I still have long journey to reach my dream.

Satu sisi, gue ingin pulang. Karena bener yang dibilang Velyn. Kalo gue kangen sama keluarga. Gue punya keluarga di Bali.

Tapi sisi lain, gue gak mau untuk pergi dari sini. Kenangan yang gue rajut sendiri terlalu banyak. Dan pasti susah untuk di tinggalkan. Dan terlalu berat untuk di kenang.

English Camp • l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang