CHAPTER 18

452 52 5
                                    

Holaaa!! Sorry for super late update ya guys! Semoga belum basi ceritanya😂😂
Hope you enjoy reading this👍🏻 Sekalian buat nemenin ngabuburit yaaa!

Happy fasting for y'll❤️❤️

----
Karena tanggal 22 udah mulai deket, gue ngajak Olive untuk nemenin gue cari-cari kostum yang normal kayak cewek-cewek biasanya untuk pergi ke acara formal. Gue nggak mau mempermalukan diri gue sendiri, dan juga Keeven yang udah ngajak gue ke acara bersejarah itu. Gue nggak ngerti sih, kenapa Keeven mau-maunya ngajak gue pergi ke acara begituan segala. Acara yang selalu bikin gue pusing buat nentuin konstum.

"Emang lo mau modelnya yang gimana, Nyet?" Tanya Olive saat kita masih berada di dalam mobil menuju beberapa boutique yang udah kita targetkan untuk dikunjungi.

"Ya gue juga nggak tau sih. Pokoknya jangan yang ngeribetin gue dan bisa bikin gue nggak malu-maluin Keeven di acara kayak gitu." Jawab gue sambil ngutak-ngatik hape melihat referensi kostum buat acara reunian.

"Hahaha. Enak banget sih jadi lo." Kata Olive tiba-tiba. Bikin gue spontan noleh ke arah dia.

"Enak apaannya nyet??" Tanya gue, nggak ngerti maksud perkataan Olive barusan.

"Iya, dikelilingin cowok cakep-cakep." Jawabnya santai. "Keeven, Evan, Dirga, siapa lagi nih nanti." Lanjutnya. Bikin gue ngakak sendiri begitu denger penjelasan dari Olive.

"Hahahah. Lo ngomong apaan sih nyet? Lo kan udah punya Ditto! Ya, walaupun LDR an Jakarta-Australia." Balas gue, mengingatkan Olive yang mulai mengeluarkan ucapan-ucapan ngaco nya.

"Ya iya siiih. Tapi LDR an itu bikin sakit coooy."

"Hah? Sakit apanya?"

"Sakit nahan kangen tapi gabisa berbuat apa-apa!" Jawabnya sok drama.

"Hahahaha apaansih lo nyet! Lebay deh!" Ucap gue sambil menoyor kepala Olive yang sedang nyupir.

"Yeee. Kok lo malah noyor kepala gue siii? Beneran ini!"

"Hehehe iya iya. Sabar yaaa!" Ucap gue sambil memeluknya dari samping. "Hubungan kalian worth it kok untuk diperjuangkan. Next holiday, kita jenguk Ditto yang lagi kuliah disana ya!" Lanjut gue menenangkan Olive yang emang akhir-akhir ini sering ngeluh kangen sama si Ditto.

"Duuuh. Udah ah. Jadi mellow gini kan!" Ucapnya yang udah mulai mau nangis LOL.

"Jangan nangis ah! Nanti video call aja yaaa buat mengobati rindu!"

"Bodo. Bawel."

"Hahaha. Tapi sayang banget kaaan sama akuuu?" Ledek gue ke Olive, sambil meluk-meluk dia yang lagi serius nyetir.

"Vanessa! Awas nggak lu! Geli ah." Omel nya sambil berusaha melepaskan pelukan gue di tubuhnya. Gue cuma ketawa-ketawa aja sambil menopangkan kepala gue di pundak Olive.

--
"Enggak ah, gue nggak suka liat lo pake mini dress gitu." Protes Olive, begitu melihat gue keluar dari vitting room dengan memakai dress mini berwarna abu-abu muda."Lo tuh harus tampil beda dan elegan, Nes. Kali aja nemu jodoh kan disana"

"Hahaha. Kenapa ngomongin jodoh siii si setan."

"Hahaha yakali aja."

"Jadi nggak cocok nih?" Tanya gue meyakinkan Olieve lagi.

"NO!"

Akhirnya gue mengganti pakaian gue semula dan mencari-cari dress lainnya di boutique berikutnya.

Ternyata emang sulit ya buat tampil cantik layaknya seorang wanita tulen. Berhubung gue udah jomblo menahun plus bertemen sama orang gesrek macam Olive, yang sama cuek nya soal penampilan... Jadilah kami nggak memiliki hasrat untuk memiliki apalagi membeli dress-dress ala princess di kerajaan yang penuh dengan bunga-bunga itu.

FIRST SIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang