38 "Mutual"

70 7 0
                                    

Air mata sudah tak dapat ditahan lagi begitu Tania, Elen dan Ratna melihat tubuh Karen terbengkalai diatas tempat tidur itu. Tubuh Karen sudah banyak berubah. Mulai dari rambut hingga ujung kaki.

Sedangkan para lelaki duduk ditempat yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit, khususnya dari dokter Brama dan dokter Andre. Mereka adalah dua dokter yang menangani Karen selama ini.

Karena Danen sudah tak ingin bicara lagi, akhirnya Adnen lah yang menaggapi pertanyaan para sahabat Danen.

"Gue ada sesuatu buat lo." Ditengah keheningan yang sedang terjadi, Tania mengeluarkan sebuah buku dan kaset. "Ambil. Ini punya Karen. Gue sengaja ambil ini barang di kamarnya beberapa hari setelah Karen berangkat."

"Boleh."

"Ambil aja, dan satu lagi. Karen punya kamar rahasia. Dan, gue pegang kuncinya. Kalo suatu saat lo mau kesana, ambil kuncinya sama gue."

Danen bangkit untuk mengambil buku dan kaset yang diberikan Tania. "Makasih."

Setelah itu kejadian diam - diaman kembali terjadi. Mereka memiliki pikiran masing - masing.
"Kalian kerumah tante ya, udah disiapin kamarnya. Biar supir yang anter."
Karena semua sudah pada lelah jiwa dan raga, mereka hanya mengangguk dan berdiri mengikuti Farah.

"Maaf tente. Buat Adam, Haykal sama Fegar biar di apart saya." Usul Adnen membangkitkan senyum ketiga peria itu.

"Yaudah gapapa." Tak lupa senyum yang diberikan Farah. "Ayo Len, Tan, Na.. ga jauh kok.."

🍄🍄🍄🍄

"Karen, bangun dong.."

"Sepi disini..."

"Btw, Aku punya buku. Tapi kayanya ini buku harian kamu. Aku baca ya Ren.."

Tentu saja, gadis bernama Karen yang saat in terbaring di depannya tak akan menanggapi omongan Danen.

Bumi, 22 Mei 2015

Sungguh angin yang menyebalkan, namun aku suka. Kala kau berhambus membuat satu nama lagi tertulis dihati. Dengan terpaan mu, aku merasa dia pangeran yang dikirim Tuhan untukku. Tanpa angin menyebalkan ini, mungkun aku tak akan bertemu dengan mu..

Bumi, 25 Mei 2015

Semakin hari aku, semakin mengucap rasa syukur. Karena aku dipertemukan kembali oleh mu ditempat yang berbeda.
Sungguh kau lah pusat duniaku..

Bumi, 29 Mei 2015

Kau melihat kearahku.. tolonglah, jangan...
Kau berhasil membuat sekujur tubuhku menjadi bergetar. Jangan lakukan lagi.. ehh.. tapi aku suka. Sering - sering deh.. ❤

Senyum berhasil tercetak pada bibir Danen. 'sungguh beginikah rasanya?' kata batin Danen dengan tangan yang diletakkan di dada.

Namum, pandangan Danen berpindah pada nakas. Lagi - lagi kaset yang ia dapat. Karena, tadi sempat meminta Adnen untuk meninggalkan laptopnya, sekarang Danen sudah memproses kaset pada laptop.

Hanya ada satu file vidio. Setelah meng-klik dua kali, munculah wajah Karen

🎵bola matamu
memancarkan harum tubuhmu
mengalirkan getaran, membuatku terpaku
unik senyumu dihiasi lesung pipimu
menambahkan asmara saat ku menatapmu

banyak pesan
tak memberi kesan

kau bukanlah
yang aku dambakan
namun hati
berkata bukan
kau slalu datang
di mimpiku
setiap minggu

Falling In Love With "BADAI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang