Well guys,
karena gue hampir nggak pernah masukkin dialog dari karakter Ririn, so di chapter-chapter sebelum berkhir ini gue masukin even cuma sedikit banget hahaha.
Enjoy!
---
"Haaai... Apa kabar kamu sayang?" Sapa Kak Ririn dengan penuh semangat, begitu gue membukakan pintu untuknya.
"Halo Kak... Baik kok. Hehehe." Balas gue sambil membiarkan Kak Ririn mencium kedua pipi gue secara bergantian. "Ayo masuk dulu, Kak. Kak Niko baru selesai mandi deh kayaknya." Gue membawa Kak Ririn menuju ruang tengah dan kemudian membuatkan minuman untuk menjamunya.
"Iya, aku nya nih yang kecepetan datengnya, hehehe."
"Nih Kak, adanya cuma orange juice aja. Nggak apa-apa kan?" Tanya gue yang udah membawakan gelas beserta Teko kaca berisi orange juice.
"It's Okay, berhubung cuaca diluar lagi panas banget... jadi minuman seger gini emang bener-bener dibutuhin deh." Jawab Kak Ririn dan menuangkan orange juice nya ke dalam gelas. "Thanks ya, Nes." Ucap Kak Ririn, sebelum meminumnya.
"Sip Kak." Balas gue. "Emang mau kemana sih Kak? Siang-siang panas kayak gini." Tanya gue penasaran. Soalnya udah lama juga nggak kedengeran kabar Kak Ririn dan Kak Niko, apalagi akhir-akhir ini gue udah jarang banget main kerumah si Olive.
"Mau ke pre-wed temen aku, Nes. Kebetulan dia lagi nyari fotografer dadakan yang minim budget, karena fotografer yang udah dia sewa nggak ada kabarnya. Trus aku kepikiran Niko karena dia kan hobby banget motret, eh ternyata dia mau menyanggupi. Yaudah, jadi siang-siang gini deh kita kesana, karena temanya garden... pas banget kan cahaya matahari siang gini." Jawab Kak Ririn panjang lebar.
"Ya ampuuun, kok bisa sih? Kasian banget deh udah mau Nikah pake segala kena tipu." Balas gue ikut prihatin dengan apa yang diceritakan Kak Ririn. "Terus-terus, kalo Kak Ririn sama Kak Niko kapan nih nyusul temennya? Hahaha." Tanya gue iseng.
"Nanti, kalo kamu udah fix mau pilih si A atau si B." Sambar Kak Niko yang baru aja turun dari kamarnya, sambil mencium pipi gue dari arah belakang.
"Iiiih, apaan sih Kak! Nggak usah rese deeeh! Udah tau aku nggak suka dicium-cium." Omel gue sambil mengelap bekas ciuman Kak Niko di pipi gue.
Masalahnya, kalo Kak Niko nyium gue ituh pasti berbekas 'basah' nya. Kan bikin gue kesel sendiri, meskipun emang nggak bau sih! hahaha.
"Hahaha, justru karena aku tau kamu nggak suka.. makanya aku lakuin." Balasnya, dan mengacak-acak rambut gue yang udah gue kuncir dengan rapi. Rese banget nggak siiih punya Kakak kayak dia??
"Nikooo, kamu tuh suka iseng deh sama Vanessa. Udah ah, dia udah gede... jelas dia nggak mau di cium sama kamu lagi." Kak Ririn terdengar membela gue, membuat Kak Niko cemberut dan mencibir ke arah gue. Tangannya memeluk mesra pinggul Kak Ririn yang super ramping itu dari arah samping. Membuat gue langsung mencibir ke arahnya.
"Huuuu.. Nggak menghargai yang lagi single di depan sini apa nih, mesra-mesraan begitu."
"Ya abisnya kalo aku cium kamu, nanti Vanessa tambah cemburu lagi tuh." Balas Kak Niko dengan nada yang meledek dan terlihat menahan tawa.
"Idiiiih, udah udah sana pergi. Gue mau bobo siang."
"Hahahah. Yaudah aku pergi ya, Nes," Pamit Kak Ririn dan berdiri dari sofa untuk memeluk dan mencium gue. "Makasih yaaa orange juice nya!" Lanjutnya, saat masih memeluk gue.
"Iya kak, sama-sama yaaa. Take care!!" Balas gue dan tersenyum kepada mereka berdua.
"Kamu hati-hati dirumah ya. Kalau mau keluar kabarin aku." Kata Kak Niko, mengalungkan camera nya dan mencium kening gue sebelum mereka benar-benar pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST SIGHT
Random"Sometimes when you meet someone. There's a click. I don't believe in love at First Sight. But I believe in that click. But it's different, when I'm with you." (27-05-2018) ~ Highest Rank TOP 10 - Teenlit ~ #5 in 'teenlit' #2 in 'jefrinichol' #4 in...