Kini bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh murid SMA Harapan Bangsa mulai meninggalkan kelasnya masing masing dan pergi menuju rumah mereka.
Biola kini berjalan beriringan dengan Kara yang sedari tadi bawel sekali menanyakan tentang hubungannya dengan Angel. Gara gara Angel dengan seenaknya memanggil sepupu di depan Kara, menyebabkan gadis itu kepo yang amat besar luar biasa.
"Coba, jelasin ke gue. Sebenernya lo ada hubungan apa si sama Angel?" Biola hanya bisa menghela nafas untuk kesekian kalinya.
"Kapan kapan deh ya, gue ceritain yang sebenernya." uUap Biola akhirnya, mendengar itu Kara langsung terdiam.
"Kar kok lo diem si? Gue janji bakal ceritain siapa Angel yang sebenarnya. Dan gue bakal bawa lo ke tempat tinggal gue."
Mendengar itu Kara menatap Biola dengan berbinar. "Serius nih? Akhirnya lo ngajak gue ke tempat tinggal lo juga. Bakalan asik nih." Ucap Kara bersemangat.
"Iya iya udah yuk balik." Ajak Biola.
Lalu mereka berjalan bersama ke arah luar gerbang tetapi, belum sampai didepan diluar gerbang tangan Biola di genggam oleh seseorang, melihat itu Biola langsung menoleh dan membulatkan matanya tak percaya.
"Gitar?!"
"Ikut gue." Mendengar itu Biola langsung menoleh kearah Kara untuk meminta persetujuan bahwa dirinya akan ikut bersama Gitar. Mengerti maksud tatapan dari Biola, Kara pun mengganguk dan tersenyum.
Gitar pun membawa Biola ke arah parkiran untuk mengambil motornya yang terparkit di parkiran sekolah. Gitar memberikan helm berwarna hitam ke arah Biola, Biola yang melihat itu hanya terdiam dan tidak berniat sedikit pun untuk mengambil helm tersebut.
"Kenapa diem aja? Ambil nih." Ucap Gitar sambil kembali memberikan helm kepada Biola. Melihat itu Biola hanya menggeleng.
"Gamau," Biola menoleh ke arah kanan dan kiri dan masih banyak siswa siswi yang berkeliaran disekolah mereka. "Aku gamau jadi sasaran Bianca lagi. Kamu liat aja masih rame gini di sekolah. Bisa bisa kalau aku ikut kamu nanti satu sekolah gosipin kita yang aneh aneh lagi." Ucap Biola sambil memainkan jari tanganya.
"Masih aja peduliin omongan orang lain tentang lo. Lagi pula, yang ngejalanin lo ini bukan mereka, jadi buat apa lo takut." Gitar pun menatap Biola dengan tatapan yang sulit diartikan. Ucapannya tidak terlalu dingin tapi cukup untuk menyayat hati.
Akhirnya Biola pasrah dan menerima helm tersebut untuk dipakai di kepalanya. mereka pun menaiki motor Gitar dan pergi meninggalkan area sekolah. Ada dua murid yang memerhatikan mereka saat mereka keluar dari gerbang sekolah.
🎸🎸🎸
Motor itu kini menyusuri setiap jalan di sudut Ibu kota. Sudah satu jam mereka berkeliling kota jakarta, namun mereka belum juga sampai ditempat tujuan. Merasa sudah mulai bosan Biola pun memberanikan diri untuk bertanya kepada Gitar.
"Kita mau kemana si? Dari tadi cuma muter muter tanpa tujuan." Ucap Biola yang mulai merasa bosan.
"Nanti lo juga tahu, gue tahu lo mulai bosen." Mendengar itu Biola buru buru menetralkan wajahnya ke bentuk semula, ia tidak mau Gitar tahu bahwa dirinya bosan.
Setelah menempuh waktu yang cukup lama mereka sampai disatu rumah berwarna abu abu. Gitar langsung turun dari motornya dan disusul Biola yang turun juga dari motornya. Gitar membuka gerbang rumah tersebut dan masuk bersama dengan motor hitamnya dan Biola.
Biola melihat setiap sudut taman rumah itu. Rumahnya berbentuk minimalist dan terasa sangat nyaman. namun, Biola sangat bingung ini rumah siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gitar [Complete]
Roman pour Adolescents[C O M P L E T E] Gitar adalah cowok most wanted dengan terkenal sikap dinginnya. Mungkin bagi kebanyakan orang Gitar itu tidak lebih dari manusia yang irit bicara tapi kalau kita masuk lebih dalam dihidupnya maka kamu akan menemukan sosok yang berb...