Don't forget to vote before you read this chapter. Vote is very important for me to continue this story. Ty💞
•••
Kamia.
Semua para trainees. Senior maupun junior udah pada kumpul di pendopo. Ya, hari ini kita punya agenda lagi sama senior yaitu video making.
Well, di kegiatan kali ini bakal dibuat kelompok. Satu senior, dan satu junior. Tugas-nya gampang. Yaitu buat vlog ( video vlog ) di tempat yang udah di tentukan.
Tempatnya yang ditentukan mulai dari dormitory, FEE Center college, mosque, book store, then BEC college, Alka dormitory, and last in An-Nur mosque.
Gue dapet pasangan dengan Ms. Anya. Dia cantik, imut dengan kacamata minus yang bertengger di hidungnya buat dia makin gemes.
"Three, two, one, action!" Ucap Miss Anya. Lalu gue mulai ngomong sesuatu tentang kampus ini.
Lima kali take. Gue ga tahan buat ketawa dan seketika nge blank untuk apa yang mau gue omongin. Untungnya Miss Anya sabar hadapin gue.
"Anya, you're really lucky can got partner like her. And you Kam, don't be nervous again okay?" Kata Mr. Oka sambil goes sepedanya.
"Eh— hehe I can't promise sir." Kata gue sambil cengengesan. "Be careful on the way Kamia." Kata Mr. Oka lalu ia jalan duluan. Gue cuma bisa terkekeh aja. Mau bilang makasih juga paling kaga denger, udah jauh orangnya. Sejauh gue sama Maxwell yang gaakan balik lagi.
Gue sekarang udah ada di tempat ke lima. Di toko buku terkenal di Pare. Konon katanya disini toko bukunya lengkap. Dilihat dari luar emang sederhana gak sebesar toko buku di kota-kita besar. Tapi emang lengkap kok! Mau cari kamus 17 milyar kek, 20 milyar kek sampek novel yang di tulis Tere Liye ataupun Pidi Baiq juga ada!
"Great Kam! You did it!" Kata Miss Anya setelah take. Lalu setelah itu gue diskusi lagi untuk tempat selanjutnya.
"Kamia! Kamia! Kamia!" Gue yang mau aja naikin sepedah terhenti sama suara paniknya Raisa. "What's wrong?"
Gue lalu nengok dan lihat di belakang Raisa, ternyata partnernya— Mr. Louis. "Kamia, please help her. She need's your help." Kata Mr. Louis, gue menyiritkan dahi. Kenapa harus gue? Kan dia partnernya. Seharusnya dia sebagai partnernya dia yang bantuin dong.
"Kam, liatin deh gue bocor gak?" Kata Raisa dan dia balik badan lansung. Lalu gue liat ada bercak selai strawberry di bokong Raisa.
Pantes aja Mr. Louis minta tolong gue. Ternyata masalah cewek. "Iya Rai, bocor. Tapi ga keliatan banget kok cuma dikit doang. Bawa sans aja." Kata gue.
"Sans mate lu. Gue malu goblok." Dan gue di maki.
"Ya terus mau gimana, mau balik ke asrama? Jauh kali." Sanggah gue. "Gue pinjem jas lu deh. Buat nutupin pantat gue." Gue melongo. Bukannya gue gak mau minjemin tapi masalahmya gue pake lengan pendek.
"Gue make lengan pendek monyet. Ya kali gue kerudungan bajunya pendek. Dikira pasien rsj kabur kali. Udah ah, lagian gak keliatan kok. Tuh, Mr. Louis nungguin." Ucap gue sambil nunjuk Mr. Louis yang lagi catat sesuatu di note kecil.
"Untung Mr. Louis sabar ngadepin gue." Kata Raisa.
"Untung orangnya sabar nungguin orang parnoan kek lu. Coba kalo laga, di tinggal kali lu. Beruntung lu dapet Mr. Louis, dia ngerti kalo lu getting period." Kata gue.
"Yauda deh Kam, makasih yak!" Lalu Raisa balik ke partnernya. Dan gue balik ke sepedah gue. "Thank you Kam." Gue noleh dan ternyata itu Mr. Louis.
KAMU SEDANG MEMBACA
English Camp • l.h
Teen Fiction[FINISHED] berawal dari kegiatan wajib sekolah- English Camp di Kampung Inggris. dimana Kamia dipertemukan sosok senior yang membuatnya merasa diperlakukan sebagai sosok perempuan yang sesungguhnya hingga akhirnya ia benar-benar jatuh hati, tetapi...