05. Kunjungan Tak terduga

1K 75 0
                                    

Biola telah sampai di apartemenya sejak dua puluh menit yang lalu. Lagi lagi ia merepotkan Gitar dan itu membuat dirinya tidak enak hati.

Kini Biola memakai legging hitam dengan dipadukan kaos putih. Ia memakan coklat sambil menonton televisi. Lalu bel apartement nya berbunyi, dengan segera Biola berjalan ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang berkunjung.

Biola sangat terkejut ketika ia melihat seseorang yang kini berdiri di depan pintu apartementnya. Dia Angel, sepupu Biola. Biola melihat Angel dengan tatapan tidak percaya.

Setelah masuk Angel pun duduk di sofa biru dan Biola pun mengikutinya. Sekarang mereka duduk dalam satu sofa yang sama.

"Kamu, tau apartement aku dari mana?" Tanya Biola to the point.

"Kaka cowok lo." Ucap Angel ketus.

"Ngapain kesini?"

"Gue mau tinggal disini." Mendengar itu Biola langsung membulatkan matanya tidak percaya.

"Ga ada ga ada. Aku gamau tinggal berdua sama kamu. Cari apartement lain sana!" Tolak Biola dengan kesal.

"Besok juga gue bakal cari apartement, untuk hari ini doang. Oh, iya satu lagi. Gue bakal pindah ke sekolah lo." Ucap Angel yang diakhiri tawa sinis dari gadis itu.

"Lah? Sekolah Aku? Udah bagus bagus sekolah kamu. Ngapain ke sekolah aku yang kata kamu kampungan itu." Biola mulai tersulut emosi.

"Bawel banget si jadi cewek. Udah si terima aja." Angel pun langsung berjalan ke arah tempat tidur Biola dan Ia langsung melemparkan dirinya ke tempat tidur tersebut.

Melihat itu Biola hanya bisa mendengus. Untuk apa si, dia pindah kesini. Bikin repot aja.

Angelia Castelo. Sepupu Biola yang paling paling nyebelin. Biola memang tidak pernah mempunyai hubungan baik dengan gadis tersebut sejak kecil. Angel memang bisa dibilang lebih cantik darinya dan Biola bisa dibilang masih dibawah standar kalau dibandingkan dengan Angel.

Lihat saja penampilan Angel. Celana pendek biru, baju crop berwarna merah transparan serta rambut nya yang diwarnai merah terang. Melihat itu Biola hanya menggelangkan kepalanya tidak percaya. Biola saja takut untuk mewarnainya rambutnya seperti itu.

"Angel sebelah apartemen aku kosong, ga ada penghuninya. Kamu tinggal disebelah aja. Ini kuncinya." Biola melemparkan kunci apartemen yang ia dapatkan dari apartement yang ia tinggali.

Mendengar itu Angel menoleh dan langsung mengambil kunci yang dilemparkan oleh Biola, lalu ia berjalan keluar apartement Biola sambil membawa koper kopernya. Setelah melihat angel pergi barulah Biola bernafas lega. Setidaknya tidak ada yang menggangunya lagi.

Biola keluar dari balkon apartementnya untuk menikmati udara di sore hari seperti ini. Ia bersumpah demi apapun pemandangan yang ia lihat dari balkon apartementnya sungguh membuat ia takjub. Lalu tiba tiba ia teringat rumah mewah yang tidak pernah ia kunjungi selama setahun ini. Biola rindu rumah tempat ia pulang dan berkumpul bersama keluarganya.

🎻🎻🎻

Gitar kini berada di kolam renang yang berada dirumahnya. Dengan lincah gitar berenang kesana kemari. Tigapuluh menit sudah ia menghabiskan waktunya untuk berenang. Gitar meninggalkan kolam renangnya dan berjalan untuk mengambil handuk yang ia taruh di salah satu bangku.

Gitar masuk kedalam rumahnya lalu mengambil jus jeruk dari dalam kulkasnya. Ia tuangkan jus tersebut ke dalam gelas berukuran sedang, setelah cukup ia meminumnya dengan sekali tengak. Setelah meminum jus jeruk gitar langsung berjalan menuju lantai dua. Karena dia akan mandi.

