"Pak Byungho!" Dyo baru saja henda masuk ruang operasi saat Byungho keluar.
"Kyungsoo!"
"Keadaannya?"
"Tidak usah khawatir, sudah stabil"
Dyo menghembuskan nafas lega. "Saya dengar kamu sakit, Kyung?" Tanya dokter senior itu setelah melihat kondisi Dyo yang terlihat baik.
Dyo tertegun, benar saja ia hari ini bolos kerja dengan berpura-pura sakit. "Uh.. saya--"
"Ayo ikut saya" ucap Byungho santai mengajak Dyo pergi ke ruangannya.
.
."Ada apa?" Tanya Byungho pelan. Byungho sudah hafal betul dengan Dyo, baru kali ini ia melihat Dyo berbohong.
Dyo menunduk tak menjawab.
"Cerita aja, Kyungsoo-ya" ucap senior favorite Dyo itu.
"Saya ada masalah di rumah, pak.."
***
"Hish! Udah jam segini belum telefon atau sms juga.." Minhee sangat kesal namun sudah terlalu lelah untuk meluap.
"//Sigh// apa aku aja yang telefon duluan?.." memerhatikan layar hpnya yang menunjukkan nomer Dyo.
***
"Kyungsoo-ya.. perempuan itu kalau ngomong gak pernah arti sebenarnya"
"Maksud bapak?" Dyo menatap mantap mata seniornya yang sudah paruh baya itu
"Kalau dia mau waktu sendiri, itu artinya dia mau kamu kejar"
"Tapi, kalau mau begitu kenapa enggak bilang langsung?" Dyo masih tak menangkap logikanya
"Yah.. kalau itu saya juga enggak tahu, tapi ya itulah perempuan.." ujar Byungho santai, "Kyungsoo-ya.. sekarang cepat telefon istrimu!"
Dyo mengangguk mantap, lalu pamit pergi.
***
Jempol Minhee tinggal 1 cm dari layar sampai tiba-tiba hp nya bergetar, membuat Minhee kaget dan refleks melepas hpnya.
Di intipnya layar hp putih itu memampangkan nama orang yang ia tunggu-tunggu.
'bahkan telefonnya aja bikin kaget'
Baru Minhee hendak mengangkat, ia berpikir lagi, 'kesannya aku gampang banget ya..' akhirnya ia memutuskan untuk mematikan hpnya walaupun ia sangat ingin mendengar suara Dyo.
*Tok tok tok* "Minhee-ya~" *ting tong ting tong*
Minhee menganali suara itu. Suara yang seharusnya ia dengar tadi via telefon. Dibukanya pintu apartment abangnya memperlihatkan sosok yang di tunggu-tunggu.
"Dek, saya minta maaf atas semua yang terjadi yang bikin kamu sedih selama saya dan kamu jadi kita" Dyo menyodorkan rangkaian bunga putih di genggamannya, "terutama buat hari itu"
Minhee hanya diam menahan bahagia. Ia mengambil bunga itu seakan tak ada apa-apa. "Masuk" ucapnya berusaha berlaku dingin saat hatinya sangat hangat.
Diletakkannya bunga itu di meja ruang tengah, sembari ia duduk di sofa yang diikuti Dyo.
"Jadi..?" Tanya Dyo penasaran dengan hasil permintaan maafnya.
Minhee hanya terdiam, bimbang antara menjaga ego atau mengikuti hatinya.
"Kenapa aku harus percaya sama mas?" Tanya Minhee untuk menguji
"Karena saya enggak bohong dan cuma kamu yang saya sayang, dek! Percaya saya!" Ucap Dyo meyakinkan
"Ya kalau omongan aja akummmhhh--"
Tanpa hitungan apapun Dyo mencium bibir istrinya itu, "saya gak pernah bohong soal kamu, dek" bisik Dyo setelah melepas ciuman singkat itu.
Wajah Minhee memerah, namun ia masih bingung akan hal yang terjadi. Tanpa menunggu reaksi Minhee Dyo kembali menyatukan bibirnya dengan Minhee. Setelah beberapa detik Minhee baru sadar dan melepas ciuman itu.
Dyo menatap sedih. "Maaf.." Dyo hendak berdiri namun ditahan lengannya oleh Minhee, mengisyaratkan Dyo untuk duduk kembali.
"Aku.." Minhee menunduk tak berani menatap Dyo, "Aku juga minta maaf, mas.."
"Kenapa?"
"Aku sering deket sama Chanyeol"
Dyo tersenyum, "Maafin saya juga belum bisa jadi suami yang baik" dibelainya kepala Minhee yang menunduk.
Hening beberapa detik setelah kalimat terakhir dari Dyo, sampai Minhee mulai berani menatap Dyo.
Tatapan penuh arti, yang dalam satu detik hilang karena wajahnya mendekat. Kini Minhee yang mencuri ciuman singkat.
Entah siapa yang membuat ciuman itu semakin dalam dan panas. Dyo menurunkan tangannya ke punggung Minhee, di lepasnya pengait bra istrinya sambil terus memainkan lidahnya.
.
.
.-cc-
Wkwkwkwk nunggu lanjutannya sebulan lagi yes wkwkwkwk
Maaf ya ga apdet2.. ini masalahnya aing sempet tidur aja bersyukur bgt :""
Semoga suka~
Enjoy reading!!
Vomment as always yessss
-ag
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be Us || dks
FanfictionSemua berawal dari "We do" Judul ama isi belum tentu sinkron //har har// ⚠bahasa amburegul, bisa jadi ada typo⚠