Kamia.
Gue sekarang ngumpul sama anak-anak yang lagi makan tahu bulat dan duduk di tempat duduk yang ada diparkiran toko batik ini.
"Gue bosen." Kata Shania. "How about flip bottle challenge?" Kata gue.
"Sounds good. Can I join? You can use my bottle." Gue noleh dan ternyata Mr. Luke dengan botol air mineral yang udah gak penuh lagi airnya.
"Sure, why not! So c'mon lets play!" Kata Velyn antusias. Dan akhirnya kita main. "Can I try it?" Kata gue dan akhirnya Velyn ngasih botolnya.
"Failed." Kata gue. Terus ada Mr. Michael dateng dan dia ngambil botolnya. "Let me try it." Dia ambil botolnya dan coba buat nge-flip botolnya.
"WIH MASTAH!" Kata gue. "MR. MICHAEL SWAG!" Sorak gue, Shania dan Velyn barengan. Sementara Mr. Michael malah nge-dab.
"Luke, it's your turn." Kata Mr. Michael sambil ngasih botolnya ke Mr. Luke. Dan Mr. Luke mulai nge-flip botolnya.
"MR. KIMIA SWAG!" Sorak Velyn. Sementara gue cuma tepuk tangan dan Mr. Luke ngelakuin hal yang sama kayak Mr. Michael— nge-dab.
Setelah main flip bottle sampek botolnya penyok akhirnya kereta kita datang dan kuta harus pergi ke tempat selanjutnya.
Gue berdua jalan ke kereta sama Mr. Luke. Sementara dua anak laknat itu udah ninggalin gue duluan. "Today is hot day. I feel thirsty. Don't you fell thirs--"
"Oh my god! Don't drink this water!" Kata gue motong ucapan Mr. Luke yang mau minum air mineralnya yang tadi di pake main flip bottle.
"Eh? Why?" Tanya dia. "Uh just don't drink this water!" Kata gue.
Dia mau minum airnya lagi yang tadi di pake flip bottle. "If I said don't. Don't." Kata gue sinis. "Why? It's a water. Water is halal. Why I cannot drink this water? It's mine." Katanya dan dia lagi-lagi mau minum airnya.
Gue yang udah kesel akhirnya ngerampas botol minumnya. Dia kaget? Jelas. "Kamia! It's my water!" Teriaknya. Gue gak peduli dan gue buang isi airnya ke pot tanaman dan gue buang botolnya.
Gue balik lagi ke dia berdiri dan gue buka tas gue. Gue ambil botol minum gue dan nyerahin ke dia. "You can drink this."
"No, it's your water." Katanya dia. "I know you feel thirsty and just drink my water! Why I said don't drink your water it because the water is dangerous for you." Kata gue.
"Dangerous?" Gue ngehela nafas gue. Yaallah sabarkanlah hamba. "Kan tadi dipake flip bottle. Itu airnya ke kocok terus. Itu gaboleh." Kata gue mencoba untuk sabar.
"Why you look at me like that huh?" Kata gue sinis. "Nothing. You're cute when you're mad at me hehe."
Gue lucu pas gue marah sama lo? Wah mabok ni orang.
"By the way, thank you." Kata Mr. Luke. Dan gue cuma ngangguk aja.
"So, it's your train right? Just take a seat. And I will go to the my train. See you later!" Kata gue lalu ninggalin dia gitu aja. Dan gue jalan ke kereta gue.
"Cie makin deket nih sama Mr. Luke." Lata Velyn. "Baguslah." Sambung Shania.
"Ih engga anjir. Gue masih setia sama As-- doi iya doi." Kata gue yang hampir keceplosan. "As? Astatank galaw?" Kata Velyn dan gue cuma terkekeh.
"Jadi udah beneran move on dari Maxwell kan Kam?" Tanya Shania. "Insyaallah. Doain aja." Kata gue.
