Rapat berjalan seperti biasa. Membicarakan tentang pasien-pasien VVIP dan apresiasi kecil-kecilan dokter senior yang telah berjasa kepada pasien VVIP tersebut.
Kalau kalian bertanya mengapa Minhee bisa ada di dalam rapat bulanan para dokter senior ini, Minhee sendiripun tidak bisa menjawab. Ia sendiri juga mempertanyakan hal yang sama, karna ia merasa ini bukanlah hal yang seharusnya ia dengar
Minhee bersusah payah untuk tidak tertidur dalam rapat sampai pada akhirnya Dyo berdiri dengan seorang dokter senior di sisinya, membuat Minhee seketika fokus
"Perkenalkan, ini dokter Do Kyungsoo, dia anak saya di bagian operasi" kata dokter senior itu kepada rekan-rekannya
"Saya merasa, Do Kyungsoo pantas untuk mendapatkan apresiasi yang besar dari pekerjaannya. Bisa dilihat hasil pekerjaannya di layar" kami semua menoleh ke arah projektor di sudut ruangan. Projektor itu menontonkan beberapa foto dari sebuah operasi dari pembukaan sampai penjahitan
"Dokter Do Kyungsoo ini adalah dokter yang trampil, rapi, gesit, dan cerdas. Selama ia bekerja tak ada satu oprasipun yang gagal. Semua terselesaikan dengan amat rapi" lanjut dokter itu namun tak ada reaksi dari para dokter senior lainnya, mereka terpaku pada layar yang masih menunjukkan foto jahitan hasil operasi
Tanpa sadar Minhee bertepuk tangan menghilangkan keheningan. Awalnya tepuk tangannya terdengar canggung, sampai akhirnya presdir ikut tepuk tangan yang diikuti oleh dokter lainnya
Terbentuk senyuman berbentuk hati dari mulut Dyo, ia tak bisa menutupi kebahagiaannya, lalu ia membungkuk 90° tanda terima kasih
***
Rapat telah bubar, meninggalkan Minhee di dalam ruang rapat, ia merapikan kertas-kertas yang tadi ia dapatkan saat rapat lalu ia keluar dari ruangan kosong tersebut.
"ASTAGA!" Minhee kaget dan tak sengaja menjatuhkan kertas-kertas yang baru saja ia tata
"MAS! Bisa gak sih sekali-kali ga muncul tiba-tiba?!" Kata Minhee yang terkejut dengan kehadiran Dyo di depan pintu ruang rapat
"Dek.. saya di apresiasi sama dokter-dokter senior!" Dyo menatap lurus kepada Minhee yang kini tingginya sama dengannya karna Minhee menggunakan heels sedangkan ia hanya menggunakan sendal karet bermerek buaya
"Iyaa mas.. iya.. haduh... Ini aku masih deg-degan kaget-"
"Makasih ya, Dek, udah tepuk tangan duluan" Dyo memeluk wanita di depannya
-cc-
Makasih sudah membacaaa :D
Janganlupa vomment ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be Us || dks
FanfictionSemua berawal dari "We do" Judul ama isi belum tentu sinkron //har har// ⚠bahasa amburegul, bisa jadi ada typo⚠