Ini belum tahun baru tapi part ini menceritakan tentang malam tahun baru. Nyambung gak sih. Yadalah. Gak masalah. Kan Anmest (anti means trim). Ngakak aja :v
"kamu baik-baik aja kan sayang. Kalo masih gak enak badannya gak usah ikut dulu aja nanti mama yang bilang, atau enggak nanti gak usah sampe malem aja." saran Farah yang kawatir dengan anaknya.
"apaan sih ma.. Aku udah gak apa-apa kok. Aku udah minum vitaminnya, badan aku udah enakan kok." Karen juga membatalkan acara membuat biscuit bersama Cika.
"beneran?" Karen menganggukan sebagai jawaban. "nanti kalo badannya udah gak enak lagi cukup ya." Karen mengangguk lagi. "yaudah seneng-seneng ya sayang. Ini acara kamu loh."
"iya ma.. Iya.. Yaudah mama hati-hati dijalan. Naik mobil jangan ngebut-ngebut. Jalanan macet. Sabar, dikontrol emosinya." sekarang giliran Karen yang memberi pesan kepada Farah.
Farah akan pergi ke Bandung dengan mengendarai mobil sendiri tanpa supir. Memang sudah menjadi kebiasaan Farah karena suaminya ada di Bandung untuk menyusulnya dan menghabiskan liburan di sana sambil bekerja. Apa lagi ini malem tahun baru.
°•••••••••••°
Karen dan ketiga temannya saat ini sedang mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas. "gimana Danen sama yang lain udah ngasih kabar belom?" tanya Karen kepada ketiga temannya.
"kok lo tanya Danen sama yang laen udah ada kabar maksudnya apa Ren?" tanya Elen. Memang Karen belum menceritakan tentang kejadian itu apa lagi yang paginya Danen datang kerumahnya.
"oh. Kemarin itu.. Gak sengaja ketemu sama Haykal terus gue tanyain 'malem tahun baru ada acara gak?'. Dia jawab 'enggak. Karena gue udah bosan sama suasana yang itu-itu aja.' yaudah gue ajakin aja mereka semua ke rumah malem ini. Gue juga udah belanja lagi kok. Nanti Cika juga ikutan." jelas Karen
"kok lo tau Cika? Kan kita belom cerita Ren?" Ratna mulai ada kecurigaan.
"oh itu.. Gue sebenarnya juga gak tau siapa Cika. Cuman kemarin Haykal bilang 'nanti gue ajak Cika sekalian boleh kan ya?.' ya gue iyain ajalah. Siapa tau Cika orangnya asik." "maafin gue bohong sama kalian. Bukannya gue gak mau jujur. Emang belum saatnya aja. Maafin gue.."
"oh gitu. Yaudah deh. Jadi malem ini tambah rame.. Ahh... Gue seneng banget gila..." ungakap Elen.
"Ren.. Karenn... Lo dimana...!" jangan ditanya siapa yang langsung masuk rumah tanpa permisi.
"gue di dapur Gar. Buruan sini! Bantuin kita!" teriak Karen dari arah dapur.
"bantu apaan gue?" tanya Fegar yang sudah berdiri di depan meja makan.
"nih bawain ini ke halaman belakang. Lo jadi bawa temen-temen lo gak malem ini? Kalo jadi lo beli akomodasi lagi. Takut ini kurang."
"lo gila apa. Ini akomodasi udah lebih dari cukup buat orang sekampung Karen. Lo mayak banget sih." ucap Fegar yang tak habis pikir dengan Karen.
"yaudah lihat nanti aja jigong sapi." Karen dan ketiga temannya langsung berlalu pergi meninggalkan Fegar.
"mimpi apa gue punya sepupu kayak upil otan? Tapi gue salut punya saudara yang gak pengen dilihat lemah didepan temen-temen lo. Yang kuat, gue yakin lo bisa lewatin ini semua Ren." ucap Fegar setelah Karen benar-benar berlalu.
Saat semua sudah kumpul di halaman belakang rumah karen. Mulai dari ketiga teman Karen, Danen, Haykal, Adam, Fegar, Alan, Tama, Cika, Reza dan Bayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With "BADAI"
Roman pour AdolescentsBadai: "menjadikan mu sebuah bagian dalam hidupku, walaupun sesaat bukanlah sebuah kesalahan dan menjadikannya penyesalan. Kamu adalah sosok manusia yang tak dapat aku diskripsikan. Semoga kamu bahagia disana." Karen: "aku memang berhasil memilikimu...