Don't forget to vote before you read this chapter. Vote is very important for me to continue this story. Ty💞
•••
Kamia.
"Ayo pulang, kamu belum makan siang Kam." Gue tercengang ketika Ashton make aku–kamu lagi. "If you want to go, just go." Gue ngalihin pandangan gue melihat sawah yang membentang luas.
"Pulang bareng aku." Gue menolehkan kepala. "My bicycle?" Dia ngelirik sebentar sepedah gue dan lagi-lagi menatap gue. Lalu ia pun menghela nafas beratnya.
"Nanti yang disana curiga, kenapa kita pulangnya bisa bareng." Kata gue. "Tapi, kan kamu belum makan Kam." Katanya lagi yang ngotot tak mau kalah.
"Lagipula jam setengah tiga siang masih ada makanan di dapur? Enggak kan?" Sanggah gue. "Okay, gue pergi duluan kalo gitu. Biar yang lain gak curiga." Gue naikin sepedah gue.
"Bye Ash." Kata gue yang udah naikin sepedah pink unyu-unyu gue. "Wait Kam." Gue yang mau kayuh sepedah gue pun terhenti dengan suara barito milik Ashton.
"Do you hate me?" Gue menyiritkan dahi mendengar kalimat yang dilontarkan. Mulai ngelantur ni cowok. "Gue? Benci sama lo? Ya enggak lah Ash. I'm so thankful with this. This is our destiny, and you know. I should say thanks so much to you. Thank you Ash– thanks so much." Kata gue.
"T-Thank you for what?" Dia menyiritkan dahi-nya.
"For the past, of you and I." Lalu gue kayuh sepedah gue menjauh dari sosok Ashton yang masih berdiri di tempat tadi.
Gak, gak ada alasan gue buat benci dia. Gue cuma benci satu hal. Benci perpisahannya. Dimana perpisahan itu adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu. Rindu antara gue dengannya. Rindu dengan semua hal yang pernah dilakukan bersama.
•••
Kamia.
"Kamia! Abis dari mana aja lo tadi? Lo kaga makan! Di cariin noh sama Mr. Michael!" Kata Velyn.
"Makan mie di warung depan. Pas gue balik tadi anak-anak asrama pada molor semua. Di cariin kenapa dah btw?" Kata gue– bohong.
"Batang idung lo kaga keliatan di kitchen. Padahal Mr. Michael udah ngambilin jatah lo biar kaga di samber sama El. Lo-nya kaga dateng-dateng eh dimakan sendiri akhirnya bareng Ms. Vit." Kata Shania.
"Eh itu Ms. Sita udah dateng cluk!" Shania yang lihat nepuk-nepuk pundak gue sama Velyn lalu kita bertiga langsung duduk rapi.
•••
Ashton. –gila akhirnya bruh!
"Where have you been Ash? Kenapa jam makan siang lo gak dateng ke kitchen?" Tanya Michael yang tiba-tiba udah ada di depan gue. Buset, berasa anak SMU pulang kemaleman dan emak udah nungguin di depan rumah siap-siap ngehujani dibuat pertanyaan gue.
"College." Kata gue singkat.
"Bohong lu Ash." Dia nahan gue masuk ke Batara dua. "Abis bawa anak gue kabur kemana lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
English Camp • l.h
Novela Juvenil[FINISHED] berawal dari kegiatan wajib sekolah- English Camp di Kampung Inggris. dimana Kamia dipertemukan sosok senior yang membuatnya merasa diperlakukan sebagai sosok perempuan yang sesungguhnya hingga akhirnya ia benar-benar jatuh hati, tetapi...