CHAPTER 13

480 60 5
                                    

Setelah banyak menikmati hari libur, akhirnya perkuliahan kembali normal lagi. Olive hari ini nggak masuk kuliah karena dia izin mau ke Jogja ada acara keluarga.

"Its gonna be a boring day without si anak monyet." Keluh gue selepas memarkirkan mobil di depan aula.

Dengan berat hati gue keluar dari mobil dan berjalan menuju ruang kelas yang terletak di lantai 2. Karena kampus baru normal lagi setelah banyak libur, jadi suasana kampus hari ini rame banget nggak kaya biasanya.

"Vanessa!" Panggil seseorang dari arah belakang dan membuat gue menoleh kearahnya.

Gue menyipitkan mata biar bisa ngeliat dengan jelas. Maklum... penderita mata minus. Hehe.

"Ya??" Ucap gue seraya bertanya pada sesosok cewek berbadan kurus yang gue nggak kenal sebelumnya.

"Nih. Ada titipan buat lo." Jawabnya sambil memberikan gue kotak berukurang sedang berwarna abu-abu muda. Gue mengambilnya dengan perasaan ragu.

"Buat gue?? Dari siapa ya??" Tanya gue yang sudah mengambil kotak itu sambil membolak-balikkan kotak itu, kali aja ada nama pengirimnya.

"Pokoknya gue cuma disuruh ngasihin ini aja ke elo. Udah yaa." Jawabnya dengan wajah jutek.

Yeuuu

"Yaudah. Thanks ya." Balas gue dan menaiki anak tangga.

Setibanya di kelas gue mengambil posisi duduk di barisan ketiga dari depan. Suasana kelas masih sepi, baru ada 5 orang didalam. Gue membuka kotak yang tadi dikasih sama cewek yang gue nggak kenal siapa dia.

Ada secarik surat didalamnya.

Aku tunggu di parkiran depan toilet gedung belakang. Jam 6 sore ini.

"Dih? Apaansih nih." Kata gue ngedumel sendiri.

Tiba-tiba pintu kelas terbuka dan eng ing eng...

"Onyeeeetttt...."

Yep, kalian pasti udah bisa nebak itu siapa..

"Loh! Kok lo masuk sih nyeeet?? Katanya mau ke Jogjaaa." Kata gue nggak percaya.

"Hehehe.. Kagak jadi..." Jawabnya cengengesan sambil mengambil posisi duduk di samping gue. "Bokap nyokap doang." Lanjutnya.

Gue cuma manggut-manggut.

"Apaantuh??" Tanya Olive sambil meraih kotak di meja gue.

"Nggak tau nih.. lo baca deh. Takut gue." Jawab gue sambil memberikan secarik kertas berisikan tulisan itu.

"Hahaha emang siapa yang ngasih lo???" Tanya Olive sambil ketawa-tawa.

"Ketawa lagi lo. Gue nggak kenal. Pokoknya dia cuma ngasihin ini doang."

"Paling orang iseng. Temuin aja. Evan kali... atau enggak Keeven." Kata Olive asal.

"Yakali. Kenapa nggak WA atau Line gue ajaaa kalo emang mereka berdua??" Kata gue sambil mengira-ngira.

"Hem... iya juga sih." Balas Olive. "Yaudah, temuin aja nyet. Daripada lo penasaran. Ntar gue temenin." Kata Olive sambil ngembaliin kotak itu ke meja gue.

"Kotak gede isinya beginian doang??" Protes Olive.

"Hahahaha iyaaa gue juga tadi mikir begitu." Balas gue sambil memindahkan kotak itu ke bawah kursi gue.

"Yaudah entar gue temenin. Gue juga ada rapat nanti jam 6an." Kata Olive.

"Rapat apaan lagi sih? Sibuk bener."

"Biasa lah.. basket." Jawab Olive. Gue cuma ngangguk-ngangguk.

--
"Liv, temenin gue dulu ke sana sih..." Pinta gue, setelah kelas di bubarkan dan jam sudah menunjukkan pukul 6 sore. "Kan tadi lo udah janji sama gueee!" rengek gue, karena ternyata Olive nggak jadi nemein gue ke gedung belakang.

FIRST SIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang