Inilah saatnya..
× ajari aku untuk mengenal apa ini ×
{{{{{{{{{{{{{{{{{{{_}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}}
"gue heran sama lo Dan. Akhir-akhir ini." ujar Adam dengan tiba-tiba. Mereka berempat. Haykal, Adam, Danen dan juga Fegar.
Mereka saat ini sedang berkumpul di roftoop rumah Haykal. Tempat ini menjadi salah satu sasaran markas Danen dan Adam untuk berkumpul. Bintang di langit ikut berkumpul bersama mereka.
"gue bingung." dua kata itu mampu mebuat rahang Adam, Haykal dan Fegar jatuh kebawah.
"gue harus jujur sama kalian. Tapi nanti belum saatnya." ujar Fegar dengan tiba-tiba, kembali dapat membuat Danen, Adam dan Haykal menjadi bingung.
Haykal dan Adam saling memandang. "gue bingung. Sumpah."
"lihat nanti deh. Kalian juga pasti bakalan paham." setelah mengucapkan itu Fegar bangkit berdiri meninggalkan Danen, Adam dan Haykal.
"sekarang giliran gue." Adam yang paling tegas dari pada Haykal menghadap Danen dengan tajam.
"lo penasaran sama sikertas note lo itu? Gue bakal dukung lo, buat temuin dia. Tapi gimana perasaan lo waktu lagi sama Karen."Raut muka Danen tak berubah sedikitpun selama ini saat ditanya tentang perempuan. Namun kali ini wajah Danen sedikit terlihat ada senyum. "nyaman. Tapi apa hubungannya coba?"
Adam yang melihat sedikit lengkungan indah di wajah Danen. "ini beneran Danen. Lo kok?"
Kemudian Danen tersenyum ditambah tertawa lepas. "gue jujur ya sama kalian. Gue bisa gini gara-gara Karen. Dia titip pesan sama gue."
Kalimat yang dikeluarkan Danen kembali membuat wajah Haykal dan Adam menjadi lebih penasaran. "pesan apaan?" tanya keduanya bersamaan.
"kalian gak perlu tau. Udah ya. Gue juga mau pulang. Kasihan bunda dirumah sendirian." pamit Danen. Meninggalkan Haykal dan Adam dengan sejuta kebingungan.
☀☀☀
Disinilah Karen berada. Jauh dari Sahabat-sahabatnya dan juga Badai. "disana malem. Mereka sama Danen gapain ya..?"
Dengan segera Karen meraih ponsel yang ada didalam saku jeans.
@Karenn
Gue udah sampek..Pesan yang dikirim Karen melalui salah satu aplikasi. Namun tiada balasan. "mungkin dia tidur." pikiran Karen terus berfikir positif.
Lama.. Lama... Lama...
@DanniDan
Sehatkan?Dengan buru-buru ibu jari Karen menari nari di atas ponsel putih miliknya.
@Karenn
Sehat dong..Gimana sama yang laen. Gue tadi udah chat mereka tapi belum pada bales.
Temenin gue ya Dan, gak ada yang bisa di ajak bicara disini. Asing tauk.
Setelah mengirimkan pesan beruntut itu, Karen baru menyadarinya. "bodo banget sih Ren.."
Tak lama menunggu, ponselnya gembali berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With "BADAI"
Ficção AdolescenteBadai: "menjadikan mu sebuah bagian dalam hidupku, walaupun sesaat bukanlah sebuah kesalahan dan menjadikannya penyesalan. Kamu adalah sosok manusia yang tak dapat aku diskripsikan. Semoga kamu bahagia disana." Karen: "aku memang berhasil memilikimu...