04. Sapu tangan coklat muda

1.1K 84 3
                                    

Kini dilapangan telah ramai dengan penonton. Hari ini sekolah mengadakan classmate dalam rangka guru-guru sedang rapat.

Sebenarnya Biola ragu untuk menonton pertandingan basket, karena waktu pertama kalinya ia menonton pertandingan basket dirinya pingsan ditempat karena terkena lemparan bola berwarna orange tersebut. Dan menyebabkan rasa malu luar biasa.

Dan akhirnya Biola pun telah duduk di bangku penonton bersama Kara. Biola hanya bisa was was ketika pertandingan sebentar lagi akan dimulai.

Suara priwitan dari wasit telah berbunyi, menandakan Pertandingan basket telah dimulai. Seluruh siswa berteriak menyemangatkan kelas, pacar ataupun selingkuhannya. Sedangkan Biola hanya bisa menatap itu dengan malas.

Pertandingan pun selesai dan dimenangkan oleh kelas 10-MIA2. Biola pun ikut bertepuk tangan. Dan sekarang adalah saatnya untuk kelas 12 melawan kelas 11.

Ketika pemain kelas 12 muncul seluruh siswa meneriakan nama kakak kelas yang bermain basket tersebut. Namun, ada satu nama yang membuat Biola familiar saat mendengarnya.

Mereka meneriaki nama Gitar.

Mendengar itu pun Biola langsung bangkit dari duduknya untuk melihat apakah memang itu benar benar
Gitar atau bukan? Dan ternyata itu adalah memang Gitar.

Biola memandangi Gitar dengan tidak percaya, lalu tanpa sengaja tatapan mereka bertemu. Membuat dua remaja tersebut, bertatapan dalam ramainya suara para penonton.

Biola mengalihkan matanya, sebelum ia melambaikan tangannya kepada Gitar. Melihat itu pun Gitar hanya tersenyum sekilas, lalu Biola kembali duduk.

"Lo tadi ngapain La?" Tanya Kara bingung.

"Itu aku, penasaran aja sama pemain anak kelas 12." Jawab Biola seadanya.

"Lo tau ga si La, Kapten basket kita itu anak kelas 12 La! Dan sekarang mereka mau tanding." Ucap Kara dengan sangat antusias.

Melihat itu pun Biola hanya menggeleng geleng melihat antusiasnya seorang Kara Samantha.

Pertandingan pun dimulai. Seluruh siswa berteriak histeris ketika Gitar mendrible bola tersebut lalu memasukannya ke dalam ring. Dan hasilnya skor kelas 12 lebih unggul dari kelas 11. Yaitu 48-36. Sungguh skor yang luar biasa.

Tim basket Gitar jago juga ya. Batin Biola

🎸🎸🎸

Biola kini memilih ke kantin, untuk mengisi perutnya yang kosong. Kara tadi izin untuk ke kelasnya untuk mengerjakan tugas yang belum selesai.

Biola memakan satu mangkuk Bakso dengan minum air mineral. Ia memakan bakso tersebut dengan lahap, lalu didepannya sekarang terdapat seseorang yang tengah duduk.

Melihat itu pun Biola menoleh dan ternyata dia adalah Gitar. Gitar masih memakai dengan lengkap seragam basketnya. Ia meminum air mineral yang dibeli oleh Biola. Melihat itu pun Biola melotot tidak percaya.

"Jangan melotot gitu. Nanti keluar matanya." Ucap Gitar santai tidak ada dingin dinginya.

Mendengar itu Biola kembali bersikap normal tetapi sekarang ia ingin minum. Tidak mungkin bukan jika ia harus meminun air mineral yang telah diminum oleh Gitar. Secara kalau mereka minum dengan botol yang sama maka, mereka berciuman dengan tidak langsung. No way!

Biola pun langsung bangkit dari duduknya untuk memberi satu botol air mineral lagi. Namun sebelum ia melangkah tangannya sudah dicekal oleh Gitar.

"Udah lo duduk. Biar gue yang beliin lo minum." Setelah mengucapkan kata tersebut gitar bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah warung.

Tidak butuh waktu lama, Gitar telah kembali dengan satu air mineral ditangannya. Ia memberikan air mineral tersebut kepada Biola, agar gadis tersebut bisa minum.

Tanpa menunggu lagi, Biola meminumnya hingga tersisa setengah botol. Gitar yang melihat itu hanya diam saja.

"Makasih ya--- Tar, maaf udah ngerepotin." Ucap Biola takut takut.

"Nope. Maaf juga sebelumnya karena gue udah minum, minuman lo." Balas Gitar.

"Gapapa kok, Oh iya ini ada sapu tangan untuk mengelap keringat kamu." Ucap Biola sambil memberikan sapu tangan berwarna coklat muda ke arah Gitar.

"Kalau gitu, aku duluan ya. Sampai ketemu lagi Gitar!" Pamit Biola kepada Gitar yang kini memandang sapu tangan tersebut dengan pandangan tak biasa.

🎻🎻🎻

Gitar melihat biola yang tengah berdiri di depan pagar sekolah mereka. Melihat itu pun, Gitar menghampiri cewek tersebut.

"Nunggu taksi?" Tanya Gitar to the point.

"Iya nih, Dari tadi ga lewat lewat." Jawab Biola.

"Pesen taksi online aja."

"Handphone aku mati." Ucap Biola jujur.

"Yaudah pulang bareng gue."

"Jangan!"

"Kenapa?"

"Aku nunggu taksi aja, lagi pula sekolah masih ramai. Aku gamau jadi bahan omongan anak sekolah," Biola mengucapkan itu dengan sejujurnya. Karena memang benar keadaan sekolah yang masih sangat ramai.

"Peduli amat omongan orang."

"Aku gamau aja digosippin," ucap Biola sambil menunduk.

Gitar tak membalas ucapan biola, ia malah menarik tangan gadis itu untuk mengikuti langkahnya. Lalu mereka sampai di parkiran motor dan Biola baru tersadar bahwa Gitar telah ganti pakaian menjadi seragam biasa.

Gitar memberikan satu helm berwarna hitam kepada Biola untuk dipakai. Sedangkan Gitar memakai helm berwarna hitam juga. Gitar langsung menaiki motor ninjanya dan disusul oleh Biola yang naik dibelakangnya.

Lalu motor Gitar berjalan ke arah luar sekolah dan langsung mendapat perhatian dari siswa yang masih disekolah. Termasuk Bianca. Gadis populer disekolahnya.

🎸🎸🎸

Akhirnya! Aku update juga. Maaf ya aku jarang update soalnya aku lagi banyak tugas dari sekolah hihi

Oiya aku mau kasih tahu ke kalian kalau aku bakal fokus dulu sama cerita Gitar sampai tamat. Dan baru aku lanjutin cerita Thea 💋.

Maaf sebeelumnya. Tapi, aku sudah memutuskannya😥. Jangan khawatir, Akan aku usahakan Thea tetap update meskipun tidak sesering Gitar 😆.

Oke itu saja! Jangan lupa komen kalau ada penulisan yang salah! Vommentnya ditunggu dan semoga suka sama ceritanya! Selamat membaca 💞

Gitar [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang