Back to Work

1.9K 196 3
                                    

"MASS!!" teriak Minhee lagi melihat--mengintip-- semakin dekatnya Dyo dengan lemari

"Santai dek.. saya cuma mau ngambil ganti baju.. udah kedinginan"Dyo membuka lemarinya, di sebelah lemari Minhee, tanpa menghiraukan Minhee yang masih menutupi tubuhnya dengan daun pintu lemari.

"Emang mas ngapain sih?" Tanya Minhee dari dalam lemari yang dibuka sedikit oleh nya

"Itu, keran air di dapur rusak.. saya mau nyuci buah malah jadi basah" Dyo menutup pintu lemarinya setelah menemukan pakaian ganti lalu digantungkan di pundaknya.

Minhee mendengar suara lemari tertutup, "Udah belom mas?" Tanya nya, namun tak ada suara balasan

"Santai aja sih dek"

"UWAAAAAAAAHHH" Dyo membuka pintu lemari Minhee, menampakkan Minhee yang hanya terbalut kain handuk dengan tangannya yang menyilang di dadanya.

"Santai, dek~" ulang Dyo, "Kita udah sah"

"Unggg~ mas sana dong! Malu!" Minhee berusaha membalikkan badannya agar membelakangi Dyo sembari menutup matanya, namun kesulitan karena lemarinya penuh dengan gantungan pakaiannya.

"Gak usah malu, kan cuma sama saya" ucapnya santai, "Dek, liat saya" Dyo membalikkan tubuh Minhee yang masih berusaha membelakanginya

Minhee perlahan mulai tenang dan bisa menaikkan pandangannya ke mata Dyo, "Nah, gitu dong~ Jangan malu di depan saya dek, kita ini suami-istri" Dyo tersenyum, lalu tanpa aba-aba ia mencium bibir Minhee singkat, menghasilkan rona merah di wajah Minhee dan tawa kecil Dyo.

"Cieee kepiting rebus~" goda Dyo, membuat Minhee semakin malu dan refleks memukul dada bidang Dyo yang masih belum tertutup kain.

"Mas mah~ malu tauu~ aku gak biasa kayak gini.. ini pertama kali" ucap Minhee yang menunduk menutupi rona merahnya

Dyo menangkup pipi Minhee agar wajahnya terangkat, "Makanya dibiasakan" lalu Dyo mencium nya lagi dengan ciuman yang lebih dalam.

***

"Hati-hati ya dek.." Dyo kembali menginjak pedal gas dan mengarahkan stirnya ke rumah sakit setelah mengantar Minhee ke kantornya.

'sialan! Kalo enggak ada jadwal operasi pagi udah lanjut itu! Argh!' umpat Dyo dalam hati sambil terus memfokuskan matanya pada jalan.

Dyo sudah menggendong Minhee ke atas ranjang mereka, ciuman mereka semakin memanas. Walaupun Minhee ciuman Minhee tidak se-pro mantan-mantan Dyo yang pernah diciumnya, namun bibir Minhee lah yang termanis, membuat Dyo tak pernah merasa cukup.

Dyo sudah hampir menurunkan tangannya sampai ia mendengar dering telepon yang membuat ciuman panas mereka terhenti begitu saja. Tapi apa boleh buat, itu telepon dari rumah sakit.

.
.
.

Hari yang cukup melelahkan untuk Dyo, baru pagi-pagi saja ia sudah mendapat pasien tumor, ya walaupun masih tumor kecil, namun tetap saja memakan waktu, karena tumor tersebut ada di daerah kepala.

Dyo berjalan ke arah kantin untuk memakan makan siangnya yang terlambat, namun di jalan bertemu seseorang yang tak lain adalah ayahnya.

Dyo membungkuk 90° tanda sapa hormat, "Siang, pak Presdir"

"Siang dokter Do Kyungsoo, apa kabar?" Ayahnya tersenyum

"Baik, pak. Ada apa ya?" Tanya Dyo tanpa basa-basi

"Apa anda belum makan siang?" Tanya presdir yang sekaligus ayahnya

"Kebetulan belum, pak"

"Kalau begitu ayo ikut saya, kita makan di luar sebentar. Bisa kan?"

"Uh.. saya ada jadwal operasi 2 jam lagi, pak" balas Dyo

"Baiklah, itu lebih dari cukup"

***

'Aku telat, yaa walaupun gaada sanksinya juga kalo aku telat, toh aku bosnya. Tapi tetap saja, kerja ya kerja, harus tetap disiplin. Huh! gara-gara mas Dyo!' memikirkan hal yang terjadi pagi tadi berhasil membuat Minhee kembali memerah.

"Uhh.. Ibu kenapa?" Tanpa disadari Minhee, seorang karyawannya telah ada dihadapannya dan menyaksikan Minhee menutupi wajahnya sembari menendang-nendang udara

"Eh.. kamu Taehyung. Kenapa masuk gak permisi?" Tanya Minhee yang malu karena ada yang melihat tingkah lakunya

"Saya sudah permisi, tapi ibu gak denger-denger juga" jawab Taehyung sambil menahan tawanya

"Ada apa, Tae?"

"Ini bu, berkas yang dititipin pak Minseok buat ibu" Taehyung meletakkan setumpuk berkas di hadapan Minhee

"Oh.. makasih ya, Tae"

"Iya sama-sama bu, saya permisi dulu" Taehyung meninggalkan Minhee begitu saja.

'woah... Gak bakal pulang malem ini aku' pikir Minhee senang. Ya senang. Sudah lama ia mendambakan pekerjaan yang lebih banyak.

-cc-

An
Sorry chapter nya datar :")

Thanks for reading
Don't forget to leave comments and vote:))

-ag

Never be Us || dksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang