"Kenapa oppa minta seperti itu?"
Setelah pembelian tanah itu Minhee dan Chanyeol memilih untuk berbincang sebentar sementara Minseok dan Pak Park pulang.
"Aku mau liat kamu lebih sering, Min.. rasanya aku mau mati kalau enggak liat kamu sehari aja"
"Jangan berlebihan, oppa" ucap Minhee dengan muka datarnya.
"Intinya adalah aku kangen kamu, Min" ucap Chanyeol serius membuat Minhee malu.
Minhee menundukkan kepalanya agar wajah merahnya tersembunyi, namun Chanyeol sudah dahulu melihat. Chanyeol tersenyum, "Udah enggak usah disembunyiin" Ia mengangkat wajah Minhee agar kembali melihatnya. Wajah itu memerah dan sangat hangat.
Minhee melihat lurus ke mata besar Chanyeol, selang beberapa detik Minhee tersadar lalu menepis tangan Chanyeol, ia mealingkan kembali wajahnya daei Chanyeol. "Aku harap oppa bisa menjaga jarak dengan ku.. bagaimana pun juga aku ini istri orang" Minhee lalu beranjak dari kursi yang ia duduki laku berjalan cepat keluar ruangan.
Melihat kepergian Minhee, Chanyeol berlari mengejarnya. Digapainya tangab Minhee membuatnya berhenti, "Setidaknya, biar aku antar"
***
"Oppa.. perutku sakit~" ucap Hyein kepada telefon genggamnya, "Cepat datang, oppa.."Ditutupnya panggilan itu, dengan cepat Dyo berlari ke ruangan Hyein untuk memeriksanya, "Hyein-sshi, sakit perut yang di sebelah mana?"
"Oh! Oppa wasseo (re:sudah datang)?! Kebetulan sekali sakut perutku sudah hilang" ucapnya dengan nada seperti anak-anak.
"Huf.. yasudah kalau begitu--"
Hyein menggenggam tangan Dyo, tak membiarkan Dyo pergi, "Aku ingin berjalan-jalan keluar" Hyein melepas genggamnya setelah merasa Dyo tidak lagi ingin pergi, "Bisa oppa temani aku?"
.
.
.
1 New Massage
Open| DismissBang Umin : abang udah nyuruh Tae naro berkas di rs Do. Kamu langsung ke sana aja..
"Tunggu!" Seru Minhee sambil terus membaca pesan di handphone nya, "Aku langsung ke rumah sakit aja"
Chanyeol mengangguk lalu memutar balik mobilnya. "Wah kalau begitu cuti ku hari ini sia-sia dong.. ujungnya balik lagi ke rumah sakit" Minhee tak menghiraukan Chanyeol, ia hanya memandang keluar jendela mobil.
***
Dyo mendorong kursi roda Hyein keliling taman rumah sakit, sampai ia menemukan sosok yang familiar, "Taehyung-sshi?"Taehyung mendengar panggilan Dyo langsung menengok, "Wooohh!!! Pak Kyungsoo!" Taehyung berjalan cepat ke arah Dyo.
"Tunggu sebentar ya, Hyein-sshi" Dyo mendorong kursi roda Hyein sehingga sejajar dengan kursi taman lalu berlari ke arah Taehyung.
"Sedang apa ke sini?" Tanya Dyo langsung
"Ini mau naro berkas buat bu Minhee... Ruangannya di gedung yang mana sih, Pak?"
"Loh? Bukannya Minhee udah balik ke kantornya?"
"Iya, hari ini saya disuruh memindahkan berkas-berkas ke sini lagi.. mungkin mulai besok bu Minhee sudah kerja di sini lagi, pak.. oiya.. jadi di mana ya, pak? Tangan saya udah pegel!" Dyo baru tersadar Taehyung sedari tadi menjinjing 2 tas besar di tangannya.
"Oh! Di gedung utama yang itu, Taehyung-sshi" Dyo menunjuk ke arah gedung yang berada di sebelah kirinya, "Maaf saya enggak bisa bantu sekarang, Taehyung-sshi.. saya sedang bersama pasien" Taehyung mengintip Hyein yang duduk di kursi roda tak jauh dari Dyo.
"Enggak apa-apa pak.. makasih, pak.. kalau begitu," Taehyung menundukkan kepalanya singkat lalu berlari ke arah gedung utama.
Dyo duduk di kursi taman tepat sebelah Hyein, "Itu siapa?" Tanya Hyein.
"Dia.. uh.." Dyo bingung antara memberitahukan sebenarnya atau tidak. Jika ia beri tahu sebenarnya, akan panjang dan sulit, pasti Hyein akan bertanya-tanya tentang Minhee pada akhirnya.. tapi kalau berbohong, Dyo pun bingung harus bilang apa.
"Oppa?" Hyein melambaikan tangannya menyadarkan Dyo dari lamunan
"Orang supplier obat" itulah jawaban yang paling tepat menurut Dyo.
Hyein hanya mengangguk pelan. "Oppa.." panggil Hyein.
"Dokter Kyungsoo!" Ucap Dyo namun tak di gubris oleh Hyein.
"Oppa.. apa aku bakal lumpuh selamanya?"
***
"Stop! Aku turun di sini aja, Oppa!" Namun Chanyeol tetap melaju kencang, "Oppa!""Aku nganter kamu sampe ruangan. Ini yang terakhir aku nganter kamu, Min.. Terakhir" Minhee hanya diam tak melawan.
'Terakhir, kan'
.
.Minhee berjalan melalui gedung depan dan taman rumah sakit bersama Chanyeol. Sesekaki Chanyeol berusaha memulai percakapan, namun Minhee hanya menjawab seadanya. Seperti 'ya' atau 'tidak' bahkan terkadang hanya anggukan saja.
"Min, jawabnya jangan ngirit--" Chanyeol tersadar Minhee tiba-tiba berhenti berjalan, membuat Chanyeol satu langkah lebih dulu.
Chanyeol melihat Minhee dengan tatapan kosongnya memandang jauh ke depan. Ia kembali menoleh ke depan untuk melihat apa yang Minhee lihat.
Tepat di depan, serong kiri, di kursi taman yang hanya 10 meter dari Chanyeol jelas ia melihat Dyo
Sedang berciuman dengan seorang gadis di kursi roda.
-cc-
An:
Dyo jahad emang 😭
Makasi suda baca~
Tinggalin komen n vote yess
Dan cari tau apa yg terjadi selanjutnyaaa :3-ag
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be Us || dks
FanfictionSemua berawal dari "We do" Judul ama isi belum tentu sinkron //har har// ⚠bahasa amburegul, bisa jadi ada typo⚠