"May I sit in here?" Gue noleh dan ternyata itu Mr. Luke sambil makan rambutan. Gue noleh kebelakang, ternyata keretanya Mr. Luke juga belum berangkat. Tapi ken--
"Sure! Kamia my honey bunny sweety move a bit please." Kata Velyn. Dan gue geser lalu Mr. Luke masuk dan duduk disebelah gue. Dempet-dempetan lagi duh. Gapapa deh kapan lagi duduk dempetan sama cogan?
Kam, inget Mr. Ashton.
"Sir! Can I ask for your-- Kam how to say rambutan in english?" Kata Shania. "Rambutan ya rambutan Shan. Gak ada Bahasa Inggrisnya. Yakali hair fruit kan galucu." Kata gue.
"Ah ya, Can I ask for your rambutan Mr. Luke?" Tanya Shania.
"No." Kata Mr. Luke singkat.
"ANJIR KASIAN BANGET LO SHAN HAHAHA. Sir, how about me? Can I as--"
"No." Lagi-lagi Mr. Luke jawab hal yang sama ke Velyn.
"Ngakak gue. Sabar ya Shan, Vel. Lo kalo pengen manjat aja noh sendiri. Tuh pohonnya." Kata gue sambil nunjuk pohon rambutan yang lagi buah di sebelah kereta.
"Sir, your rubbish." Kata gue sambil nunjuk kulit rambutan yang ada di tanah. "I know rig--"
"Who's have this rubbish? Take it! Take it!" Kata Miss Lea yang dateng dan nunjuk tanah dimana banyak kulit rambutan berceceran.
Baru juga gue omongin, rasain tuh.
"Give it to me, I will keep your water." Kata gue dan dia nyerahin airnya dan akhirnya Mr. Luke turun lagi dari kereta dan dia mungutin sampahnya.
"Vel, pegangin bentar." Gue ngasih botol minumnya Mr. Luke dan gue bongkar tas gue. Dan akhirnya gue menemukannya setelah bongkar-bongkar isi tas.
"Sir, put the rubbish in here." Kata gue sambil megangin kresek. Lalu Mr. Luke masukin sampah kulit rambutannya ke kresek. Dia naik dan duduk lagi di sebelah gue.
"Give it to me. It's my rubbish right?" Dan gue ngasih kreseknya ke dia. Sama minumnya juga.
Gue lihat dia makan rambutan lagi. Dan dia kesusahan. Gue ambil kresek yang dipegang dia dan gantungin ke atap kereta. "Nah, It's better." Kata gue. Dan dia ngelanjutin lagi makan rambutannya.
"You know? Rambutan it's my favorite fruit. Dou you want?" Kata dia. Gue menggeleng. "No thanks. By the way, enjoy your meal." Kata gue.
"Thank you." Katanya. "Look! This Alka, this my dormitory." Kata Mr. Luke sambil nunjuk gedung asramanya.
"Wow. I think your dormitory in FEE Center. But your dormitory is so far from our college." Kata gue. "Yeah, you're right." Katanya.
"And this, this is my favorite place to eat ketsu. Do you know ketsu?" Katanya. "I didn't know, what's that? Is that japaneese food? Like chiken katsu or something?" Tanya gue.
"No. it's javaneese food. It's more delicious more than chiken katsu. Ketsu it stands for ketan susu." Jelasnya. Anjir lah gue kira sama kayak chiken katsu ternyata ketan susu. Sedih aing.
•••
Don't forget to vote and comments guys💖
Before, thank you for reading this fanfiction. I hope you like this fanfiction😆
KAMU SEDANG MEMBACA
English Camp • l.h
Teen Fiction[FINISHED] berawal dari kegiatan wajib sekolah- English Camp di Kampung Inggris. dimana Kamia dipertemukan sosok senior yang membuatnya merasa diperlakukan sebagai sosok perempuan yang sesungguhnya hingga akhirnya ia benar-benar jatuh hati, tetapi...