27. Resmi

736 53 1
                                    

Hari ini tidak seperti biasanya, Biola dan Kara berangkat bersama setelah sebulan lebih mereka tidak bersama. sebelumnya mereka juga mampir kerumah sakit untuk menjenguk adik kara. Meskipun belum ada perkembangan tapi kara tetap harus berpikiran posistif.

Mereka masuk ke kelas dengan tersenyum dan kembali duduk bersama, sontak hal itu membuat teman sekelas mereka terkejut bukan main, namun mereka berdua tidak peduli.

"Cie udah baikan," Ucap Revan kepada dua gadis tersebut.

"Iya dong, Kamu iri kan?" Ucap Biola bercanda.

"Ngapain iri sama kalian berdua," Revan kembali fokus dengan permainan di ponselnya.

"Siapa tahu gitu kamu iri, iya engga Kar?" Biola pun menggoda Kara yang sedari tadi hanya menunduk dan diam.

"Eh? engg--ak" jawab Kara gugup dan mencubit tangan Biola.

"Aw!"

Setelah itu Biola tertawa karena telah sukses membuat Kara malu dan wajahnya memerah seperti tomat rebus.

kring kring kring

Jam pelajaran pun dimulai. Biola dan kara harus fokus ke tujuan mereka sebagai pelajar. Yaitu belajar.

🎻🎻🎻

Biola hari ini ada pelajaran olahraga. Biola pun bersama Kara dan teman-temannya sudah ada dilapangan, Mereka akan memulai materi olahraga tentang basket. Namun sebelumnya Pak toyo selaku guru olahraga Biola menyuruh seluruh muridnya untuk berlari mengelilingi lapangan sebanyak 5 kali putaran. Sontak hal itu membuat teman teman Biola mendengus kesal termasuk Biola.

Biola mengucir kuda rambutnya, lalu menggulung sedikit celana olahraganya, setelah itu barulah ia berlari mengelilingi lapangan bersama Kara dan teman-teman sekelasnya.

Dari jendela ruang kelas Gitar, ia bisa leluasa melihat Biola sedang berlari dan mengeluarkan keringat yang justru semakin menambah kesan imutnya. Gitar tidak lagi mendengarkan guru, justru sini fokusnya hanya satu yaitu Biola.

Teman teman Gitar yang melihat itu hanya mampu menahan tawa mereka, ketika melihat Gitar yang sedang melihat pujaan hati.

"Beda ya emang, orang lagi fall in love, bawaanya pengen liat doi mulu," ucap Nano yang malah diakhiri tawa oleh kedua temannya.

"Setelah sekian lama ye Tar, akhirnya ke sem sem lagi ama cewek, ampe ileran gitu." Fizal pun semakin menggoda Gitar. Namun cowok tersebut hanya diam.

"Udah, fokus ama guru tuh, dimarahin ribet urusannya." Ucap Anan menyudahi acara saling menggoda Gitar.

Namun Gitar masih memperhatikan Biola yang masih berlari dengan nafas tersengal sengal. Lalu tanpa sengaja tatapan mereka bertemu, Biola mengukir senyuman sangat manis kepada Gitar, Gitar pun membalasnya.

Manis banget si.

Setelah itu Biola kembali fokus dengan larinya, setidaknya ia harus menyelesaikan dua putaran lagi dan gitar masih setia memperhatikan biola sampai jam istirahat pun berbunyi.

Kring kring kring

"Akhirnye tuh bel bunyi juga, gatau ape ye perut gue bunyi mulu, minta diisi." Ucap Nano dengan bersemangat.

"Perut lo mah tiap detik bunyi mulu no, ayok dah ke kantin." Fizal pun dengan ketiga temannya berjalan beriringan untuk ke kantin.

Gitar [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang