Misi 4

186 24 1
                                    


Setelah keseringannya Karen bertemu dengan Danen di sekolah terutama ruang rapat. Karen sudah tak pernah mengikuti Danen pergi setelah pulang sekolah.

Sebagai gantinya, sesekali Karen memfoto wajah tenang Danen yang sedang mengerjakan sesuatu di rapat pensi. Bahkan Danen yang sedang diam sambil menatap lurus kedepan pun tak luput dari kamera ponsel Karen.

Dan sekaranglah saatnya pensi dimulia dan juga dilibatkannya Karen dan Danen, sebagai ratu dan raja di SMA 03 Bakti Nusa.

Sedari tadi Karen yang berada di belakang panggung merasakan gugup yang amat luar biasa gugup. Dia dalam beberapa menit lagi akan naik keatas panggung sebagai pelobatan ratu dan raja pensi.
Sedangkan Danen yang sekarang berada didepan kelas bersama dengan Haykal dan Adam yang menemani. Danen menjadi bahan ejekan Adam dan Haykal sejak tadi. "wahh Dan lo diam-diam banyak yang suka ya."

"sampe dilobatkan raja pensi segala "

Danen masih mengelak. "enggak, gue dipaksa."

"dipaksa tapi juga mau, lumayan tau si Karen." Danen hanya menatap tajam Haykal. Pasalnya kalimat itu sudah terulang sebanyak sepuluh kali lebih. Kuping Danen rasanya ingin dilepas dan ditinggal saja. Eh jangan nanti kau tak bisa denger apa yang dibilangin sama Author.

"eh santai dong tatapannya."

🌪🌪🌪🌪

"okk..!!! Tenang dong... Sebentar lagi artis kita bakalan keluar nih. Ayo sorakin RAJAAA!!!! DAN RATUUU...!!!" Suara mc berteriak untuk menambah semangat para penonton.

Para penonton yang berasal dari siswa dan siswi. Bagi para perempuan kebanyakan berteriak "RAJAAAA..!!" Sedangkan para laki-laki meneriaki "RATUUU...!!!" Tak peduli disebalahnya ada pacar atau tidak, yang penting berteriak.

"mari kita sambut RATU DAN RAJAA..."

Karen dan Danen keluar dari balik panggung. Seketika suara para penonton penuh dengan nama Karen dan juga Danen.
Setelah mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang memberikan kepercayaan untuk menjadi ratu dan raja pensi kali
ini. Kepala sekolah menyematkan mahkota kepada Karen dan Danen.

Karen yang saat ini menggunakan gaun yang panjangnya hanya selutut, tanpa lengan berwarna soft pink. Sedangkan Danen menggunakan setelan jas dengan kemeja warna yang senada dengam gaun Karen. Cocok. Satu kata yang menggambarkan mereka.

Tetania yang sekarang mendapat tugas menjadi tukang foto dari Karen sibuk memfoto Karen dan Danen yang berada di atas panggung yang megah.
Pensi kali ini bukan main-main. Ada beberapa artis ibu kota yang ikut merayakan. Serta acara yang diadakan di gedung paling luas di sekolah menambah kesan mewah sekolah dan juga acara kali ini.

Karen turun dari panggung langsung berpisah dengan Danen. Karen berjalan menuju ketempat tunggu. Disana sudah ada ketiga sahabatnya. "cieeeee udah lega belum ati lo?" pertanyaan yang pertama kali di dengar oleh Karen berasal dari Ratna.

"sahabat baru terkena badai bahagia jangan langsung ditodong pertanyaan. Kasih makan, kasih minum, kasih tempat buat duduk dulu kek."

Ratna dan Elen langsung menggeser tubuhnya untuk memberikan tempat duduk untuk Karen. "sini duduk."

"gilaaa... Gue bahagia pake banget. Akhirnya gue bisa sedekat itu sama danen beberapa minggu ini dan juga tadi. Hahhh" Karen sangat bangga dengan dirinya kali ini.

"iya, deh iya. Akhirnya lo bisa deket banget. Nih gue tunjukin hasil cepretan gue. Bagus kok. Tinggal lo cetak aja." kata Tania sambil menyerahkan kamera miliknya kepada Karen.

Karen menekan-nekan tombol geser sesekali senyum manisnya tercetak di wajah cantik Karen. Foto-foto Danen yang diambil oleh Tania mulai dari Danen yang baru dateng dan keluar dari mobil. Danen yang minum air dingin yang sedikit terburu-buru. Danen yang sedang membenarkan Jasnya. Hingga senyum bahagia Karen saat berada di sebelah Danen tadi.

"udah senyumnya. Lama-lama gue takut lo kumat gilanya. Udah abis obatnya dari beberapa minggu lalu udah lo minum kan?" ejek Ratna dan disetujui oleh Elen dan Tania.

"paan lo, apaan haa? Ketawa aja terus. Gue ikhlas." Karen pasrah dengan keadaan kali ini.

Lalu keempatnya tertawa sambil berangkulan.

🌪🌪🌪🌪

Setelah pulang dari acara pensi sekolah, Karen langsung menuju ke studio foto milim Fegar. Kalian ingat Fegar yang mana kan? Kalo gak inget baca part sebelumnya. Thor, jangan maksa.

"Gar, Fegarrrr... Nongol gak lo." Karen yang langsung memasuki ruangan Fegar sambil berteriak membuat si pendengar Fegar sedikit takut. Fegar saat ini sedang menyembunyikan badannya di belakang lemari. "lo kalo kagak keluar, gue bakalan ngobrak abrik meja lo dan ruangan lo."

Fegar yang mendengar ancaman Karen langsung keluar sambil menunjukan tanda V / ✌. Apabila Karen sudah mengeluarkan ancamannya. Dia tak akan main-main dengan apa yang ia katakan. "gini aja deh. Lo kesini mau cetak foto kan. Gue kasih penawaran gratis buat lo, asal jangan obrak abrik ruangan gue ya."

"enggak laku penawaran lo." tolak Karen. Hingga ide pun muncul. "lima bulan gue cetak foto gratis mau gak. Gak mau gue obrak abrik ruangan lo."

"iya deh. Iya lima bulan gratis buat lo. Asal jangan obrak abrik ruangan gue." mau tak mau Fegar harus menyetujuinya. Dirinya tak mau melihat ruangan yang sudah menjadi rumah keduanya di berantakin oleh supupunya, Karen.

"nih cetak. Gue tunggu ya besok. Eh btw kalo lo punya fotonya Badai cetakin juga ya. Jangan lupa. Byeeeee..."Karen langsung pergi meninggalakan Fegar yang mengeluarkan nafas leganya.
"sepupu macam apa kau ini Ren, Karen.."

🌪🌪🌪🌪

Selama diperjalanan dari studio Fegar hingga rumah, bahkan sampai pada kamarnya senyum Karen tak kunjung hilang. Kamar karen yang berwarna putih tulang sudah banyak tempelan. Mulai dari kertas note yang isinya quot penyemangat, rumus pelajaran yang harus diingatnya, jadwal beberapa hari kedepan hingga kata-kata yang dibuat Karen untuk Danen.
Ada beberapa foto Karen bersama ketiga sahabatnya yang digantung pada tali dan dijepit pada dinding. Tak lupa puluhan foto Danen yang diambil secara diam-diam.

Pada deretan benang ada balon yang menyusun kata-kata. SECRET ADMIRER : BADAI.
Masih ada beberapa tempat kosong yang nantinya lama-kelaman akan terisi oleh foto Danen.

Bayangan Danen belum hilang dari benak Karen. Saat ini Karen yang sedang rebahan di kasur empuk, dinginnya sambil merentangkan tangannya yang diusap-usap pada kain. Hingga lama kelamaan mata Karen terpejam. Padahal dirinya belum mandi.

🌪🌪🌪🌪

Pagi yang buruk. Karen kali ini telat bangun dan otomatis telat berangkat ke sekolah.
Mobil yang awalnya berjalan dengan lancar lama kelamaan menjadi lambat dan mati. "siall.. Bensin gue habis lagi.. Mama tolongin anakmu..."

Karen dengan kesal keluar dari mobil dan berusaha mencari taxi. Nihil. Taxi banyak yang melaluinya tanpa berhenti.

Next?? 15 Bintang yaa..

Falling In Love With "BADAI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang