'Mungkin mas Dyo udah pulang terus tidur, kali ya..' Minhee memutuskan untuk mengirim pesan.
Me: Mas, maaf tadi hpnya mati.. aku kayaknya gak pulang malem ini, mas.. masi banyak kerjaan. Pintunya kunci aja..
***
Dyo sengaja membiarkan telepon dari Minhee, ia belum sanggup berbicara langsung dengannya, namun tetap membaca pesan dari Minhee.
Ia membalas pesan itu, setelah berbincang lewat teks singkat, tiba-tiba Dyo hpnya sendiri ke kasur.
Dyo mengusap kasar kepalanya, mulutnya mengeluarkan suara-suara geram.'Kalau aja kamu jujur, dek..' bisiknya setelah menundukkan kepalanya sambil duduk dipinggir kasur.
***
Mas Dyo: kamu abis ngapain dek? Udh makan?
Minhee membaca pesan dari Dyo yang tak terduga, ia pikir Dyo sudah tidur. 'terus.. kenapa teleponku ga diangkat?'
Me: iya udah.. ini baru aja makan
Mas Dyo: makan apa? sama siapa?
Me: udon, chanyeo|
Me: udon, chan|
Me: udon, c|
Me: udon|
Me: udon di resto jepang deket kantor. sendirian, mas.. [sent,read]'maafin aku, mas' ujar hati Minhee
***
Ting tong~ Ting tong~ Ting tong~
Dyo dibangungkan oleh suara bel dari orang yang sangat tidak sabaran. 'Tidak tahukah sekarang masih jam 6 kurang?!' desis Dyo kepada orang yang menekan bel rumahnya itu
Dyo berjalan menuruni tangga dengan dilantuni suara bel yang tak berhenti. Dibukanya pintu depan rumahnya lalu ia lanjutkan perjalanannya sampai depan gerbang.
"PAGIII~" seorang lelaki yang lebih muda darinya tersenyum lebar di balik pagar besi.
"Uh.. anda siapa?" Tanya Dyo kesal. Jelas saja orang asing itu telah mengusik tidurnya lalu dengan seenaknya tersenyum lebar dan mengucapkan 'pagi.'
"Eoh? Pak Kyungsoo, saya Taehyung! Asistennya Bu Minhee! Saya datang ke pernikahan kalian! Bapak tak ingat??" Taehyung masih terus dengan senyuman hypernya.
Dyo baru teringat saat di pernikahannya ia diperkenalkan kepada Taehyung oleh Minhee, "Ah! Maaf saya baru ingat.. ada apa Taehyung-sshi pagi-pagi datang? Oh ya, silahkan masuk" Dyo membukakan gerbang lebih lebar untuk Taehyung lewat
Taehyung lewat begitu saja, bahkan ia berjalan mendahului Dyo, ia langsung masuk seperti di rumah sendiri. Tentu Dyo bingung, baru pertama kali ia melihat tamu seperti Taehyung.
"Taehyung-sshi??" Teriak Dyo yang baru masuk ke ruang tamu, namun tak dapat menemukan Taehyung.
"HADIR!!" teriak Taehyung balik, suaranya bersumber dari lantai atas sehingga Dyo pun berlari menuju sumber suara.
"Taehyung-sshi??" Panggil Dyo.
"Di sini~" teriak Taehyung dari dalam kamar Dyo.
Dengan cepat Dyo masuk ke kamarnya, menemukan Taehyung sedang mengobrak-abrik lemari pakaian Minhee.
"Apa yang sedang kau lakukan, Taehyung-sshi?!" Dyo dengan cepat menutup kembali pintu lemari pakaian Minhee, membuat tangan Taehyung hampir terjepit.
"Mencari baju untuk Bu Minhee" ucapnya santai lalu menggeser tangan Dyo yang menghalangi pintu lemari.
Dyo tetap berusaha menutup lemari tersebut, "Juga pakaian dalam?!" Tanyanya kaget. Benar saja saat Dyo menemukan Taehyung, ia sedang mengobrak-abrik bagian pakaian dalam.
"Tentu saja" jawabnya santai, Taehyung menyiritkan alisnya bingung, "Bukankan pakaian dalam harus diganti setiap hari?"
"Ya, tapi--"
"Kalau begitu tolong bergeserlah, Bu Minhee sangat membutuhkannya cepat" ujar Taehyung mulai kesal, karena ia tak memiliki banyak waktu lagi.
"Biarkan saya!" Ucap Dyo cepat, "Biar saya saja yang mengambil bajunya"
"Baiklah, kalau begitu cepat! 1 setel baju untuk rapat beserta pakaian dalamnya.. Saya tunggu di bawah ya, Pak" Taehyung mengangkat sebelah alisnya lalu pergi meninggalkan Dyo.
Setelah melihat Taehyung pergi, Dyo membalikkan badannya lalu perlahan membuka lemari itu kembali. Ia mulai memilih setelan sopan untuk Minhee seperti biasa dulu ia lakukan saat Minhee masih belum terbiasa dengan pakaian yang lebih tertutup.
Semua berjalan sangat cepat, sampai ia harus memilih pakaian dalam. Wajahnya memerah bahkan sebelum dibuka laci pakaian dalam.
"Aaah!! Terserah!!" Dyo menutup matanya lalu mengambil pakaian dalam secara acak dan langsung memasukkannya ke dalam paper bag.
.
."Wow! Bapak pandai dalam memilih pakaian ya.. apalagi pakaian dalamnya~" ucap Taehyung setelah mengintip paper bag yang diberikan Dyo.
"JANGAN MENGINTIP! Anda terlalu lancang, Taehyung-sshi" ujar Dyo tegas sambil berusaha menutup paper bag di tangan Taehyung.
Taehyung tertawa sebentar lalu berhenti, "Maaf kalau menurut bapak saya lancang, tapi saya sudah biasa dengan hal ini, pak"
Dyo menyeritkan alisnya bingung, "Saya sudah sering menyarikan pakaian untuk Bu Minhee.. saya hafal model apa yang beliau suka, merk favorite, warna, bahkan saya hafal semua ukuran baju, rok, sepatu sampai pakaian dalam Bu Minhee" lanjut Taehyung.
Dyo terdiam, "Sebelum Bu Minhee menikah dan pindah ke rumah sakit, ia jarang sekali pulang makanya saya sering bolak-balik ngambil baju ke rumahnya" jelas Taehyung
"Kalau begitu saya duluan ya, pak~" Taehyung beranjak dari sofa ruang tamu lalu keluar rumah, meninggalkan Dyo yang masih terpaku.
'Bahkan saya, suaminya sendiri, tak tahu warna kesukaannya'
***
An:
Makasi udh baca, semoga suka dan enjoy terus bacanyaaaa
Jangan lupa vomment nya yaaa :33
Makasiiii-ag
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be Us || dks
FanfictionSemua berawal dari "We do" Judul ama isi belum tentu sinkron //har har// ⚠bahasa amburegul, bisa jadi ada typo⚠