twenty three

228 31 0
                                    

Don't forget to vote before you read this chapter. Vote is very important for me to continue this story. Ty💞

•••

Kamia.

"Kam, lo tau Mr. Louis kan?" Gue menyiritkan dahi. Mencoba buat nginget Mr. Louis yang mana. "Mr. Louis? Yang mana sih anjir?"

"Cinta itu buta dan buat lupa. Saking buta-nya dia lupa sama orang yang sering nyapa dia." Gue mulai mencerna kata demi kata yang Shania ucapin. "Makasud lo apa sih? Kok gue jadi bingung gini." Gue pun garuk-garuk tengkuk gue yang padahal nih gak ngerasa gatel sama sekali.

"Tadi dia nyapa lo. Dan lo juga nyapa balik. Kok lo goblok si gatau Mr. Louis yang mana? Itu dia ketua ixora bego! Yang itu loh anjir." Kata Velyn. Gue nyiritin dahi lagi.

Bangsat. Siapa sih kok gue bisa lupa gini.

"Setiap ketemu, lo selalu di sapa. Dan kalo gak salah waktu dateng pertama kan lo di kerubungin sama senior-senior tuh Mr. Louis juga disitu! Dia juga sahabatnya Mr. Luke goblok!" Gue coba mikir lagi dan lagi.

"ANJIR IYA GUE INGET! Yang sabarnya gak ketulungan banget itu kan yak?" Kata gue yang spontan langsung nepuk pundak mereka berdua. "I-iya bener tapi gak nepuk sekeras ini juga babi." Kata Velyn sambil nyingkirin tangan gue dari pundaknya.

"Emang ada apa sama Mr. Louis? Gue aja baru nyadar, kalo orang yang sering nyapa gue itu namanya Mr. Louis. Wah kelewatan banget gue gak tau, mana dia ketua ixora lagi." Kata gue sambil nepuk jidat.

"Lo sih, dibutain cintanya Mr. Luke sampek baru nyadar Mr. Louis siapa." Kata Shania dan gue cuma bisa terkekeh aja.

"Mr. Louis baik ya. Mana dia sabar. Denger-denger dia juga jago Bahasa Arab bruh! Gila calon suami idaman banget tu orang jir." Kata Shania.

"Jadi berpaling ke Mr. Louis nih? Gak mau stay sama Mr. Ashton aja?" Goda Velyn. "Abisnya Mr. Ashton baiknya ke semua orang. Kzl dd jadinya hdue." Kata Shania. Gue pun cuma bisa tersenyum miris.

"Tapi Mr. Niall leh ugha. Tadi gue sama Kamia dapet senior Mr. Niall. Gila gans sangat bruh!" Kata Shania excited. "Eh gausah ganti topik lo kampret. Ngomong-ngomong Mr. Louis nih. Keliatannya dia care banget sama lo Kam." Kata Velyn.

"Care gimana sih maksud lo? Semua senior juga care kali sama kita." Kata gue. "Ih tapi ke elu kam care-nya mereka itu beda anjir." Kata Shania.

"Lo pake pelet apa sih, semua cogan disini ngedempet sama lo?" Ucap Shania sambil makan mie. "Pelat pelet ae lu kampret. Lu kata ikan." Kata gue sambil noyor kepalanya Shania.

"Mr. Louis baik deh, Mr. Harry juga. Eh— Mr. Luke juga ga kalah. Aduh mereka bertiga boyfriend materials banget. Rasanya ku ingin memilikinya."

"Ngimpi bae lu kutil gajah. Itu mie di makan dulu udah malem ini pea. Nanti keburu dingin." Kata gue ke mereka berdua.

"Iya nih bener kata Kamia. Keburu dingin. Sedingin hatinya dia." Kata Shania. "Hoeg, cuih. Pen gumoh gue jadinya anjir." Kata Velyn dan diiringi tawa kita semua.

"Tadi lo lihat gak Mr. Luke goncengin Miss Miranda? Anjir pen gue jorokin Miss Miranda masa ehe." Kata Velyn polos. "Iya anjir, gatau apa Kamia naksir Mr. Luke. Tapi lo ga cemburu kan kam?" Sanggah Shania.

English Camp • l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang