Kamia.
"So if this not yours. Where is your name tag?" Tanya gue. "My name tag is lost. How careless I'am." Kata Mr. Luke.
"So, we should call you Mr. Luke right?" Kata Velyn. "Gak Vel, panggil aja sayang. Udah tau mamanya Luke masih nanya." Kata gue kesel.
"But from I'm in senior high school till now people called me Mr. Kimia. They're said my name it's similiar with 'leukimia' this is a reason why they're call me Kimia. Oh my god, it's weird you know." Jelas gue.
"Whoah! Same like Kamia. Her another nickname is Kimia. Sometimes me or another people who knows her called her Kimia because similiar with chemistry in Indonesian right? And I like call her Kimia!" Kata Velyn. Kalo bukan temen udah gue makan ni anak hm.
"Kimia? Kimia? Wow." Kata Mr. Luke.
"Aw both of you have a same nickname. Duh gilak gue nyium bau-bau jodoh disini asdugong." Kata Shania. Buset ni anak lagi sakit masih sempet-sempetnya godain gue.
"Yaallah forgive me. Bless me ya lord, bless me." Kata gue. Gakuat gue punya temen malu-maluin gini. Untung sayang.
"Eh guys, we should to go to the next place. C'mon!" Kata Mr. Luke setelah kita bertiga sama Mr. Luke ngobrol banyak. Lalu gue dan dua temen laknat gue akhirnya jalan balik ke parkiran dimana kereta mininya parkir. Sama Mr. Luke juga si hehe.
"See you Mr. Luke! I'm glad can meet you. Have a nice day!" Kata gue yang udah duduk di kereta mini. "Me too, see you in the next place Kamia." Lalu Mr. Luke pergi. Because, dia naik dikereta satunya.
"Anjir Kam. Mr. Luke kasep pisan euy." Kata Velyn. "Ya emang ganteng Vel. Baik, ramah juga." Kata gue.
"Dan dia juga gak cuek kayak Mr. Ashton." Sambung Velyn. Mr. Ashton gak cuek kok— kek gue hehe.
"Kamia, It's for you." Gue noleh dan ternyata ada Mr. Luke bawa sebotol air mineral dan nyodorin ke gue. "But, sir I already have a mineral water." Kata gue sambil nunjukkin botol minum gue.
"Udah ambil aja Kam. Dia udah ngambilin loh." Kata Shania. Dan akhirnya gue ambil air mineral yang ada ditangannya. "Thank you so much sir." Kata gue dan dia cuma ngangguk sambil senyum.
"Ih anjir sweet banget! Duh gue suka nih sama Mr. Luke anjay anjay." Kata Velyn. Dan gue cuma geleng-geleng aja sambil masukin air mineral yang tadi di kasih Mr. Luke kedalam tas.
"Eh itu kereta sebelah udah jalan kita kapan?" Kata Shania. Gue noleh dan ternyata bener kereta satunya udah jalan. Tapi ada yang aneh.
Itu Mr. Luke kenapa masih diem disitu sementara keretanya udah jalan. "Kam. Mr. Luke ditinggal sama keretanya." Kata Shania dan gue cuma ngangguk.
Gue pangku tas gue dan geser jadi mepet duduknya sama Velyn. "Vel panggil tuh Mr. Luke. Kasihan, biar duduk di sebelah gue aja." Kata gue.
"Sir! In here still have space and you can sit here!" Teriak Velyn sambil ngelambaiin tangan. Dan akhrinya Mr. Luke jalan ke kereta.
"It's okay if I sit in here?" Tanya Mr. Luke. Gue noleh dan senyum. "It's okay sir. Just take a seat." Kata gue dan dia duduk disebelah gue.
Selama diperjalanan gue ngobrol sama Mr. Luke sementara Shania dan Velyn asik buat mini vlog mereka. Mr. Luke ternyata seru, dia ternyata receh juga.
"So, Kamia we're arrived." Katanya dan gue noleh. Ternyata keretanya udah berhenti. Dan kita udah sampek.
"Gila gue yang gak ikut ngomong denger mereka ngomong aja kayaknya asik banget masa." Kata Velyn. "Gue yang gak ngerti artinya aja kelihatannya asik banget. Chemistry nya mereka itu muncul banget duh jodoh-jodoh." Kata Shania.
"Iyain aja deh biar seneng. Senep gue ngeladenin lo pada." Sanggah gue. Kita sekarang ada di tempat pembuatan batik tulis.
"Kam, Kam, lihat deh Mr. Luke kalo ketawa indah banget subhanallah." Kata Velyn. "Masih indah senyumnya Mr. Ashton." Sanggah gue.
"Ekhem, ekhem. Jadi lebih milih Mr. Ashton nih daripada Mr. Luke?" Kata Velyn.
"Shhhtt! Lo pada ribut itu yang punya Batik Suminar masih speech ler." Baru gue mau jawab udah disanggah sama Shania. Dan akhirnya gue diem dan fokus lagi.
Fokus lihatin Mr. Ashton lagi duduk. eheuheu.
Tapi, Mr. Luke kalo senyum bener kata Velyn. Indah banget berasa mandang surga. Ah tapi Mr. Ashton lebih kok.
•••
Setelah speech, dan ngelihat proses pembuatan batik tulis. Now, it's time to shopping. Gue keliling tempat penjualannya buat nyari oleh-oleh. Dan tiba-tiba disaat gue mau ngambil sesuatu terhalang sama namanya gerombolan anak-anak yang lain.
Gue nerobos gitu aja. "Cie, famous. famous." Kata gue pas lagi lewatin gerombolan anak itu. Gue nyindir ke Mr. Luke.
Jadi gerombolan itu lagi pada minta foto sama Mr. Luke. Iya gue tau kok dia ganteng. Jealous? Kaga. Gue udah ada Mr. Ashton hehe.
"No I'm not. They're just wan--" belom selsai Mr. Luke ngomong gue udah tinggal pergi. Peduli apa gue? HAHAh.
Gue nemu Mr. Ashton lagi duduk. Dan gue ditawarin duduk sama dia. Akhirnya gue duduk disebelahnya. "Don't you want buy something in here?" Tanya dia.
"Later I will buy." Jawab gue. Dia cuma ngangguk. "Okay, Enjoy your day Kam. If you're tired just take a rest okay?" Katanya dan gue cuma ngangguk.
"Are you feel thirsty? If you feel thirsty I will take a mineral water for you." Tawar Mr. Ashton. "No, I'm not. Mr. Luke already gave me a water. Thanks before." Kata gue.
"I should to go. See you." Gue beranjak dari kursi. "Okay, see you later. Have a nice day." Katanya sambil senyum dan gue jalan keluar nyariin Shania sama Velyn.
Maunya sih duduk disitu terus sama Mr. Ashton. Tapi, gue udah ngerasa ada anak-anak yang ngelihatin mending gue pergi sebelum gue sama Mr. Ashton di jadiin bahan gossip.
•••
I know this chapter very absurd. But, I hope you like it guys! Don't forget to vote and comments😋
And, this chapter I dedicated for Mr. Luke ((( it's not a real name ))) because today, 12 of march is his birthday😍 happy birthday😆🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
English Camp • l.h
Fiksi Remaja[FINISHED] berawal dari kegiatan wajib sekolah- English Camp di Kampung Inggris. dimana Kamia dipertemukan sosok senior yang membuatnya merasa diperlakukan sebagai sosok perempuan yang sesungguhnya hingga akhirnya ia benar-benar jatuh hati, tetapi...