Biola mulai membuka matanya secara perlahan. Ia masih menyesuaikan pandangannya dengan cahaya sekitarnya. Setelah pandangannya sudah mulai benar, ia menoleh ke arah sampingnya. Dan disana ada Gitar yang sedang tertidur dengan pulas nya di sofa. Biola melihat sekelilingnya semuanya berwarna putih dan bau obat obatan memasuki indra penciuman Biola. Ia mulai tersadar bahwa ia kini sedang ada di rumah sakit.
Biola melihat ke arah seragam nya yang sudah berganti menjadi pakaian rumah sakit. Ia meringis pelan ketika kepalanya kembali terasa sakit. Mendengar suara seseorang meringis Gitar pun terbangun dari tidurnya dan mengusap wajahnya dengan pelan.
"Lo gapapa?" Tanya Gitar mendekat ke arah kursi yang terletak disebelah bangkar tempat tidur Biola.
"Aku kenapa emangnya?" Biola kembali bertanya ke arah Gitar.
"Lo pingsan selama delapan jam dan gue menemukan lo di toilet cewek dengan keadaan basah kuyup sekaligus ga sadarkan diri." Mendengar ucapan Gitar ia mengingat kembali apa yang terjadi dan ia meringis mengingat hal itu. Ia menoleh ke arah jam dinding yang kini menunjukan pukul 23.00 yang artinya hampir tengah malam. Lama juga ia tidak sadarkan diri.
"Kamu ga pulang?"
"Lo ngusir gue?" Mendengar itu Biola menggeleng sebagai jawaban.
"Yaudah gue stay disini, sampai lo pulih." Ucap Gitar seperti perintah bukan ajakan.
"Tolong ambilkan aku air boleh?"
Gitar pun memberikan segelas air mineral kepada Biola. Lalu ia membantu Biola untuk duduk sambil bersandar di bantal. Ia membantu Biola untuk meminum minuman tersebut. Setelah minum Biola mengelap bagian atas bibirnya dengan tangan kanannya.
"Kamu udah makan?" Tanya Biola yang mengkhawatirkan kondisi Gitar.
"Belum."
"Makan dulu gih, nanti kamu sakit." Gitar menggeleng sebagai jawaban.
"Aku kebetulan ga suka bubur rumah sakit, kalau kamu mau memakannya silahkan." Ucap Biola sambil menatap Gitar.
"Gausah. Lo istirahat aja."
Gitar kembali berjalan ke arah sofa untuk tidur kembali. Karena ia akan tetap disini sampai keadaan Biola pulih. Sebenarnya ia penasaran kenapa gadis itu bisa tidak sadarkan diri di toilet cewek dengan keadaan basah kuyup.
"Lo ga telefon ortu lo?"
"Gausah. Gue gamau buat mereka khawatir," lagipula untuk apa ia telefon. Pasti jam segini orang tuanya masih kerja. Biola tidak mau merepotkannya.
"Oh iya, di tas gue ada dompet. didalam dompetnya ada ATM gue, pakai itu aja buat bayar administrasi rumah sakit."
"Udah gue bayar semuanya. Mending lo istirahat gausah mikirin macem macem biar cepet pulih." Baru saja Biola ingin mengucapkan sesuatu namun terhenti karena mendapat tatapan tajam dari Gitar.
Mereka pun saling terdiam. Gitar kembali menutup matanya dan biola menatap langit-langit rumah sakit. Baru pertama kali lagi rasanya ia diperhatikan seperti ini.
"Gitar, makasih ya. Maaf kalau aku sering ngerepotin kamu terus." Biola mengucapkannya dengan tulus. Ia memandang tubuh Gitar yang sedang tertidur dengan jantung berdebar debar. Tanpa Biola sadari Gitar tidak sepenuhnya masuk ke alam mimpi, Gitar masih bisa mendengar dengan sangat jelas apa yang barusan biola ucapkan. Mendengar itu Gitar tersenyum sekilas, bahkan tidak sampai 2 detik.
🎸🎸🎸
"Keadaan Biola sudah baik baik saja, kamu sudah bisa pulang hari ini setelah sudah menebus obatnya ya. Satu lagi, jangan terlalu stress dan cape." Mendengar penuturan Dokter Laras Biola pun tersenyum mengganguk. Lalu Dokter itu meninggalkan Biola dan Gitar dalam keheningan.
"Kamu ga pulang?" Tanya Biola yang kini mulai duduk di pinggir bangkar rumah sakit.
"Kan gue udah bilang, bakal nemenin lo sampai pulih." Gitar masih setia dengan handphone di tangannya, karena ia sedang memainkan sebuah game bernama mobile legend.
"Aku ngerepotin kamu terus ya?" Biola menunduk karena ia merasa berulang kali merepotkan Gitar. Mendengar itu, Gitar pun menatap Biola yang kini tertunduk. Ia mendekati gadis tersebut, lalu duduk di kursi yang terletak disamping bangkarnya.
Gitar dengan berani memegang kedua tangan Biola,"dengerin gue ya, lo itu ga pernah ngerepotin gue. Lagi pula gue ga merasa direpotkan kok, jadi santai aja." Gitar mengelus tangan Biola, Biola pun memberanikan menatap Gitar dan tersenyum. Tanpa berdua mereka sadari jantung mereka sama sama berdegup dengan kencang dan ada perasaan nyaman saat Gitar mengelus tangan Biola.
Setelah beberapa menit mereka dalam posisi tersebut. Gitar mengizinkan Biola untuk berganti pakaian. Sedangkan Gitar masih duduk di kursi tersebut sambil melanjutkan game nya yang sempat terhenti.
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sosok Biola yang lebih fresh dengan memakai hoodie berwarna abu abu dan celana legging hitam panjang serta rambutnya yang ia cepol dengan asal.
Sontak melihat penampilan Biola, Gitar diam mematung. Melihat Gitar yang diam saja membuat Biola bingung.
"Kamu kenapa?" Tanya Biola sambil berjalan ke arah tasnya yang ada bersama Gitar.
"Nothing." Gitar segera mengalihkan perhatiannya ke arah lain.
Cantik. batin Gitar
"Aku udah siap nih, kita tebus obatnya dulu yuk," ucap Biola sambil menggendong tas ranselnya yang berwarna putih polos.
"Duluan." Gitar mempersilahkan Biola untuk berjalan duluan di depannya. Setelah Gitar menutup pintu kamar rawat inap Biola, mereka pun berjalan bersamaan menuju apotek yang berada di rumah sakit tersebut.
🎻🎻🎻
Setelah beberapa menit kedua remaja itu telah sampai di apartement Biola. Sesudah menebus obat dari dokter, Gitar memutuskan untuk mengantar Biola sampai depan pintu apartement gadis tersebut, takut takut gadis itu pingsan lagi ditengah jalan.
"Makasih banyak ya Gitar. Maaf aku ngerepotin lagi dan maaf juga karena aku hari ini jadi bolos sekolahnya." Ucap Biola sambil menunduk.
"Ga ada kata lain selain maaf ? Gue bosen denger lo ngomong maaf mulu." Gitar menatap Biola yang kini menunduk.
"Yaudah. Kamu mau mampir dulu?" Tanya Biola sambil menunjuk apartementnya.
"Kapan-kapan aja deh. Lo juga butuh istirahat. Jangan lupa diminum obatnya. Gue pamit." Setelah mengucapkan kata kata tersebut Gitar meninggalkan Biola yang sebelumnya ia mengacak ngacak rambut Biola dengan pelan.
Biola pun tersenyum dan hatinya semakin berdegup dengan kencang ketika Gitar menjadi manis terhadapnya. Dan tanpa mereka sadari dari sebelah apartement Biola ada yang memerhatikan mereka sejak mereka tiba di apartement Biola.
🎸🎸🎸
siapa tuh yang ngeliatin biola dan gitar? hayo tebak tebak wkwkw
gimana part ini? comment yaw
maaf ya kalau penulisannya masih salah, maaf kalau typonya bertebaran dimana mana, maaf juga kalau feelnya ga dapet. maklum masih amatiran dan lagi banyak belajar.
jangan lupa vommentnya yap! kritik dan sarannya ditunggu yaw! selamat membaca dan semoga suka sama ceritanya.
love u all,
KAMU SEDANG MEMBACA
Gitar [Complete]
Jugendliteratur[C O M P L E T E] Gitar adalah cowok most wanted dengan terkenal sikap dinginnya. Mungkin bagi kebanyakan orang Gitar itu tidak lebih dari manusia yang irit bicara tapi kalau kita masuk lebih dalam dihidupnya maka kamu akan menemukan sosok yang berb...