Sudah hampir sebulan Dyo ditempatkan di bagian emergency, yang mengartikan Dyo jarang pulang karena harus berjaga di rumah sakit, hanya hari selasa, rabu dan sabtu Dyo pulang. Itupun paginya langsung kembali ke rumah sakit.
Rumah yang berukuran sedang pun kini terasa luas bagi Minhee sendiri. Ia merasa sepi 'Kenapa aku merasa kesepian?'
Bunga Azalea sudah jarang terlihat pertanda musim semi telah berakhir dan waktu musim panas telah tiba
Minhee dan Dyo semakin meregang, jarang sekali mereka bertemu, bahkan jika Dyo pulang pun keduanya sudah terlalu lelah untuk bicara. Mereka akan memilih untuk langsung tidur ketimbang sekedar bertegur sapa
Pagi itu Minhee seperti biasa bangun dengan kasur yang telah rapi di sebelahnya 'Ah, udah berangkat ya' pikirnya, namun ia sudah tak terlalu memikirkannya seperti saat pertama Dyo menetap di rumah sakit. Ia lalu memandikan dirinya dan berangkat ke rumah sakit
Walaupun bekerja di rumah sakit yang sama, mereka tak pernah bertemu. Jelas saja, Dyo selalu sibuk di bagian UGD sedangkan Minhee sibuk di ruangannya yang ada di gedung berbeda dengan Dyo. Yah, walaupun Minhee sering berjalan-jalan ke gedung lain untuk mengecek penggunaan obat, tetapi ia tak pernah melewati bagian UGD karena tak ada yang ia kerjakan di sana
"Minhee!!" Panggil Baekhyun saat Minhee tengah berdiri di depan etalase apotek bagian anak. Belakangan Minhee sering ke bagian anak karena kebutuhan obat bagian anak kian meningkat
"Eoh! Baek..." Minhee menolehkan padangan kepada temannya itu
"Busset... Udah nikah aja masi pake baju seksi lu ye.. dasar.." kata Baekhyun sambil melihat Minhee dari rambut hitam pendeknya sampai sepatu heels nya
"Apaan sih, Baek.. musim panas ini.."
"Yaaa tetep aja seksi.. kalo gue jahat udah gua apa-apain lo" kata Baekhyun bercanda "Jadi kapan lu mau kenalin gue ama suami lo? Udah hampir 3 bulan loh" ia mengganti topik seketika
'Ah! Aku sudah punya suami ya..' pikir Minhee. Dia terkadang lupa ia sudah menikah karna sudah jarangnya bertemu suaminya itu
"Ngapain sih nanyain suamiku mulu, Baek? Aku aja nikah ga serius" jawab Minhee acuh
"Yaaa.. tapikan tetep aja suami lu..." Jawab Baekhyun sewot
"BAEKHYUN!!" Dari kejauhan dapat mereka dengar suara berat dari seorang lelaki tinggi memanggil Baekhyun dengan cemas
"Ssttt jangan teriak-teriak, Yeol!" Tegur Baekhyun kepada lelaki tinggi itu setelah ia sampai di depan Minhee dan Baekhyun
"Iya.. iya.. sorry... Baek, lu liat Juno ga?!" Lelaki itu berusaha mengatur nafasnya setelah berlari
"Tadi baru minum obat kok di kamarnya" jawab Baekhyun santai
"Barusan gua cek kaga ada, Baek!" Jawab lelaki itu panik sambil sesekali melirik Minhee yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka, namun lirikannya tertangkap mata Minhee sehingga ia langsung membuang pandangannya kembali ke Baekhyun
"Aduh.. anak satu itu hobi banget ngilang sih..." Baekhyun merengek kesal "Say, gua duluan ya.. nyari pasien dulu.. bayy" Baekhyun pergi begitu juga lelaki tinggi yang menggunakan jaket dokter itu
'dokter itu keren juga' pikir Minhee
"Minhee, ini datanya" AhJeong membuyarkan lamunan Minhee
"Makasih, unnie.." Minhee mengambil file yang disodorkan AhJeong.
"Uh.. Unnie.. apakah Unnie tau dokter laki-laki di sini yang tinggi, telinganya sedikit lebar? oh! Dan dipanggil 'yeol'"
-cc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be Us || dks
FanfictionSemua berawal dari "We do" Judul ama isi belum tentu sinkron //har har// ⚠bahasa amburegul, bisa jadi ada typo⚠