34. Bimbang

614 40 0
                                        

Biola kembali masuk sekolah. Ia telah sampai di Jakarta sejak sehari yang lalu. Biola berangkat ke sekolah bersama dengan Anan dan ia masih belum melihat Gitar.

Berada di perpustakaan adalah hal yang luar biasa. Biola masih setia membolak balikan setiap lembar kertas di buku Biologi untuk mendapatkan materi yang ia inginkan.

Namun samar samar ia mendengar suara yang tak asing baginya. Ia menoleh ke arah pintu masuk perpustakaan dan melihat Gitar bersama dengan Sierra masuk bersama ke dalam perpustaakan sambil tangan Sierra bergelayut manja di lengan Gitar.

"Kamu nemenin aku baca buku ya? Soalnya ada beberapa materi yang harus aku pelajari disini." Ucap Sierra memohon.

Gitar menimang nimang permintaan Sierra, sebelum akhirnya ia memutuskan. "Oke, Tapi jangan lama lama."

Lalu mereka pun mencari tempat duduk. Dan Biola pun menutupi wajahnya dengan buku supaya kedua remaja itu tidak mengenali dirinya.

Ia berharap bahwa mereka tidak duduk di dekat Biola. Karena ia akan kabur jika hal itu terjadi.

Dan sungguh mereka duduk disamping kiri Biola. Sungguh hari ini adalah hari kesialam Biola.

Gimana kaburnya aku. Masa kayak gini mulu sampai mereka pergi.

"Papo sama mama selalu nanyain kamu mulu. Kata mereka kapan kamu main kerumah lagi?" Tanya Sierra sembari menatap gitar.

Berarti hubungan mereka udah deket dong. Kata Biola dalam hati.

"Nanti kalau ada waktu."

"Gimana kalau pulang sekolah ini?" Usul Sierra dengan masih menatap Gitar.

Please jangan mau! Modus aja nih Sierra.

"Liat nanti."

Sierra pun tersenyum senang. "Asik! Aku berharap banyak lo sama keputusan nanti."

Jangan berharap. Dia tuh udah jadi pacar aku. Jangan jadi pelakor kamu!

Biola masih diam di tempatnya dengan posisi yang sama sambil menyimak pembicaraan mereka sebelum matanya memanas melihat apa yang diperbuat oleh Sierra.

Bagaimana tidak memanas sejak tadi, Sierra seakan akan ingin mendapatkan perhatian dari Gitar. Dan bersikap manja kepada kekasihnya tersebut.

Karena merasa sudah kesal Biola pun bangkit dari duduknya berjalan untuk mengembalikan buku yang ia pinjam.

Setelah menaruh buku yang ia pinjam ia pun berlari meninggalkan perpustakaan setelah tatapan penuh rindu dari Gitar bertemu dengan Biola.

"Biola tunggu!" Gitar pun mencoba untuk mengejar Biola, namun gadis itu sudah menghilang dari perpustakaan tersebut.

"Sial!"

🎸🎸🎸

Memang benar, pelajaran matematika membuat seluruh siswa merasa ngantuk dan ingin benar benar pulang kerumah dan melaksanakan tidur siang yang tertunda.

Itulah yang dirasakan oleh Biola dan teman teman sekelasnya. Ia ingin cepat cepat pulang. Ia tidak mau lama lama disekolah atau pun dikelasnya. Terlebih lagi jika bertemu dengan Gitar dan Sierra. Ia tidak bisa.

Dan hal menggembirakan pun tiba. Bunyi bel istirahat saat berbunyi dengan indah di telinganya. Ia tersenyum senang begitu pun dengan seluruh teman-temannya.

Guru matematika pun mengakhiri pelajarannya dan seluruh murid berhamburan untuk ke kantin begitupun dengan kara dan Biola.

Mereka berjalan dikoridor sambil bercerita dan sesekali bercanda. Sampai dikantin mereka langsung mencari meja kosong dan sudah mereka dapatkan meja pojok.

Gitar [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang