00. Prolog

3.4K 162 32
                                    

Cowok yang kini sedang latihan basket bersama ketiga teman temannya, mulai berjalan kepinggir lapangan untuk beristirahat sebentar.

Keringat mengalir membasahi setiap inci wajahnya, cowok tersebut membiarkan keringat itu mengalir dan justru menambah aura kegantengannya yang semakin terlihat jelas.

Bisa dilihat dari lantai dua beberapa siswi memandang dirinya dengan tatapan kagum, siswi tersebut terpaksa harus berbohong ingin ke toilet padahal tidak. Mereka hanya ingin melihat betapa kerennya kapten basket sekolah mereka, yaitu Algibran Gitar Aquarius.

Gitar menatap mereka semua dengan tatapan malas, lalu ia bangkit untuk mengganti pakaian basketnya dengan seragam sekolah.

Gitar berjalan cuek melewati koridor sekolahnya dan menuju kearah loker miliknya untuk mengambil seragamnya.

Setelah sampai di loker miliknya Gitar membuka loker tersebut dan menemukan beberapa surat yang ia tak tahu siapa penulisnya. Sudah tidak heran lagi baginya jika ia menemukan setumpuk surat di loker miliknya, biasanya itu dari para pengaggum dirinya.

Bila ditanya Gitar kesal dengan itu? Ya dia sangat kesal. Ia sering sekali membuang semua surat itu ke tong sampah yang hanya berjarak beberapa meter dari loker miliknya.

Gitar pun berjalan ke arah tong sampah itu untuk membuang surat itu lagi, tapi ada satu hal yang membuat dirinya menghentikan perbuatan tersebut.

Ia melihat seorang gadis dengan setumpuk buku paket yang ia bawa sedang terjatuh ke lantai. Melihat itu lantas Gitar membantu gadis tersebut.

Gadis itu melihat seseorang mengulurkan buku paket yang tadi terjatuh kearah dirinya, dengan susah payah gadis tersebut mengambil buku paket tersebut dan menaruhnya di paling atas.

"Duh, makasih banyak ya kak. Maaf jadi ngerepotin begini." Ucap gadis tersebut dengan menunduk tanpa mau melihat kearah Gitar.

"Iya sama sama, besok besok kalau bawa buku sebanyak ini harus minta bantuan orang lain." Ucap Gitar dengan dingin mendengar itu gadis tersebut mengagguk.

"Kalau gitu, saya permisi kak."

Melihat gadis itu pergi dari hadapannya membuat Gitar memerhatikan gadis tersebut sampai menghilang dibelokan arah koridor IPS.

Gitar berbalik dan melanjutkan tugasnya yang belum tuntas, yaitu membuang surat surat itu.

Setelah berhasil ia membuang surat surat tersebut, Gitar mengambil seragam miliknya dan masuk ke dalam toilet laki laki yang berjarak beberapa meter dari loker miliknya.

Tiga menit ia habiskan untuk mengganti seragam basketnya dengan sergam SMA biasa. Meskipun seragam SMA yang dipakai gitar agak kusut tetapi masih terlihat rapih tetapi tidak dipadukan oleh dasi dan gesper karena menurutnya ribet jika dipakai. Meskipun Sekolahnya SMA HARAPAN BANGSA sangat taat pada kedisiplinan tetapi Gitar tetap cuek akan hal tersebut.

Gitar berjalan kearah kelasnya yaitu XII- IPS3. Ia masuk kedalam kelas tersebut yang kondisinya sekarang sedang riweh disebabkan karena gurunya tidak masuk. Gitar duduk bangku paling belakang yang sekarang sudah ada sahabat sahabatnya yaitu Fizal, Nano, dan Anan.

"Woy tar! Darimana aja, ganti baju ae lamanya setahun." Ucap Nano dengan tawa menghiasi wajahnya. Mendengar itu Gitar tidak menjawab dan justru memilih untuk diam.

"Mampus lo No! Gitar ngambek kan gara gara lo gituin," ucap Fizal sambil menatap Nano dan Gitar dengan cengegesan.

"Yah tar, jan ngambek elah! Nanti gue beliin es krim dah buat lo. Goceng serauk." Ucap Nano dan membuat siswa disekitarnya tertawa keras.

Namun tawa mereka terhenti ketika ada seseorang yang mengetuk pintu kelas.

Tok...Tok...Tok

"Hm, permisi kak. Saya disuruh pak Suryadi mengantarkan tugas ini ke ketua kelas." ucap gadis itu dengan sopan. Mendengar itu semua siswa di kelas tersebut menoleh kearah Gitar, karena memang Gitar lah ketua kelas disini.

Melihat itu Gitar maju ke depan dan mengambil tugas yang ada di tangan gadis tersebut. Gitar membacanya sekilas, lalu ia menghela napas.

"Okay. Nanti gue umumin ke anak anak suruh ngerjain tugas ini. Terus ini dikumpul ke siapa?" tanya Gitar dengan menatap gadis tersebut.

"Kata pak Suryadi tugas ini dipegang dulu aja di ketua kelas, besok baru kakak kasih ke pak Suryadi langsung." Ucap gadis tersebut dengan menatap Gitar sekilas.

"Sip. Gue paham. Thanks." Ucap Gitar lalu gadis itu pun mengangguk paham dan pergk meninggalkan kelas tersebut setelah mengucapkan salam.

Setelah gadis itu pergi Gitar berdiri didepan kelas untuk memberitahu tugas yang di berikan oleh pak Suryadi.

"Jadi, pak suryadi kasih kita tugas matematika. Dan harus dikumpul sekarang tanpa pengecualian." Ucap Gitar setelah itu ia membagikan selembar kertas ke masing masing setiap anak yang berisi puluhan angka yang membuat siapa saja malas untuk memandangnya.

Setelah selesai dibagikan, Gitar kembali ke tempat duduknya lalu ia mulai mengerjakan tugas tersebut tanpa memperdulikan orang orang disekitarnya.

"Sssst,,,Gitar," panggil Nano kepada Gitar dengan bisik bisik.

"Hm?" jawab Gitar tanpa menoleh kearah Nano.

"Kita kita gausah ngerjain ya, males nih. Lo kan baik sama kita tar," ucap Nano kepada Gitar dengan nada kasihan dibuat buatnya.

"Kerjain atau lo gue gantung!" Ucap Gitar dengan nada menyeramkan mendengar itu nyali Nano langsung menciut dan mulai mengerjakan soal matematika tersebut.

Tinggal beberapa soal lagi tugas matematika yang dikerjakan oleh Gitar akan selesai dan itu membuat dirinya merasa cukup tertekan.

Setelah menghabiskan beberapa menit akhirnya soal yang ia kerjakan selesai sudah dan itu membuat dirinya merasa senang.

Gitar berdiri didepan kelas untuk mengumumkan sesuatu,"Karena waktu pelajaran pak Suryadi sudah habis silahkan kalian kumpulkan soal tersebut dimeja saya." Ucap Gitar dengan dingin.

Mendengar itu seluruh murid dikelas tersebut langsung berbondong bondong mengumpulkan tugas dimeja Gitar. Setelah ia rasa semua murid sudah mengumpulkan tugas matematika tersebut Gitar kembali ke mejanya dan merapikan tugas itu.

Namun ada satu yang mengganjal pikiran Gitar yaitu gadis yang tadi mengantarkan tugas pak Suryadi.

🎸🎸🎸

Hai! Aku hadir lagi nih bawain cerita gitar dengan alur yang berbeda. Semuanya aku ubah hehe karena aku ngerasa gitar yang kemaren tuh hampa gitu 😂😂

Nah menurut kalian gimana gitar yang sekarang? Suka ga? Enakan mana ama yang kemarin?

Maaf ya kalau feelnya kurang dapet, maaf kalau typonya dimana mana, maaf kalau penulisannya ada yang salah maklum masih belajar 😅😅

Jangan lupa vomment yap! Kritik dan sarannya juga ditunggu loh! Semoga suka sama ceritanya! Selamat membaca 💞💞

Gitar [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang