Maaf buat typo yg dimana-mana..
Bubur ayam masih tinggal seperempat mamun sang pemilik tak ingin menggerakkan tangannya lagi untuk memasukkannya kemulut.
"kenapa?" tanya Danen yang menghentikan aktifitas makannya.
"kenyang Dan.. Lo ada permen gak?" kebiasaan Karen akhir-akhir ini adalah mencari permen setelah makan.
Danen merogoh sakunya beberapa kali untuk mencari sesuatu, namun tak ditemukan permen yang biasanya ia makan.
Tangannya kembali mencari di dalam tas yang terletak di bangku sebelahnya. "nih.." ucap Danen setelah menemukan permen susu rasa matcha."makasih." senyum Karen yang manis ngalahin permen tercita di wajahnya.
Danen tak menjawab setelahnya. Ada rasa aneh yang kembali muncul. "lo harus jaga dia.."
~••••~
Dilain tempat Haykal dan Adam bersama dengan Fegar menggerutu kesal. "tega... Danen udah tega sama gue ya Dam. Gue aja seumur hidup baru 2 kali dapetin permen dari Danen. Itupun gue yang curi. Ini malah Danen sendiri yang ngasih." drama Haykal mengambarkan seolah-olah dirinya terasa sakit dengan kelakuan Danen.Adam yang mendengarnya hanya menatap Haykal aneh namun menyetujuinya.
Entah sejak kapan Adam dan Haykal ikut gabung bersama Fegar. "lo kalo masih menjijikkan kek tadi mending lo minggir. Lo ngerusak konsentrasi gue buat motret tau gak?!"
"ini.. Nih si kupet satu. Gue gak ikutan." elak Adam sambil menunjuk kearah Haykal.
Haykal yang tidak terima langsung membalas. "enak aja gue. Kalo si Danen enggak gituin gue juga gue gak kayak gini lah."Fegar menatap tajam kearah Haykal dan Adam secara bergantian. "diem!" setelahnya mereka bedua diam tak berkutik.
°••••••••••°
Selama pelajaran di jam terakhir ini semuanya berjalan dengan lancar hingga satu suara membuat seisi kelas menjadi rusuh.
Jam dinding sudah menunjukkan angka 14:30, artinya satu jam lagi mereka semua dapat pulang kerumah masing-masing.
Setelah bu Nita kembali lagi kekelas dan memberikan kabar kalau besok pagi akan diadakan berbagai lomba. Serta adanya lomba kelas yang akan dinilai saat nanti mereka ST."saya tidak mau tau, saya selaku wali kelas kalian. Saya mau kelas kalian bersih dan rapi. Hingga kelas kita menjadi pemenang. Tak ada yang menjadi pesuruh atau majikan. Saya mau semuanya bekerja. Mengerti kalian!?"
Seisi kelas terkejut dengan apa yang diperintahkan oleh bu Nita. Baru kali ini melihat wali kelasnya seperti ini. Entahlah.
"itu bu Nita kesurupan setan apa sih Rat?" tiba-tiba saja Karen bertanya pada Ratna.
"eh.. Iya, kesurupan setan belakang sekolah..." setelahnya Ratna dan Karen tertawa cekikikan sendiri hingga bu Nita yang melihatnya langsung memberi peringatan.
"Ratna, Karen!! Apa yang sedang kalian tertawakan? Saya disini sedang memberi arahan tema untuk diusung dalam lomba. Apa yang lucu? Haa?"
Tania dan Karen saling menunduk. Sadar akan kesalahannya. "maaf bu.." ucap keduanya bersamaan.
"karena kelas kita menggunakan tema galasi saya minta kalian berdua yang membuat bintang untuk di gantung dan dipasang di kelas. Itu jumlahnya banyak." perintah bu Nita kepada Karen dan Ratna.
Dalam hati Karen dirinya sudah mendumel takkaruan. "sial.. Akhh.. Nambah-nambahin kerjaan aja. Untung cuman bintang. Gue mah bisa. Kecil kalik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With "BADAI"
Roman pour AdolescentsBadai: "menjadikan mu sebuah bagian dalam hidupku, walaupun sesaat bukanlah sebuah kesalahan dan menjadikannya penyesalan. Kamu adalah sosok manusia yang tak dapat aku diskripsikan. Semoga kamu bahagia disana." Karen: "aku memang berhasil memilikimu...