"Jangan bilang..." Dengan setengah hati Dyo menekan nomor Chanyeol. Ditekannya tombol hijau, namun selang 3 detik ia mendapat jawaban dari wanita operator, menandakan Chanyeol menonaktifkan handphone nya.
"Chanyeol gak aktif.. Minhee gak aktif.. ENGGAK! ENGGAK! ENGGAK!" Dyo mengusir pikiran negatifnya. Ia pun melanjutkan pencariannya keliling Seoul.
.
.
.Sudah pagi lagi. Dyo masih ada di dalam mobilnya yang terparkir di pinggir jalanan sepi, daerah pinggiran Seoul. Perlahan ia membuka matanya dan mengangkat wajahnya yang terbenam pada stir mobil.
'Sial! Saya ketiduran!'
Sudah pukul 7 pagi ternyata. Dyo awalnya berniat untuk istirahat beberapa menit, saat itu sudah jam setengah 3 pagi, namun ia tak kunjung menemukan Minhee.
Dyo segera memutar mobilnya kembali ke rumah, 'Mungkin saja sudah pulang' pikirnya.
***
"Kepalaku sakit sekali'' bisik Minhee pada dirinya sendiri. Ia melihat sekeliling merasa sangat asing, dengan cepat ia mengecek tubuhnya yang terbelit selimut. "Huft~ safe"Ia lalu bangkit dari kasur menuju luar ruangan, menemukan Chanyeol yang tertidur di sofa ruang TV nya.
"Ugh.." Minhee mencoba mengingat apa yang terjadi semalam, namun ia hanya ingat sampai ia duduk di kursi bar.
Minhee berjalan menuju Chanyeol lalu menggoyangkan tubuh Chanyeol, "Oppa..!"
Chanyeol hanya mengerang sebentar lalu tidur kembali, "OPPA!!"
"Wae..? (Re: kenapa)" ucap Chanyeol tetap tak membuka matanya.
"Bangun.. aku mau tanya"
Setelah bangun dan berdiam diri sebentar akhirnya Chanyeol berbicara, mempersilakan Minhee bertanya tentang kejadian semalam lalu ia jawab seperti normalnya.
"Makasih oppa udah mau nemenin aku.."
"Ya.. buat kamu apa aja aku kasih, Min.." ucapnya setengah bercanda, walau mereka berdua tahu Chanyeol berkata benar.
"uh.. ngomong-ngomong handphone ku mana ya?" Tanya Minhee lagi.
"Di meja sebelah kasur" ucap Chanyeol santai, "Min, kamu mau dibuatin sup enggak?" Tanya Chanyeol sebelum Minhee masuk kembali ke kamar.
"Eng.. gausah, oppa. Makasih.." ucapnya sembari memasuki kamar. Mendengar hal itu Chanyeol dengan cepat kembali tidur.
.
25 missed calls : Mas Dyo
2 missed calls : Bang Umin
1 missed call : Baekhyun'Masih peduli kamu, mas?' pikir Minhee. Ingin sekali rasanya menelepon balik Dyo, rasa rindu suara beratnya sudah tertahan sehari penuh, namun ada perasaan lain yang membut Minhee tak sanggup melepon Dyo.
Bang umin: knp tlp bang? Sorry hp mati
Baekhyun: knp baek? Sorry hp mati
Mas Dyo: maaf mas.. [del]
setelah mengetik pesan singkat tersebut Minhee mengecek waktu yang menunjukkan pukul 9:15, 'Mas Dyo pasti udah ke rumah sakit'. Ia lalu beranjak mengambil tasnya yang juga berada di atas meja lalu berjalan keluar kamar.
"Oppa, aku mau ke pulang. Oppa enggak berangkat? udah jam 9" ucap Minhee sambil terus berjalan menuju pintu apartemen.
Chanyeol terbangun seketika, "TUNGGU MIN! Ayo aku antar!"
"Oppa belum mandi"
"Kamu juga"
Minhee memutar matanya, " Lagian oppa emang enggak ke rumah sakit?"
"Mandi mah gampang, bisa di rumah sakit. Numpang kamar mandi dokter UGD"
***
"Udah jam 7:30.. harusnya saya sudah berangkat, tapi Minhee kok belum pulang.."
Dyo menekan nomer telepon seniornya, "Halo ... Sunbae, aku sedang tidak enak badan.. terima kasih, sunbae" bohong memang, tapi pikirannya sudah dipenuhi dengan Minhee.
Tak lama terdengar suara mobil di depan rumahnya, diintipnya dari jendela kamarnya. Minhee turun darisebuah mobil kelabu
.
.
.
.
Diikuti Chanyeol yang keluar dari pintu supir.
Panas sudah dada Dyo. Tanpa hitungan Dyo berlari menuruni tangga menuju ruang tengah, menyambut kedatangan Minhee.
"Loh.. Mas kok--"
"KAMU NGAPAIN SAMA CHANYEOL?! BARU PULANG JAM SEGINI" habis sudah kesabaran Dyo. bagaimana tidak? semalaman ia berkeliling Seoul hanya untuk mencari istrinya yang ternyata bersama lelaki lain.
Minhee terkejut juga ketakutan, pertama kali ia melihat Dyo meledak seperti ini. Minhee pun tak dapat mengucapkan apapun, lidahnya kelu, dirinya terlalu kaget untuk bereaksi.
"KAMU TAHU ENGGAK DEK, SAYA NYARI KAMU KELILING SEOUL SEMALEMAN SAMPE JAM 3 PAGI!"
Tanpa sepengetahuan Minhee, air matanya telah menetes. perlahan dirinya mulai bisa bereaksi, namun sebelum ia menjawab Dyo sudah kembali berbicara, namun kini dengan suara yang rendah, "Saya pikir kita saling suka" Dyo memejamkan matanya berusaha mengurangi amarahnya.
Namun di sisi lain Mihee baru memuncak, "HARUSNYA AKU, MAS, YANG NGOMONG GITU!"
Kini giliran Dyo yang terkejut, "KALO MAS SUKA SAMA AKU, KENAPA MAS CIUM PEREMPUAN ITU?!"
Deg!
-cc-
an:
hadu telat apdet lagi yak? sorry bgt gais lagi ribet bgt belakangan ini.. aku mungkin juga cuti wattpad dulu :'''
semoga suka baca chapter ini... vomment yaaa.. makin bnyk vomment makin semangat aku nulis, makin semangat makin gajadi cuti aku :'''
-ag
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be Us || dks
FanfictionSemua berawal dari "We do" Judul ama isi belum tentu sinkron //har har// ⚠bahasa amburegul, bisa jadi ada typo⚠