Waktu semakin larut, Minhee masih menunggu kedatangan Dyo di depan rumah sakit untuk pulang bersama. Sampai akhirnya Minhee memutuskan untuk pulang duluan karena ia ingin mampir ke kantor untuk menaruh berkas-berkas yang sudah ia kumpulkan.
Minhee mengirim pesan ke nomor Dyo lalu berjalan menuju halte bus, sampai bertemu mobil kelabu yang sangat familiar berhenti di depannya. Chanyeol.
"Ayo naik!" Kata Chanyeol setelah menurunkan jendela mobilnya
"Tidak apa-apa aku naik bus saja" tolak Minhee
"Ayolah, ada hal yang ingin kubicarakan denganmu" rayu Chanyeol, Minhee naik ke mobil kelabu itu dengan tidak yakin
"Ada apa?" Tanya Minhee pelan tak mau berbasa-basi, "Aku mau ke kantor dulu, oppa bisa bicara di mobil saja kan?" Lanjutnya tetap berusaha tidak terdengar kasar
Chanyeol menghembuskan nafas berat, "Segitunya kamu berusaha jauhin aku, Min?" Kata Chanyeol yang sadar akan sikap Minhee, "Yaudah kalo kamu maunya gitu"
"Dari pertama aku liat kamu, pas kamu ngobrol sama Baekhyun di apotek, aku langsung suka sama kamu, Min" ucap Chanyeol namun tudak menolehkan pandangannya dari jalan
"Aku--"
"Aku tahu kamu punya suami. Aku enggak bakal nyuruh kamu cerai. Tapi. Aku bakal selalu ada kalau kamu butuh aku" potong Chanyeol. Ia meminggirkan mobilnya tepat di depan kantor Minhee
"Oppa, aku.. aku.."
"Hati-hati Minhee-ya, sampai jumpa lagi" Chanyeol lalu membuka kunci mobilnya dan menyuruh Minhee untuk cepat masuk ke kantornya.
.
.Minhee telah membereskan berkas-berkasnya di ruangan lamanya, ia kemudian terduduk di kursi besarnya termenung. Tak pernah ia sangka menolak perasaan orang akan seberat ini.
Bagaimanapun juga Chanyeol lah orang pertama yang masuk ke dunianya sebagai sosok selain 'teman' dan 'keluarga'. Bahkan Minhee sempat berpikiran untuk mencoba menjadi kekasihnya di kemudian hari.
***
Minhee: Mas, aku pulang duluan
Begitu pesan yang masuk dari Minhee untuknya, baru ia buka setelah jam 10 malam sedangkan tertulis pesan tersebut diterima dari jam 6.45 malam.
Siang ini terjadi kecelakaan, sehingga aku harus mambantu bagian UGD. Di jalan menuju ruang UGD Dyo melihat Minhee dengan Baekhyun dan Chanyeol, entah rasanya Dyo memanas melihat Chanyeol berdiri sangat dekat dengan Minhee, sehingga tanpa sadar ia memberikan tatapan tajam ke arah mereka.
Karena banyak pekerjaan di UGD, bahkan sampai 3 operasi, Dyo pulang sampai larut. Sebenarnya 2 operasi awalnya hanya memakan waktu 2-3 jam, namun operasi terakhir cukup kompleks sehingga memakan waktu lebih lama, namun lega dirasakan Dyo karena dapat menolong pasien yang kritis itu.
Dyo memarkirkan mobilnya di garasi rumah, lalu berjalan menuju kamar di lantai atas. 'Ada yang aneh' pikirnya 'ASTAGA! Mana Minhee?!'
Dyo laku menggeledah setiap ruang di rumahnya mulai dari ruang tamu, dapur, hingga gudang sekalipun, tetap tak menemukan sosok yang ia cari.
Dyo mulai menelepon Minhee, namun nomornya tidak aktif. Tanpa mengetahui arah, Dyo melajukan mobilnya menyusuri jalan yang biasa ia lalui ke rumah sakit, mungkin saja Minhee masih di halte pikirnya.
-cc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be Us || dks
Fiksi PenggemarSemua berawal dari "We do" Judul ama isi belum tentu sinkron //har har// ⚠bahasa amburegul, bisa jadi ada typo⚠