"Baekhyun itu siapa, dek?" Tiba-tiba Minhee mendengar suara berat dari telinga kanannya yang membuatnya terlompat kecil karna kaget
"Aih! Bikin kaget aja sih mas.. sejak kapan mas di sini?" Minhee menolehkan pandangannya ke arah sumber suara yang ternyata sedang duduk disisi nya
"Sejak kamu titip salam ke Sehun.. Sehun sama Baekhyun tuh siapa, dek?" Tanya Dyo lagi
"Baekhyun ya.. si Baekhyun mas.." kata Minhee sembari bangun dari posisinya
"Baekhyun kepala suster bangian anak?" Tanya Dyo mengonfirmasi
"Iya siapa lagi.." jawab Minhee yang mulai mendekati meja rias, Minhee sebenarnya tak tahu apa yang akan ia lakukan di meja rias, namun aneh rasanya kalau duduk di kasur bersama Dyo
"Oh.. si berisik itu.." kata Dyo dengan nada yang sedikit risih
"Wah.. Ternyata Baekhyun udah kelewat ya berisiknya.. sampe terkenal ke bagian bedah... emang dasar Baekhyun" Minhee tertawa kecil
"Bukan terkenal sih.. waktu itu dia pernah jadi asisten saya pas operasi usus buntu anak-anak.."
"Hmm" Minhee menyimak sembari menyisir rambut hitamnya yang hanya menggantung di atas pundaknya
"Cuma usus buntu padahal, dek.. dianya udah banyak gratak.."
"Ahahaha... Dasar Baekhyun.. maafkan temanku ya mas, emang suka begitu dia"
"Terus Sehun siapa, dek?"
"Itu loh pasien gedung depan... Lantai paling atas" jelas Minhee, di rumah sakit tempat ia dan Dyo bekerja gedung depan adalah gedung pasien VVIP, dan semakin tinggi lantainya semakin penting orang tersebut
"Hmmm... Anaknya siapa dia?" Tanya Dyo
"Itu... dia anaknya yang punya bank osh. Harusnya dia dapet suster Hyemi, tapi dia minta diganti Baekhyun" Minhee mematung sebentar menyadari sesuatu
"Aku baru tau mas Dyo orang nya kepo-an" Minhee memandang Dyo lewat pantulan kaca rias di hadapannya
"Hah?!" Dyo kaget medengar komentar Minhee, baru pertama kali dalam hidupnya ia dibilang 'kepo-an', justru biasanya ia dibilang terlalu cuek
"Iya.. itu nanya-nanyain Sehun sama Baekhyun.." kata Minhee dengan nada yang sedikit sewot
"Small talk" jawab Dyo singkat sambil memalingkan wajahnya dari arah cermin rias
"Oh gitu ya... Iya aja lah ya..." Kata Minhee mencibir Dyo yang malu
"Mas, besok berangkat jam berapa?" Tanya Minhee mengganti pembicaraan
"Jam 8, jam 9 nya ada operasi. Kenapa?" Jawab Dyo, ia langsung teringat ia harus tidur cepat agar bisa bangun pagi besok. Ia langsung beranjak dari kasur lalu berjalan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar tidurnya
"Mas mau makan apa besok pagi?" Tanya Minhee lagi tanpa menjawab pertanyaan Dyo
"Saya biasanya makan buah doang kalo pagi, dek" jawab Dyo lalu menutup pintu kamar mandi
Yaah.. ga bisa masakin sarapan dong ya.. makan siangnya aja kali ya..
"MASSS... MAS DYO PUNYA ALERGI APAAA??" teriak Minhee dari depan meja rias agar Dyo dapat mendengar dari dalam kamar mandi, namun tak ada suara balik dari bilik itu
Tak lama pintu kamar mandi terbuka menampangkan wajah Dyo yang masih basah sehabis membasuh wajah dan sikat gigi "Udah malem, jangan teriak-teriak.."
"Iyaaa iyaaa... jadi, alergi?" Minhee sebenarnya tidak peduli dengan nasehat dari Dyo, ia hanya ingin mendengar jawaban dari pertanyaannya
Dyo sadar, Minhee tidak mendengarkan nasehatnya. Dyo menghebus nafas berat "Ga ada. Udah sana tidur--"
"Makanan kesukaan?" Minhee menyerobot Dyo, lagi-lagi ia tak mau mendengar ocehan suaminya
"DEK. UDAH MALEM. TIDUR" Dyo sengaja menaikkan sedikit suaranya agar Minhee mau mendengar. Benar akhirnya Minhee berjalan menuju kamar mandi dengan menyeret kakinya
Saat Minhee keluar dari kamar mandi ia menemukan Dyo sudah terlelap, diam-diam ia menggapai hp nya dan pergi meninggalkan kamar.
Di kulkas ada apa aja ya..
.
.
.
Yaah..kosong pula.. eh, masih jam 9.. minimarket masi banyak yang buka hehe...***
Di sisi lain, Dyo yang dari tadi hanya berpura-pura tidur mendengar suara pintu gerbang rumahnya terbuka langsung bangun dan mengintip dari jendela melihat Minhee yang menyelinap keluar
Mau ke mana lagi kamu dek.. mau tidur aja ribet banget..
-cc-
A/n:
Buat pembaca yang tersinggung dengan pekerjaan 'dokter bedah'-nya dyo..
maafkan saya ya..
Saya tau ngambil profesi dokter apalagi ngambil spesialis itu makan waktu lama..Karna disini si dyo umurnya masi 24thn anggap aja dyo orang super, yang bisa skip2, tau2 udah dapet spesialis wkwkw 😅
Sekali lagi saya minta maaf
-ai
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be Us || dks
FanfictionSemua berawal dari "We do" Judul ama isi belum tentu sinkron //har har// ⚠bahasa amburegul, bisa jadi ada typo⚠