Namun sebelum masuk ke dalam kamar mandi, handphone gitar berdering. Menandakan ada yang menelpon dirinya. Ia melihat nama penelfon dan betapa terkejut dirinya.

Mama nelfon? Tumben. Batin gitar

Gitar mengangkat telfon itu, "Halo?"

"Gitar, kamu apa kabar?" Tanya mama Gitar --Gita-- dengan tersenyum di sebrang sana.

"Baik. Kenapa?"

"Mama khawatir sama kamu, Nak." Mendengar itu hati Gitar menghangat. Sudah lama mamanya tidak mengkhawatirkan dirinya semenjak ia tinggal di London.

"Tumben." Ucap Gitar dengan dingin, meskipun hatinya menghangat mendengar mamanya mengkhawatirkan dirinya, tetap saja ia membenci mamanya.

"Nak, tinggalah bersama mama di london."

"Gamau. Saya, gamau tinggal sama suami anda yang tidak tahu diri." Ucap Gitar dengan dingin.

"Gitar! Jaga ucapanmu! Dia papa kamu sekarang Gitar," ucap mamanya sambil menangis disebrang sana.

"Papa saya sudah meninggal sejak satu tahun lalu dan mama saya meninggalkan saya sendirian. Jadi saya seorang anak yatim piatu." Setelah mengucapkan itu Gitar mematikan telefonnya dan menjambak rambutnya dengan frustasi.

Lalu tubuh Gitar meluruh membentur dinginya tembok.

🎸🎸🎸

Biola kini berdiri di depan rumah mewah berwarna putih. Sudah lama ia tidak berkunjung kerumah tersebut. Rumah yang memiliki taman luas. Rumah yang dulu tempat ia pulang dan berkumpul dengan keluarganya.

Ia melangkah mendekati gerbang rumah tersebut, lalu satpam rumahnya membukakan gerbang tersebut sambil tersenyum.

"Mbak Biola, sudah lama tidak kesini," ucap satpam bernama Pak Tono.

"Iya, Pak. Mami sama Papi ada di dalam pak?" Biola berjalan beriringan bersama Pak tono menuju ke pintu utama rumahnya.

"Tuan sama nyonya kebetulan sedang ada dirumah, Non. Sepertinya hari ini mereka libur untuk berkerja dulu Non." Biola mengganguk paham. Biola pun membuka pintu utama rumah tersebut. Lalu ia melangkah ke dalam rumah tersebut yang bernuansa mewah tapi tetap sederhana.

"Non, Biola." Sapa mbok Atun.

"Mbok, apa kabar?" Tanya Biola sambil memeluk mbok Atun dengan erat.

"Baik non, Mami ada didal--" belum sempat Biola melanjutkan kata katanya, lalu dari kejauhan maminya memanggil namanya.

"Biola, anak mami," ucap mami Biola
--Kezia-- sambil berlari kecil ke arah dirinya dan memeluk Biola dengan erat.

Setelah memeluknya, Maminya mencium seluruh wajah Biola dan kembali memluknya lagi.

"Biola. Sayang, akhirnya kamu pulang juga." Papi Biola --Alkas-- langsung memeluk dirinya dengan sangat erat. Menyalurkan rindu yang amat sangat berat.

Tak tahan dengan ini, air mata Biola pun meluruh membasahi wajah cantiknya. Sudah lama mami dan papinya tidak memeluk dirinya seperti saat ini.

"Lepas, Mi Pi. Biola gabisa nafas nih," Kezia dan Alkas pun langsung melepaskan pelukannya dan tertawa bersama.

Mereka membawa Biola ke ruang keluarga yang sampai saat ini tidak pernah berubah.

"Tinggal disini ya La?" Biola hanya bisa diam. Ia tidak tahu harus menjawab apa untuk permintaan mamanya tersebut.

🎻🎻🎻

Yes update! Akhirnya. Gimana part ini? Suka ga? Feelnya dapet ga?

Maaf ya kalau feelnya ga dapet, maaf kalau penulisannya ada yang salah, Maaf juga kalau banyak typo bertebaran dimana mana. Maklum masih pemula😂😆

Jangan lupa vomment ya! Kritik dan sarannya ditunggu! Semoga suka sama ceritanya dan selamat membaca 💞

Gitar [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang