26. Obrolan sahabat

604 53 2
                                    

Sudah sebulan lebih Kara dan Biola tidak saling menegur, menyapa dan bahkan mengobrol bersama. Mereka seperti orang asing yang tidak saling mengenal.

Biola waktu itu sudah pernah mengajak Kara mengobrol tapi gadis itu selalu menghindar dari Biola. Dan akhirnya kini Biola menyerah. Ia tidak akan meminta kara kembali karena cepat atau lambat Kara akan meninggalkan dirinya.

Biola menghela nafas dengan sangat kasar, ia sedari tadi hanya memandangi poto polaroid yang menempel rapih di dinding apartementnya.

Disana banyak sekali foto yang memiliki arti sangat besar untuk Biola. Dari mulai foto masa kecil Biola, Fotonya dengan Gitar, dan yang terakhir fotonya dengan Kara.

Dan tiba-tiba saja air matanya mengalir. Rasanya ada yang hilang, Biola merasakan sepi kembali padahal Gitar selalu bersama dirinya.

Tiba tiba saja ponsel yang ia pegangnya bergetar. Menampilkan sebuah pesan.

Gitar : Dmn?

Tak lama Biola pun langsung membalasnya.

Biola : Diapartement.

Gitar : otw.

Biola : Kemana?

Gitar : Jemput bidadari.

Biola : Udah jago gombal ya,

Gitar : Kan sm lo doang.

Biola : Gemesh tau ga si aku sama kamu?

Gitar : Mee to. Mau bawain apa?

Biola : Es krim, martabak, sama bakso :D

Gitar : Oke.

Setelah itu Biola tidak membalasnya dan langsung ganti pakaian dengan celana jeans berwarna hitam dan baju berwarna kuning dengan tulisan "Stay focused."

Sudah tidak heran jika Gitar sering main ke apartement gadis tersebut, namun mereka berdua hanya untuk makan saja diapartemen Biola setelah mereka pergi jalan-jalan.

Tiba tiba bel apartement Biola berbunyi, dengan senang hati Biola berjalan menuju pintu apartementnya untuk menyambut kedatangan Gitar.

Pintu apartement Biola terbuka, Biola terkejut bukan main siapa yang ada didepannya sekarang. Dia bukan Gitar, melainkan Kara Samantha sahabatnya yang sudah sebulan lebih ini ia rindukan kehadirannya. Kara berdiri dihadapan Biola dengan mata sembab, luka memar dibagian pipinya, wajah kusut, serta rambut dan pakaian yang berantakan.

"Kara? Kamu kenapa? Ayok masuk dulu," Biola pun membawa Kara masuk kedalam apartementnya dan menyuruh Kara duduk di sofanya.

"Sebentar aku ambil air hangat buat ngobatin luka memar kam," Setelah itu Biola pun menyiapkan keperluan untuk mengobati pipi Kara.

Biola datang dengan membawa semangkuk air hangat dan kain untuk mengompres luka Kara.

"Kalau sakit maaf ya," Biola pun dengan telaten mengompres luka Kara.

"Sshhh,,,,sshhhh,,,," rintih Kara.

"Aduh sakit ya? tahan ya Kar, bentar lagi selesai kok."

Terakhir Biola memberikan salep untuk luka memarnya dan ia pun selesai mengobati luka Kara.

Setelah selesai membereskan peralatannya, Biola pun duduk disebelah kara yanh sedari tadi hanya diam tanpa mengatakan apapun.

"Kar? Kamu mau cerita?" Tanya Biola hati hati.

Gitar [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang