Pasien Tempo Hari

1.7K 175 0
                                    

"Bu, suami nemu di mana dah? Polos banget" Taehyung memberikan paper bag yang berisikan pakaian Minhee kepada boss nya.

"Maksud kamu?"

"Itu baju dia yang milihin.. gak rela saya yang ngeliat-liat baju dalem ibu" jawab Taehyung santai, "Terus mukanya merah pas abis ngambil baju ibu"

Minhee tertawa kecil, "Nemu di Antartika, dulu nyaru sama pinguin-pinguin lain" jawab Minhee asal sambil terus tertawa geli.

"Saya mandi, kamu siapin mobil ya, Tae" ucap Minhee sembari keluar ruangannya menuju kamar mandi khusus di kantornya. Memang kantornya memiliki beberapa ruang inap, berisi kasur dan kamar mandi.

"Siap, bu!"

***

"Sedang apa di sini?" Dyo mengerutkan dahinya melihat Chanyeol ada di dalam ruang operasi lengkap dengan seragam operasinya.

"Anda akan mengoperasi anak-anak, ingat?" Ucap Chanyeol dari balik masker. Dyo hanya mengangguk pelan, "Ayo, kita mulai."

.
.
.

"Jaemin, tutup ya" perintah Dyo kepada asisten 1, pertanda operasi telah selesai, hanya butuh menutup bukaan perut yang dibukanya.

"Terima kasih atas kerja kerasnya, dokter Kyungsoo" ucap para asisten operasi dengan bungkukkan badan mereka, begitu pula Chanyeol.

"Ya, kalian juga." Ucap Dyo singkat sambil berlalu keluar dari ruang operasi.

.
.

"Kyungsoo!" Panggil seorang pria dari kejauhan.

Dyo menengokkan kepalanya, "Oh! Chanhee Sunbae.. ada apa?" Ucap Dyo sembari menundukkan kepalanya cepat.

"Kamu dipanggil ke gedung depan sama Pak Presdir" ucap Chanhee setelah dekat dengan Dyo, "Kayaknya ada yang mau dapet pasien, nih" goda Chanhee sambil menyikuti lengan Dyo.

"Ahahaha... Semoga aja Sunbae.. kalau begitu saya duluan" Dyo menundukkan kepalanya lagi lalu berlari ke luar, ke gedung tujuannya.

.
.
.

"AH! Nama ini.." Dyo terkejut membaca file tentang pasien barunya di bagian VVIP.

"Anda ingat, Dokter Kyungsoo?" Tanya Presdir.

"Ya, pak. Dia pasien saya di bagian UGD, dia terkena kecelakaan beruntut. Saya ingat karena waktu itu operasinya cukup lama, lukanya banyak dan lumayan parah" jawab Dyo.

Presdir menganggukkan kepalanya menyetujui, "Choi Hyein ini tenyata adalah anak dari pak perdana mentri" presdir diam sebentar untuk melihat Dyo yang tidak bereaksi apapun, "Setelah operasi yang anda kerjakan, ia di rawat inap disini. Minggu lalu ia baru saja siuman, ia langsung menanyakan dokter yang menolongnya dan meminta untuk menjadi dokter hariannya" lanjut Presdir.

Dyo mengangguk, "Baiklah pak, kalau begitu kapan saya bertemu pasien Hyein?"

.
.

"Salam kenal, saya Do Kyungsoo, dokter yang mengoperasi anda setelah kecelakaan tempo hari" Dyo membungkukkan badannya 90°.

"Wah~ beruntungnya aku punya dokter yang tampan seperti Anda.." Dyo membangunkan badannya kaget, "Pas seperti yang aku ingat" Hyein tersenyum penuh arti kepada Dyo.

***

"Fuh~ akhirnya selesai juga urusan rumah sakit Hongshin" Minhee mendudukkan dirinya di sofa ruang kerjanya, "Tae, kirim Tiffany ke sana ya" perintah Minhee kepada Taehyung yang masih berdiri sambil memegangi berkas-berkas.

"Siap, bu!" Taehyung menegapkan badannya, menaikkan tangannya tanda siap seperti tentara, "Oiya bu, tadi pak Minseok telefon waktu ibu rapat" seketika Taehyung melemaskan badannya lagi.

"Oh iya? Ada apa?" Minhee menaikkan kakinya ke atas sofa untuk melepaskan pegal.

"Saya kurang tahu, bu"

"Oh yaudah nanti saya telefon balik aja"

"Kalau begitu, saya keluar" Taehyung membungkukkan badannya lalu berjalan keluar ruangan meninggalkan Minhee yang tergeletak tak berdaya di sofa.

".... Bang? Katanya Tae tadi telefon, kenapa?"

"Abang besok pagi balik"

"Finally~"

"Kangen yaaaa???~"

"Banget... Yaa walau sebenernya kecapekan ngerjain kerjaan abang.. hehe"

"Maaf ya adikku tercintah.. besok suruh Tae jemput abang di airport ya jam 7, abis itu kamu ikut abang ketemu orang"

"Siap"

Minhee dan Minseok mengucap kalimat pisah lalu menutup telefonnya. "Siapa lagi orangnya?"

***

An:

Berasa makin abstrak dah ni ff tapi yasudalaa wkwkwk

Vote n komen yes :3
Makasi udh bacaaaa~

-ag

Never be Us || dksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang