Setelah menngambil data dari AhJeong, Minhee berjalan menuju kantin terdekat. Tak terasa telah lewat jam istirahat siang, perutnya pun kini telah bergejolak
"Bu, kimbapnya 1 ya.. sama air mineralnya" Minhee memesan di salah satu toko di kantin itu. Merasa ada yang memperhatikannya, Minhee menoleh mencari mata yang memandangnya dan menemukan anak laki-laki yang berdiri tak jauh darinya. Anak itu menggunakan pakaian pasien
'Huh? Ngapain anak ini?'
"Bu, saya tinggal dulu sebentar yaa.." kata Minhee kepada ibu penjual kimbap, lalu berjalan mengampiri anak laki-laki itu
"Hai dek.. kamu kenapa di sini?" Tanya Minhee setelah mengampirinya
"Aku laper, kak.." jawab anak itu sambil mengusap perutnya
"Eoh? Hmmm... Adek mau makan apa? Kakak yang beliin.." Minhee menggandeng tangan anak itu
"Beneran kak?! Aku mau makan teokpokki pedas!" Jawab anak itu riang
"Ohh.. okee.. yuk beli~" Minhee mulai mengarahkan anak itu ke toko penjual makanan jalanan "Adek namanya siapa?" Tanya Minhee
"Juno kaaakk... Yoon Juno" kata anak laki-laki itu sambil terus tersenyum karena akan dibelikan makanan
'Juno... Kayak pernah denger.. ASTAGA! PASIENNYA BAEKHYUN!' Minhee menghentikan langkahnya
"Kok diem kak? Gak jadi beliin aku teokpokki ya??" Tanya Juno sedih
"Juno, tunggu sebentar yaa.. kakak harus menelepon seseorang dulu.. sebentar aja kook.. kamu tunggu di sini dulu yaa"
"Eoh? Okee kaaak" Juno kembali mengembangkan senyumnya. Minhee menjauhkan dirinya dari Juno laku menekan nomer Baekhyun di layar ponselnya
"Ada apa, say?" Nafas Baekhyun terdengar jelas seperti ia baru berlari
"Juno ada di kantin sama aku" kata Minhee singkat
"EOH?! Makasih Minhee... You're a lifesaver... Aku kesana, jangan kemana-mana dulu"
"Oke"
"Oiya! Apapun yang terjadi, jangan biarin dia makan makanan pedes atau asem ya. Radang usus" Baekhyun langsung memutus telfon tanpa mendengar tanggapan Minhee
.
.
."Juno-ya.. kakak denger kamu sakit ya perutnya?" Tanya Minhee setelah bertemu dengan Juno kembali
"Uhhh...ENGGAK kook" dengan jelas Juno berbohong
"Juno gaboleh bohong ya.. nanti kakak marah loh!"
"JUNOO!!" Suara yang tak asing itu kembali terdengar oleh Minhee. Suara itu milik lelaki tinggi yang mencari Juno bersama Baekhyun
"Kaak.. aku duluan ya" tiba-tiba Juno berdiri dari kursi kantin dan mulai berlari. Namun Minhee menangkap tangan kecilnya, menahannya agar tak pergi
"Kamu mau kemana Juno-ya.." Minhee tertawa kecil melihat Juno ketakutan dengan kedatangan dokter itu
"JUNO!!! KAMU KEMANA AJA?? Saya cari kamu kemana-mana.." kini lelaki itu telah jongkok di depan Juno untuk menatapnya
"Aku di kantin, pak dokter.. aku udah kepingiiiiinnn banget makan teokpokki.. kakak ini aja udah mau beliin aku.. tapi tiba-tiba kakaknya gamau beliin" jawab Juno dengan nada menyerah dan sedih disaat bersamaan. Laki-laki itu melirik ke atas, melihat Minhee yang berdiri di belakang Juno
"Tunggu seminggu lagi aja Juno... Habis itu kamu udah boleh makan teokpokki lagi, okee??" Laki-laki itu kembali memandang lurus kearah Juno
"Iya deh, pak dokter.." jawab Juno melas. Lelaki itu berdiri, menjulang melebihi tinggi Minhee yang tengah menggunakan heels, bahkan ujung kepala Minhee hanya mencapai lehernya
"Makasih udah ga jadi beliin Juno.. dia ini masih radang usus, jadi perutnya sensitif" kata lelaki itu kepada Minhee "ngomong-ngomong saya Park Chanyeol"
-cc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be Us || dks
FanfictionSemua berawal dari "We do" Judul ama isi belum tentu sinkron //har har// ⚠bahasa amburegul, bisa jadi ada typo⚠